Apakah itu obat Progesteron?
Progesteron merupakan salah satu hormon tubuh wanita. Hormon ini termasuk hormon utama yang disekresikan oleh korpus luteum dan diproduksi saat manita mendekati masa menstruasi dan saat hamil. Progesteron memiliki fungsi untuk mengatur menstruasi, menginduksi perubahan sekresi di endometrium, meningkatkan perkembangan kelenjar susu, membantu relaksasi uterus, memblok pematangan folikel dan ovulasi, dan mempertahankan kehamilan.
Progesteron dapat diberikan sebagai suplemen tambahan ketika seseorang mengalami penurunan kadar progesteron, misalnya ketika memasuki masa menopause, gangguan menstruasi, dan keguguran.
Manfaat obat Progesteron
Progesteron tersedia dalam bentuk Pessary, tablet oral, kapsul lunak, vaginal gel, dan obat suntik. Beberapa manfaat yang didapatkan dari penggunaan progesteron ini, antara lain:
- mengatasi gangguan menstruasi
- mencegah pertumbuhan berlebih pada dinding rahim pada wanita pascamenopause yang menerima terapi sulih hormon estrogen
- membantu mengatasi keguguran berulang pada wanita yang kekurangan progesteron
- alat kontrasepsi (suntik KB).
- mengatasi Uterine Bleeding, Fetal Maturation, Amenorrhea, Endometrial Hyperplasia, dan Female Infertility.
Dosis obat Progesteron
Dosis dari progesteron dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Progesteron.
Amenorrhea, Dysfunctional uterine bleeding
Tablet oral
Dosis 400 mg per hari, untuk 10 hari
Pessary
Dosis 45 mg, 1 kali per 2 hari, dimulai dari hari ke 15-25 siklus menstruasi.
Intramuscular injection (IM)
Dosis 5-10 mg per hari, selama 5-10 hari.
Terapi pengganti hormon saat periode menopause
Tablet oral
Dosis 200 mg, 1 kali sehari, dianjurkan konsumsi pada saat malam hari, selama 12-14 hari.
Premenstrual syndrome (PMS)
Pessary
Dosis 200-400 mg, dianjurkan konsumsi 2 kali dalam sehari, mulai terapi pada hari ke 12-14 dalam siklus menstruasi sampai menstruasi selesai.
Keguguran berulang akibat kurangnya hormon progesteron
Intramuscular injection (IM)
Dosis 25-100 mg, dikonsumsi 2 kali per minggu, sejak hari ke-15 kehamilan selama 8-16 minggu.
Dosis dapat ditambahkan bilamana diperlukan.
Fetal Maturation
Vaginal insert
Dosis awal: 100 mg per vaginam 2 hingga 3 kali sehari, dimulai sehari setelah pengambilan oocyte.
Durasi terapi: total hingga 10 minggu.
8% Vaginal gel
Dosis 90 mg per vaginam sekali sehari untuk suplementasi progesteron
atau
90 mg per vaginam dua kali sehari dengan kegagalan ovarium parsial atau lengkap yang membutuhkan suplementasi progesteron.
Durasi terapi: 10 hingga 12 minggu, sampai otonomi plasenta tercapai.
Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya sesuai dengan petunjuk aturan konsumsi obat. Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini Anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa Anda secara langsung. Beritahukan kepada dokter bilamana Anda sedang menggunakan obat lain di luar dari Progesteron ini.
Efek Samping obat Progesteron
Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu. Jadi, penting untuk Anda mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat progesteron, yaitu:
• Mual hingga muntah
• Nyeri kepala
• Merangsang timbulnya jerawat
• Dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan hasrat seksual
• Perubahan suasana hati
• Kista ovarium
• Pembesaran payudara
• Nyeri area payudara
• Cold or flu-like symptoms
• Gangguan berkemih
• Nyeri area dada
• Clear or bloody discharge from the nipple
Segera hentikan pemakaian obat Progesteron bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan Anda obat tersebut sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan Anda.
Ibu hamil dan ibu dalam masa menyusui
Pada ibu hamil, obat ini menurut US FDA (Food and Drugs Administration) Pregnancy termasuk dalam Kategori B, yang artinya studi pada binatang percobaan menunjukan tidak adanya suatu reaksi efek samping terhadap janin, namun untuk wanita hamil sendiri belum ada studi kontrolnya. Meskipun demikian, Progesteron sebaiknya dipergunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar dan juga yang diharapkan melebihi daripada besarnya risiko terhadap janin. Gunakan obat ini selama 3 bulan awal masa kehamilan.
Obat ini seharusnya sudah tidak diperlukan bila sudah ada sekresi progesteron dari plasenta yang kuat. Data mengenai penggunaan obat ini terhadap ibu yang sedang dalam masa menyusui menunjukan bahwa ada obat ini dapat diekskresikan ke dalam kandungan ASI sehingga penggunaannya tidak dianjurkan selama masa laktasi.
Peringatan penggunaan obat Progesteron
• Waspadai penggunaan obat progesteron dan konsultasikan terlebih dahulu apabila sedang berencana hamil, wanita hamil atau dalam masa menyusui.
• Hati-hati bila menggunakan obat ini dengan alkohol dan sebaiknya hindari aktifitas merokok.
• Waspadai bila Anda memiliki riwayat penyakit seperti diabetes mellitus, gangguan jantung, penderita asma, migraine, hipertensi, epilepsi, deep vein thrombosis, emboli paru, dan gangguan depresi.
• Hindari penggunaan bersamaan dengan hormon estrogen, obat carbamazepine, griseofulvin, phenobarbital, ciclosporin, phenytoin, rifampicin, dan ketoconazole.
• Hentikan pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri.
Overdosis
Jika menggunaan obat progesteron secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter atau pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.