Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang disebabkan oleh sistem imun yang overaktif. Gejala – gejala yang muncul berupa kulit yang mengelupas, inflamasi (peradangan), dan bercak – bercak tebal pada kulit yang berwarna kemerahan, putih atau silver.
Penyakit psoriasis dicirikan dengan sel – sel kulit yang mengelupas hingga 10 kali lebih cepat daripada normal. Sel – sel yang berada di dasar akan mencapai permukaan kulit dan mati sehingga membuat lapisan kulit terangkat dan terjadilah pengelupasan kulit. Psoriasis biasanya terjadi pada lutut, siku, dan kulit kepala. Selain itu juga bisa terjadi pada telapak tangan dan kaki serta tumit.
Orang yang mengalami psoriasis akan merasa tak nyaman dan merasa frustasi dan jijik terhadap kondisi kulit yang disebabkannya. Terlebih lagi penyakit kulit ini bisa datang dan pergi sepanjang hidup pasien. Namun untungnya, dengan beberapa pengobatan yang tepat, keluhan kulit bisa berkurang dan gejala bisa hilang meskipun penyakit psoriasis itu sendiri tidak bisa disembuhkan.
Penyebab Psoriasis
Ada berbagai macam faktor yang bisa menjadi penyebab psoriasis, mulai dari stress emosi dan trauma hingga karena infeksi bakteri Streptococcus.
- Gangguan Sistem Imun. Penelitian terbaru mengungkap bahwa ketidaknormalan sistem imun menjadi kunci penyebab terjadinya psoriasis.
- Psikologis. Sebanyak 80% orang yang mengalami episode psoriasis dilaporkan mengalami trauma emosi sebelumnya misalnya karena masalah pekerjaan dan lainnya. Banyak ahli yang percaya bahwa stressor eksternal menjadi pencetus adanya defek fungsi imun yang diturunkan.
- Akibat Obat. obat – obatan tertentu bisa mencetuskan terjadinya psoriasis termasuk obat penurun tekanan darah (misalnya golongan beta-blockers), obat anti malaria (misal hidroklorokuin), dan ibuprofen.
- Faktor Keturunan. Psoriasis cenderung terjadi karena faktor keturunan namun bisa juga tidak muncul pada generasi tertentu dalam keluarga misalnya hanya terjadi pada kakek dan cucunya saja.
Walaupun psoriasis menyebabkan stres dan rasa malu bagi penderitanya namun sebenarnya penyakit ini tidak membahayakan. Dengan terapi yang tepat maka gejala bisa berkurang dalam beberapa bulan.
Ciri-ciri dan Gejala Psoriasis
Berikut ini adalah beberapa gejala psoriasis yang perlu kita kenali:
- Plak kemerahan dan kulit yang terlihat meradang (inflamasi). Plak ini ditutupi oleh sisik berwana keperakan yang mudah lepas/ terkelupas. Lesi ini bisa sangat gatal dan nyeri, bahkan bisa retak dan mengeluarkan darah. Pada kasus yang berat, lesi bisa tumbuh dan menjalar satu sama lain hingga membentuk area yang lebih luas.
- Masalah pada kuku jari tangan dan kaki. Kuku pasien akan berubah warna dan timbul pitting nail (kuku berlekuk – lekuk). Kuku akan menjadi mudah pecah atau terlepas dari bantalan kukunya.
- Masalah kulit kepala. Adanya plak atau krusta bersisik pada kulit kepala.
Mengetahui apa yang menjadi pencetus dan apa yang meringankan gejala psoriasis, bisa membantu meminimalisir serangan dan mencegahnya. Begitu kita mengetahui pencetus gejala psoriasis, maka kita bisa lebih mudah mengendalikannya.
Tiap orang dengan kondisi ini memiliki pencetusnya masing – masing. Hal – hal yang menyebabkan psoriasis menjadi aktif pada satu orang, belum tentu mempengaruhi orang lainnya. Temukan pencetusnya, cegah kemunculannya.
