Pneumomediastinum merupakan kondisi dimana terdapat udara di tengah dada (mediastinum). Mediastinum berada di antara paru-paru, dan berisi jantung, kelenjar timus, dan bagian dari kerongkongan dan trakea. Udara bisa terperangkap di area ini.
Udara dapat masuk ke mediastinum karena cedera, atau dari kebocoran di paru-paru, trakea, atau kerongkongan. Spontaneous pneumomediastinum (SPM) adalah suatu bentuk kondisi yang tidak memiliki penyebab yang jelas.
Apakah Penyebab dan Faktor Risiko?
Pneumomediastinum dapat terjadi ketika tekanan naik di paru-paru dan menyebabkan kantung udara (alveoli) pecah. Kemungkinan penyebab lainnya adalah kerusakan pada paru-paru atau struktur lain di dekatnya yang memungkinkan udara bocor ke tengah dada.
Penyebab pneumomediastinum termasuk:
- cedera pada dada
- operasi ke leher, dada, atau perut bagian atas
- sobekan di kerongkongan atau paru-paru karena cedera atau prosedur pembedahan
- kegiatan yang memberi tekanan pada paru-paru, seperti olahraga yang intens atau melahirkan
- perubahan cepat dalam tekanan udara (barotrauma), seperti dari naik sangat cepat saat scuba diving
- kondisi yang menyebabkan batuk hebat, seperti asma atau infeksi paru-paru
- penggunaan mesin pernapasan
- penggunaan obat-obatan yang dihirup, seperti kokain atau ganja
- infeksi dada seperti TBC
- penyakit yang menyebabkan jaringan parut paru (penyakit paru interstitial)
- muntah
- manuver Valsalva
Kondisi ini sangat jarang terjadi dan diketahui mempengaruhi antara 1 dari 7.000 dan 1 dari 45.000 orang yang dirawat di rumah sakit. Satu bayi dari setiap 100.000 dilahirkan dengan itu.
Bayi dan anak-anak lebih mungkin mendapatkan pneumomediastinum dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena jaringan di dada mereka lebih longgar dan dapat menyebabkan udara bocor.
Faktor risiko lainnya termasuk:
- Jenis kelamin. Pria lebih sering terkena penyakit ini, terutama pria berusia 20-an hingga 40-an.
- Penyakit paru-paru. Pneumomediastinum lebih sering terjadi pada penderita asma dan penyakit paru-paru lainnya.
Gejala Penyakit Pneumomediastinum
Gejala utama pneumomediastinum adalah nyeri dada. Gejala ini bisa terjadi tiba-tiba dan mungkin parah. Gejala lainnya termasuk:
- sesak napas
- kesulitan bernapas atau dangkal
- batuk
- sakit leher
- muntah
- kesulitan menelan
- suara sengau atau serak
- udara di bawah kulit dada (emfisema subkutan)
Dokter dapat juga mendengar bunyi berdetak bersamaan dengan detak jantung saat pemeriksaan dengan stetoskop. Tanda ini disebut dengan tanda Hamman.
Diagnosis Penyakit Pneumomediastinum
Beberapa tes pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini, meliputi:
- Computed tomography (CT). Tes ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar detail paru-paru dan dapat menunjukkan apakah terdapat udara ada di mediastinum.
- Sinar-X. Tes pencitraan ini menggunakan radiasi dosis kecil untuk membuat gambar paru-paru dan dapat membantu dokter untuk menemukan penyebab kebocoran udara.
Selain itu, tes-tes ini dapat memeriksa apakah ada robekan pada kerongkongan atau paru-paru Anda:
- Esophagogram adalah tes X-ray dari kerongkongan yang diambil setelah Anda menelan barium.
- Esofagoskopi melewati selang ke mulut atau hidung untuk melihat kerongkongan.
- Bronkoskopi memasukkan tabung tipis dan terang yang disebut bronkoskop ke dalam hidung atau mulut Anda untuk memeriksa saluran udara.
Pengobatan Penyakit Pneumomediastinum
Pneumomediastinum biasanya tidak serius. Udara pada akhirnya akan menyerap kembali ke dalam tubuh. Tujuan utama dari pengobatan ini adalah untuk mengelola gejala.
Berikut adalah pilihan pengobatan yang biasa diberikan pada penderita pneumomediastinum:
- istirahat cukup
- penghilang rasa sakit
- obat anti-kecemasan
- obat batuk
- antibiotik, jika infeksi terlibat
Beberapa orang mungkin membutuhkan oksigen untuk membantu pernapasan mereka. Segala kondisi yang menyebabkan penumpukan udara, seperti asma atau infeksi paru-paru, memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Pneumomediastinum kadang-kadang terjadi bersamaan dengan pneumotoraks. Pneumotoraks adalah paru yang kolaps karena penumpukan udara antara paru-paru dan dinding dada. Penderita pneumotoraks mungkin membutuhkan tabung dada untuk membantu mengeringkan udara.
Pneumomediastinum Pada Bayi Baru Lahir
Kondisi ini jarang terjadi pada bayi, dan hanya mempengaruhi 0,1% dari semua bayi yang baru lahir. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tekanan antara kantung udara (alveoli) dan jaringan di sekitar mereka. Udara bocor dari alveoli dan masuk ke mediastinum.
Pneumomediastinum lebih sering terjadi pada bayi yang:
- menggunakan ventilator mekanik untuk membantu mereka bernafas
- bernafas dalam (aspirasi) gerakan usus pertama mereka (meconium)
- menderita pneumonia atau infeksi paru-paru lainnya
Beberapa bayi dengan kondisi ini tidak memiliki gejala apapun. Akan tetapi ada juga yang memiliki gejala kesulitan bernapas, termasuk:
- bernafas cepat abnormal
- dengkur
- lubang hidung yang melebar
Dok, dulu ketika saya kelas 1-4 SD saya terkena flek paru2 trus sembuh sendri dok. Belakangan ini saya suka sakit di dada bagian kiri, terutama ketika saya mau tidur dan sedang duduk. Yang mau saya tanyakan dok, apakah flek paru2 itu penyakit kambuhan? dan apakah gejala yg saya alami ini berkaita...