Polidocanol adalah obat jenis agen sklerosis yang biasa digunakan untuk mengatasi spider vein (garis-garis halus pembuluh darah dengan diameter kurang dari 1 mm) dan varises kecil di kaki. Obat ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pada vena saphena besar, vena saphena aksesori, dan varises yang muncul di atas dan bawah lutut.
Polidocanol bekerja dengan cara memperbaiki lapisan pembuluh darah. Ini termasuk obat keras, artinya hanya dapat diberikan atas pengawasan dokter secara langsung.
Mengenai Polidocanol
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Larutan
- Suntik
- Busa (foam)
Kandungan
Polidocanol
Manfaat Polidocanol
Polidocanol digunakan untuk mengatasi spider vein (garis halus pembuluh darah dengan diameter < 1 mm) dan varises kecil di kaki. Polidocanol tampaknya tidak dapat mengatasi varises yang diameternya lebih dari 3 mm. Obat ini juga hanya berfungsi untuk membantu menyamarkannya, bukan untuk menyembuhkannya secara total.
Kontraindikasi
- Pasien yang alergi terhadap polidocanol;
- Pasien yang mengalami gangguan tromboembolik akut.
Efek samping Polidocanol
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan polidocanol dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping polidocanol yang mungkin terjadi antara lain:
- Kulit terasa panas seperti terbakar atau melepuh;
- Perubahan warna pada kulit;
- Kulit gatal atau infeksi;
- Muncul kemerahan atau benjolan;
- Rasa nyeri, hangat,tampak memar berwarna ungu tua di bekas suntikan;
Perlu diketahui bahwa obat ini dapat menimbulkan gejala alergi parah (anafilaktik), terutama bila digunakan dalam dosis besar maupun jangka panjang. Waspadai jika muncul gejala:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Polidocanol
Dosis polidocanol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis polidocanol injeksi yang umum digunakan adalah:
- Spider vein: 0,1-0,3 ml polidocanol 0,5% per injeksi. Tidak lebih dari 10 ml;
- Varises: 0,1-0,3 ml polidocanol 1% per injeksi. Tidak lebih dari 10 ml.
Dalam bentuk suntikan, polidocanol akan disuntikkan langsung ke pembuluh vena. Biarkan perban atau plester tetap menempel dan pastikan tetap kering untuk mencegah risiko infeksi.
Setelah perawatan, Anda mungkin membutuhkan stoking kompresi pada kaki yang terdapat varises. Sesekali lakukan latihan jalan sesuai saran dokter.
Interaksi Polidocanol
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan polidocanol adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat, makanan, atau alergen tertentu;
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu seperti masalah pembekuan darah, penggumpalan darah, penyakit pembuluh darah (seperti ateriosklerosis perifer atau tromboangiitis obliterans), maupun pernah melakukan operasi besar dalam waktu 3 bulan terakhir;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan polidocanol saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Gunakan stoking kompresi pada kaki yang dirawat selama 2-7 hari atau 2-3 minggu pada siang hari. Hal ini akan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah pada kaki;
- Hindari melakukan olahraga berat, berjemur, mandi air panas, atau sauna selama 2-3 hari penggunaan obat;
- Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa memicu reaksi efek samping dan memperparah kondisi Anda.
Artikel terkait: