Propepsa adalah obat saluran pencernaan yang digunakan secara oral terutama untuk mengobati ulkus duodenum aktif. Propepsa mengandung sucralfate, suatu senyawa kompleks aluminium hidroksida dan sukrosa sulfat yang berfungsi sebagai antasida minimal.
Golongan
Obat keras (K), harus dengan resep dokter
Kemasan
Botol 100 ml suspensi
Kandungan
Sucralfate 500 mg/5 ml suspensi
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Sucralfate adalah agen sitoprotektif, obat saluran pencernaan yang digunakan secara oral terutama untuk mengobati ulkus duodenum aktif. Obat ini adalah suatu senyawa kompleks aluminium hidroksida dan sukrosa sulfat yang berfungsi sebagai antasida minimal. Sucralfate bekerja pada lingkungan asam, bereaksi dengan asam klorida dalam lambung untuk membentuk kompleks kental seperti pasta yang bertindak sebagai penyangga asam selama 6 sampai 8 jam. Obat ini juga merangsang produksi bikarbonat dan bertindak seperti buffer asam dengan sifat sitoprotektif. Sucralfate menempel pada protein di permukaan ulkus, seperti albumin dan fibrinogen, untuk membentuk kompleks larut stabil. Kompleks ini berfungsi sebagai penghalang dan pelindung permukaan ulkus, mencegah kerusakan lebih lanjut yang disebabkan karena asam, pepsin, dan empedu.
Manfaat propepsa
Kegunaan propepsa (sucralfate) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Tukak usus dua belas jari (duodenum) aktif yang tidak disebabkan oleh penggunaan NSAID. Obat digunakan dalam jangka pendek (maksimal 8 minggu).
- Tukak lambung yang tidak disebabkan oleh penggunaan NSAID.
- Terapi pemeliharaan pada proses penyembuhan tukak usus duabelas jari.
- Aphthous ulcer dan stomatitis yang disebabkan oleh radiasi atau kemoterapi.
- Gastro esophageal reflux disease (GERD) selama kehamilan. Propepsa (sucralfate) merupakan obat lini pertama yang digunakan pada kondisi ini. Biasanya dikombinasikan dengan pengaturan gaya hidup.
- Stres ulkus profilaksis dan mengurangi risiko ventilator-associated pneumonia (VAP).
- Propepsa (sucralfate) mampu menghambat pembentukan striktur pada luka bakar korosif dan dapat digunakan dalam pengobatan korosif esophagitis untuk meningkatkan penyembuhan mukosa dan menekan pembentukan striktur.
- perdarahan rektal dan manajemen setelah iradiasi untuk kanker serviks uterus.
- Hyperphosphatemia akibat gagal ginjal.
Kontra indikasi
- Jangan menggunakan Propepsa untuk pasien yang diketahui memiliki riwayat hipersensitif pada sucralfate.
- Tidak dianjurkan digunakan oleh anak usia < 15 tahun.
- Hindari menggunakan Propepsa pada pasien dengan gagal ginjal kronis karena obat ini bisa menyebabkan nefropati yang diinduksi oleh aluminium.
Efek samping Propepsa
Secara umum, Propepsa bisa ditoleransi dengan baik. Meski demikian, tetap waspadai beberapa risiko efek samping penggunaan Propepsa berikut ini:
- Efek samping yang paling umum adalah sembelit. Efek samping lain pada saluran pencernaan yang bisa terjadi adalah diare, mual, gangguan pencernaan, dan gangguan lambung .
- Efek samping yang lebih jarang terjadi adalah pusing, sakit kepala, vertigo, mengantuk, mulut kering, ruam, reaksi hipersensitifitas, nyeri punggung, dan pembentukan bezoar.
- Pasien dengan disfungsi ginjal memiliki risiko mengalami efek samping yang lebih serius, seperti hypophosphatemia dan keracunan aluminium.
Dosis Propepsa
Propepsa (sucralfate) diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Dosis lazim dewasa untuk tukak 1 gram 4 x sehari 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam atau 2 gram 2 x sehari (pagi dan sebelum tidur malam). Obat diberikan secara oral pada perut kosong.
- Dosis lazim dewasa untuk tukak profilaksis 1 gram 2 x sehari secara oral pada perut kosong.
- Dosis lazim dewasa untuk maag 1 gram 4 x sehari secara oral pada perut kosong.
- Dosis lazim dewasa untuk gastroesophageal reflux disease (GERD) 1 gram 4 x sehari secara oral pada perut kosong.
- Dosis lazim dewasa untuk stres maag profilaksis 1 gram secara oral pada perut kosong setiap 4 sampai 6 jam.
- Dosis lazim dewasa untuk stomatitis 1 gram (10 ml) topikal sebagai suspensi 4 x sehari.
- Dosis lazim dewasa untuk hyperphosphatemia pada gagal ginjal 1 gram 2 x sehari secara oral pada perut kosong. Dosis ini dapat dititrasi berdasarkan tingkat fosfat serum.
Penggunaan oleh ibu hamil
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan sucralfate ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil. Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. Akan tetapi, studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin di trimester berapa pun.
Penelitian pada hewan tidak bisa digunakan sebagai acuan keamanan obat ini jika digunakan oleh ibu hamil. Karena penelitian klinis pada manusia belum dilakukan, sebaiknya penggunaan Propepsa (sucralfate) oleh ibu hamil hanya jika sangat dibutuhkan serta di bawah pengawasan ketat dokter dan tim medis.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung sucralfate dengan obat-obat lain:
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa sucralfate mengurangi penyerapan obat-obat seperti : cimetidine, lansoprazole, digoxin, antibiotik fluorokuinolon (ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin dan lain-lain), ketoconazole, l-tiroksin, fenitoin, quinidine, ranitidine, tetrasiklin, antikoagulan kumarin, sulpirid, dan teofilin.
Disarankan pemberian obat diberikan jarak yang cukup--minimal 2 jam--jika kedua obat sama-sama dibutuhkan.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan Propepsa (sucralfate) adalah sebagai berikut :
- Obat dapat dilarutkan dalam 10-15 mililiter air.
- Antasida tidak boleh diberikan setengah jam sebelum atau sesudah pemberian propepsa (sucralfate).
- Hentikan pemakaian obat ini jika terjadi reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya, karena bisa berakibat yang lebih fatal.
- Obat ini bisa menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
- Belum diketahui apakah obat ini diekskresikan melalui air susu ibu. Meskipun begitu tetap harus hati-hati ketika diberikan untuk ibu menyusui.
- Dilaporkan adanya pembentukan bezoar. Oleh sebab itu, penggunaan Propepsa (sucralfate) harus dilakukan secara hati-hati pada pasien dengan penyakit yang serius, terutama jika secara bersamaan mendapat nutrisi enteral atau pasien mengalami gangguan pengosongan lambung. Pemberian Propepsa (sucralfate) dan nutrisi enteral harus berjarak 1 jam.
- Karena bisa memengaruhi penyerapan beberapa obat, Propepsa (sucralfate) harus diberikan secara terpisah dari obat lain ketika perubahan dalam bioavailabilitas dirasakan penting.