Apa itu PCOS?
Polycystic Ovary Syndrome atau dalam bahasa Indoensia disebut dengan penyakit polikistik ovari merupakan suatu kelainan yang ditemukan pada wanita akibat gangguan hormon.
Penyakit ini mempengaruhi fungsi kerja ovarium dan menimbulkan ketidakseimbangan hormon pada wanita terutama hormon insulin.
Apa yang menyebabkan PCOS pada Wanita
Suatu kondisi yang terkait pada timbulnya PCOS adalah ketidakseimbangan resisten terhadap insulin di dalam tubuh. Penyakit ini sering ditemukan pada usia subur mulai pada umur 20 tahun.
Penyakit PCOS tidak dipengaruhi dari wilayah atau epidemi lingkungan sekitar. Maka pada beberapa wanita dengan PCOS akan berpotensi tinggi mengidap diabetes melitus karena adanya peningkatan gula darah yang cenderung beresiko buruk terhadap wanita jelang masa kehamilan.
Hormon berikutnya yang mempengaruhi terjadinya PCOS adalah peningkatan hormon androgen di dalam tubuh wanita. Sebenarnya hormon androgen merupakan hormon pria, sehingga apabila homron ini meningkat pada wanita maka akan menimbulkan gejala yang khas berubah pertumbuhan rambut yang berlebihan di badan
Hormon lain yang mempengaruhi terjadinya kelainan yang lebih mengarah ke PCOS adalah hormon testosteron, prolaktin, dan hormon luetin yang meningkat drastis. Hormon prolaktin sendiri dapat meningkatkan produksi air susu sedangkan hormon- hormon tersebut dapat menganggu fungsi kerja ovarium
Faktor lain yang mempengaruhi tingginya resiko terkena PCOS pada wanita adalah faktor keturunan. Keluarga dengan riwayat PCOS memiliki resiko lebih besar di keturunan selanjutnya.
Gejala pada PCOS
Gejala yang ditemukan pada penderita PCOS yaitu:
- Terganggunya siklus haid menjadi tidak teratur
- Kesuburan dapat terganggu, menjadi sulit hamil
- Hirsutisme atau tumbuh bulu atau rambut halus yang berlebihan di sekitar dada, perut, punggung, lengan, dan kaki.
- Wajah berjerawat, dapat tubuh di permukaan kulit lain
- Wajah mudah berminyak
- Peningkatan berat badan (obesitas)
- Mudah lelah
- Depresi
Diagnosis PCOS
Untuk memastikan diagnosis PCOS, dokter melakukan berbagai pemeriksaan yang dpaat menunjang tanda-tanda diagnosis. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan yaitu:
- Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik mulai dilakukan pertama kaligt;untuk melihat kelainan yang mengarah ke PCOS seperti munculnya rambut yang mudah terlihat, jerawat, dan obesitas.
- Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah dilakukan terutama untuk mendeteksi kadar gula darah pada penderita PCOS. Ini disebabkan oleh terganggunya kadar insulin sehingga sangat rentan terkena diabetes melitus.
- Pemeriksaan USG
Pemeriksaan pada ovarium dengan USG merupakan penunjang utama. Dengan melihat adanya kelainan pada ovarium yang khas berupa salah satu tampak abnormal PCOS maka dokter dapat mendiagnosis pasti penyakit tersebut.
Komplikasi Penyakit PCOS
Penyakit PCOS perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi serius antara lain:
Resiko tinggi terkena diabetes melitus tipe 2
- Gangguan infertilitas (sulit hamil)
- Tekanan darah tinggi pada masa kehamilan
- Lemak darah menjadi tidak seimbang
- Resiko pendarahan berat pada rahim
- Depresi berat
- Sindrom metabolik akibat kadar gula darah dan kolesterol yang tidak seimbang
Penanganan pada PCOS
Penanganan pada PCOS didasari oleh beberapa cakupan penting mengenai terapi obat- obatan, bedah, psikologis, dan gaya hidup.
- Terapi Hormon
Penerapan terapi obat yang diberikan antara lain dengan terapi hormon. Dengan terapi hormon maka hormon di dalam tubuh akan tetap seimbang sehingga dapat mencegah komplikasi. Beberapa dokter meresepkan pil kontrasepsi atau anti androgen untuk mencegah pertumbuhan jerawat dan rambut berlebih.
- Manajemen Infertilitas
Penanganan pada infertilitas adalah dengan menurunkan berat badan dan gaya hidup. Induksi ovulasi dengan metformin dapat meningkatkan kesempatan fertilitas dan hamil. Obat metformin juga penting untuk mengobati resistensi insulin di dalam tubuh dan dapat memperbaiki pematangan sel telur sehingga dapat memicu kehamilan.
- Perubahan gaya hidup
Terapi untuk mengubah gaya hidup dapat mencegah resiko obesitas dan diabetes. Perhatikan asupan makanan setiap hari terutama jelang kehamilan. Kondisi ini juga dapat mencegah resiko sindrom metabolik
- Pembedahan
Jika dari terapi hormon atau gaya hidup masih tidak dapat menurunkan resiko PCOS, terapi bedah dengan Laparoscopic Ovarian Drilling atau LOD dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan pada wanita dengan PCOS
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?