Karena psoriasis terjadi akibat gangguan sistem imun, maka pencetus tertentu bisa membuat gejalanya makin memburuk, meliputi:
- Udara kering dan dingin. Oleh karena itu coba lebih banyak menghabiskan waktu di udara yang hangat dan memiliki tingkat kelembaban tinggi.
- Stress. Tenang dan tetap relaks. Keluhan bisa muncul saat anda dalam kecemasan.
- Obat – obatan, meliputi obat golongan beta bloker untuk menurunkan tekanan darah dan mengobati penyakit jantung; obat lithium yang digunakan untuk penyakit bipolar; dan obat – obatan untuk mengobati malaria.
- Infeksi. Ada beberapa infeksi yang mencetuskan psoriasis yakni tonsilitis dan infeksi pada tenggorokan. Infeksi HIV juga bisa memperberat psoriasis.
- Luka pada kulit. Pada beberapa orang, luka kecil, memar dan luka bakar bisa mencetuskan serangan. Bahkan tato dan juga gigitan serangga juga bisa mencetuskan lesi baru. Pasien bisa disarankan untuk mengenakan sarung tangan atau menggunakan baju beberapa lapis untuk menghindari luka pada kulit.
- Alkohol. Kebiasan minum alkohol bisa mencetuskan gejala yang lebih berat dan mengganggu pengobatan. Mengombinasikan obat – obatan psoriasis dengan alkohol bisa menyebabkan efek samping buruk.
- Merokok. Penggunaan tembakau atau berada di sekitar orang yang merokok bisa meningkatkan risiko dan membuat gejala lebih buruk.
6 Jenis-jenis Psoriasis Paling Umum
Walaupun dapat muncul di bagian tubuh mana saja, ada beberapa bagian tubuh yang rentan terserang psoriasis. Beberapa bagian tubuh tersebut antara lain bagian kaki, siku, wajah, tangan, kulit kepala, dada dan lutut.
Gejala yang ditimbulkan berbeda-beda berdasarkan bagian yang diserang. Berikut 6 jenis psoriasis yang paling sering terjadi:
1. Psoriasis Gutata
Sering muncul pada tubuh bagian kulit kepala, lengan dan tubuh bagian atas. Jenis psoriasis gutata memiliki gejala bintik kecil berwarna merah, terkadang disertai sisik dan menimbulkan rasa gatal.
Paling sering menyerang anak-anak atau remaja dan dapat hilang dengan sendirinya, umumnya psoriasis gutata dapat diobati dengan penggunaan pelembab, namun pada beberapa kasus parah, dokter akan meresepkan obat.
2. Psoriasis Pustural
Jenis psoriasis yang satu ini termasuk langkah, biasa menyerang orang dewasa dan memiliki ciri-ciri pus putih yang dikelilingi kulit kemerahan. Biasa berkumpul pada daerah tertentu seperti di tangan atau kaki.
Psoriasis pustural dapat muncul seketika sebagai tanda awal munculnya psoriasis atau perkembangan psoriasis plak.
3. Psoriasis Inversa
Sering disebut psoriasis tersembunyi dan biasa menyerang bagian tubuh yang memiliki lipatan seperti siku, lipatan paha, lipatan ketiak. Psoriasis inversa diketahui memiliki gejala kemerahan dan ruam halus (tidak kasar). Penderita akan merasakan gatal dan perih dibagian yang terserang, kemungkinan mengalami infeksi jamur karena sifatnya yang lembab.
4. Psoriasis Vulgaris
Merupakan jenis psoriasis yang paling umum terjadi, ditandai dengan bercak kemerahan, bersisik dan radang yang menutupi permukaan kulit di bagian yang terserang. Penyebab dari psoriasis vulgaris adalah kondisi regenerasi kulit yang lebih cepat dari siklus umumnya. Menyebabkan kulit naik ke permukaan lebih cepat sehingga menimbulkan kelebihan kulit mati sehingga menimbulkan rasa gatal yang kadang terasa perih.
