Propylene glycol adalah zat cair sintesis yang menyerap air. Dilihat dari bentuknya, propylene glikol cenderung tidak berwarna, bening, tidak berbau, mirip seperti sirup pada suhu kamar.
Propilen glikol dapat melarukan beberapa zat lebih baik daripada air, bahkan lebih apik dalam menjaga kelembapan. Hal ini membuat propylene glycol sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan kemasan seperti popcorn, pewarna makanan, makanan cepat saji, roti, dan produk susu.
Propylene glycol juga kerap digunakan ke dalam obat-obatan injeksi (seperti lorazepam) dan beberapa krim atau salep yang dioleskan ke kulit, contohnya kortikosteroid.
Propylene glycol memiliki nama lain berupa 1,2-propanediol, 1,2-dihydroxypropane, methyl ethyl glycol, dan trimethyl glycol.
Mengenai Propylene Glycol
Golongan
Zat aditif
Kemasan
- Makanan
- Obat
- Produk kosmetik
Kandungan
Propylene glycol
Manfaat Propylene Glycol
FDA di Amerika Serikat, badan yang setara dengan BPOM Indonesia, telah mengklasifikasikan propilen glikol sebagai zat aditif yang aman untuk makanan. Zat ini digunakan untuk menyerap air berlebih sekaligus menjaga kelembapan pada obat-obatan, kosmetik, atau produk makanan tertentu.
Selain itu, manfaat propylene glycol juga digunakan sebagai pelarut untuk menciptakan warna dan rasa makanan, juga dalam industri cat atau plastik.
Lebih lengkap, berikut fungsi propilen glikol antara lain:
- Agen anti-caking: membantu mencegah komponen makanan menempel satu sama lain dan membentuk gumpalan, seperti pada keju parut;
- Antioksidan: memperpanjang daya simpan makanan dan melindunginya dari kerusakan akibat paparan oksigen:
- Penguat adonan: memodifikasi pati dan gluten dalam makanan agar lebih stabil;
- Emulsifier: mencegah pemisahan bahan makanan, sepeerti minyak dan cuka dalam saus salad.
Kontraindikasi
- Alergi terhadap propylene glycol
Efek samping Propylene Glycol
Propylene glycol telah disetujui sebagai zat aditif dalam makanan, kosmetik, dan produk farmasi. Namun, sama seperti zat pada umumnya, penggunaan propylene glycol dapat menimbulkan efek samping. Hanya saja, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Saat propilen glikol masuk ke dalam tubuh lewat makanan, obat, maupun penggunaan kosmetik, Anda sebetulnya tak perlu khawatir sebab jumlah yang masuk cenderung sedikit sehingga tidak dianggap berbahaya. Propylene glycol pun akan mengalami kerusakan di dalam tubuh dalam waktu 48 jam. Namun, jika paparannya terjadi secara berulang kali meskipun dalam waktu yang singkat, efek samping propylene glycol dapat menyebabkan iritasi pada tubuh.
Jika disuntikkan ke dalam tubuh dalam jumlah tinggi atau terlalu cepat, propilen glikol dapat memicu gangguan irama jantung dan menurunkan tekanan darah. Efek samping propylene glycol juga dapat menyebabkan dermatitis pada sebagian orang, terutama yang alergi atau hipersensitif terhadap kandungan ini.
Dosis Propylene Glycol
Dosis propilen glikol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dosis propylene glycol yang aman adalah maksimal 25 mg/kgBB/hari.
Interaksi Propylene Glycol
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan propylene glycol adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama gangguan hati atau ginjal;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan propylene glycol saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.
Artikel terkait: