Obat prednison merupakan obat anti inflamasi yang termasuk golongan kortikosteroid atau steroid. Obat ini memiliki fungsi untuk mengurangi peradangan atau inflamasi yang terjadi pada sejumlah kodisi medis seperti asma, artritis, kelainan darah, kelainan imunitas, penyakit kulit dan kanker. Pada artikel ini akan dijelaskan apa itu prednison secara lebih lanjut.
Daftar Isi:
- Pengertian
- Indikasi
- Kontraindikasi
- Dosis
- Efek samping
- keamanan
Mengenal Prednison
Obat Prednison adalah obat antiinflamasi yang berfungsi untuk menekan atau mengurangi proses peradangan pada tubuh. Sebagai obat antiinflamasi kortikosteroid mempuyai sejumlah mekanisme kerja sebagai berikut :
- Mengurangi proses peradangan dengan cara membuat stabil membran leukosit lisosom, mencegah terlepasanya hidrolase asam perusak leukosit, atau mengurangi penempelan leukosit pada kapiler endotel
- Mengurangi proses akumulasi makrofag yang terjadi pada area yang meradang
- Mengurangi proses permeabilitas pada dinding kapiler dan mengurangi pembentukan edema
- Mengurangi aktivitas histamin dan mengurangi pelepasan kinin dari substrat
- Mengurangi pembentukan sel fibroblast, deposisi kolagen, dan pembentukan jaringan parut
- Mengurangi penyerapan kalsium pada usus dan meningkatkan pembuangan kalsium melalui ginjal
- Mengurangi aktivitas sistem limfatik serta volumenya dan menguragi produksi limfosit
- Mengurangi konsentrasi imunoglobulin dan komplemen serta bagian kompleks imun lain yang terdapat pada ruang di bawah membranes.
- Mengurangi terjadinya reaktivitas jaringan untuk melakukan interaksi antigen-antibodi
- Meningkatkan pembentukan sel erythroid di sumsum tulang, memperpanjang lama hidup sel eritrosit dan trombosit
- Meningkatkan porses glukoneogenesis, pemindahan lemak dari daerah tepi ke bagian pusat tubuh, dan pemecahan protein
Indikasi
Sebagai obat antiinflamasi prednison dapat digunakan pada pengobatan beberapa penyakit berikut ini:
- Reaksi inflamasi akut,
- Penyakit rematoid artitis,
- Penyakit asma bronkhial
- Penyakit lupus eritematosus
- Penyakit pada kulit karena peradangan atau alergi
- Penyakit pada mata karena peradangan atau alergi
- Penyakit keganasan sistem limfatik neoplastis
- Sindroma adrenogenital
Kontraindikasi
Obat prednison tidak boleh digunakan pada penderita yang memiliki beberapa kondisi berikut :
- mempunyai penyakit tuberculosis aktif
- mempunyai penyakit infeksi akut
- mempunyai penyakit infeksi jamur
- mempunyai penyakit herpes simpleks mata
- mempunyai penyakit ulkus peptikum
- mempunyai penyakit hipertensi
- mengalami osteoporosis
- mengalami psikosis maupun psikoneurosis berat
- sedang menerima vaksin hidup
- sedang dalam kehamilan trimester pertama
Dosis Prednison
Dosis umum yang digunakan pada pemakaian prednison tablet adalah 5 mg hingga 30 mg per hari Dosis prednison yang akan digunakan harus ditentukan oleh dokter tergantung pada tingkat keparahan peradangan dan keadaan kesehatan penderita. Dosis juga harus disesuaikan dengan respons yang ditimbulkan oleh tubuh terhadap obat. Dosis prednison tersebut perlahan - lahan harus dikurangi sampai dosis perawatan serendah mungkin yang masih dapat menimbulkan efek
Efek Samping Prednison
Beberapa efek samping prednison yang sering dan umum terjadi antara lain:
- mengalami gangguan pada saluran pencernaan seperti mual dan sakit perut
- mengalami Infeksi jamur
- mengalami kebingungan
- mengalami kesulitan tidur
- mengalami penambahan berat badan
- mengalami kelemahan pada otot
- mengalami penipisan tulang atau osteoporosis
- mengalami menstruasi yang tidak teratur
- megalami sindroma cushing
- mengalami peningkatan tekanan dalam bola mata
- mengalami gangguan pada pertumbuhan
Informasi Keamanan
- Obat prednison harus dikonsumsi bersamaan dengan makananan atau setelah makan.
- Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada penderita yang berada di dekat orang yang terinfeksi bakteri, virus dan jamur, karena selama mengonsumsi obat ini akan mengalami perlemahan pada sistem kekebalan tubuh sehingga rentan untuk terinfeksi
- Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada penderita osteoporosis, penderita tukak lambung, penderita myasthenia gravis (kelainan otot), penderita gangguan ginjal, penderita hipertensi, penderita glaukoma dan katarak karena risiko efek sampingnya
- Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada wanita yang sedang hamil, sedang merencanakan kehamilan, dan yang sedang menyusui