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis vulgaris namum merubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, penggunaan pelembab yang teratur dan mengurangi stress.
5. Psoriasis Kulit Kepala
Dapat terjadi pada sebagian atau seluruh bagian kepala, memiliki gejala sisik tebal dan gatal dan menyebabkan kulit bagian kepala terkelupas seperti ketombe, terkadang diikuti rambut rontok.
6. Psoriasis Eritrodermik
Adalah jenis psoriasis paling parah, yang dapat menyebabkan kematian. Psoriasis eritrodermik meyebabkan ruam merah yang terasa gatal dan perih, sifatnya yang dapat meyerang bagian kulit dalam jumlah besar dan mengelupas, dapat diikuti dengan demam dan penyakit lainnya.
Diagnosis Psoriasis
Pada kebanyakan kasus, dokter akan mendiagnosis psoriasis berdasarkan pemeriksaan pada kulit pasien. Namun ketika psoriasis terlihat menyerupai eksim ataupenyakit kulit lainnya, maka penegakan diagnosis terkadang cukup sulit dilakukan.
Pada kondisi demikian, maka dokter akan menyarankan dilakukannya biopsi. Dokter akan mengambil sedikit sampel dari kulit dan melihatnya di bawah mikroskop. Jika anda memiliki gejala artritis psoriasis misalnya bengkak dan nyeri pada sendi, maka dokter akan menjalankan serangakaian pemeriksaan dan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit yang juga bisa menyebabkan artritis.
Pengobatan Psoriasis
Meskipun psoriasis tidak bisa disembuhkan, namun ada beberapa jalan untuk meredakan gejala yang muncul. Tidak hanya ada satu atau dua pilihan terapi, namun ada banyak cara untuk mengatasi gejala psoriasis. Terapi juga bisa dikombinasikan satu dengan lainnya untuk meredakan gejala. Jadi, jika satu terapi tidak mempan maka alternatif lainya bisa dilakukan. Pasien dan dokter akan memilih terapi yang dilakukan berdasarkan:
- Seberapa berat gejala yang dialami oleh pasien.
- Pengobatan apa yang sudah pernah dijalani oleh pasien.
- Apakah pasien sedang menjalani pengobatan medis lainnya.
- Seberapa kuatnya keinginan pasien untuk menjalani pilihan terapi tersebut.
Dokter pertama kali akan menyarankan dilakukan pengobatan topikal seperti krim, salep, shampoo, sabun dan minyak atau larutan. Resep obat diresepkan oleh dokter namun beberapa obat bisa dibeli bebas di apotek. Obat yang paling banyak digunakan untuk mengatasi psoriasis adalah kortikosteroid yang berperan untuk meredakan peradangan (inflamasi). Obat lainnya adalah asam salisilat yang berfungsi untuk menghilangkan sisik atau kulit yang mengelupas.
Beberapa pilihan terapi yang bisa anda coba antara lain dengan:
- Formula vitamin D meliputi kalsipotrien dan kalsitriol.
- Golongan retinoid seperti tazarotene
- Preparat tar
Jika psoriasis yang dialami menutupi lebih dari 10% hingga 20% dari kulit pasien, maka perlu lebih dari satu jenis pengobatan di atas. Dokter bisa merekomendasikan:
- Fototerapi. Kulit dipaparkan dengan matahari atau sinar ultraviolet yang bisa memperbaiki gejala. Terapi bisa dilakukan di tempat praktik dokter atau dengan unit fototerapi di rumah. Teknik terbaru bisa dilakukan dengan menggunakan laser Xtrac yang bisa membidik target ke area yang kecil dengan sinar UVB fokus tinggi.
- Obat – obatan seperti siklosporin, methotrexate, asitretin, dan apremilast bisa digunakan. Obat ini digunakan untuk psoriasis berat karena efek samping yang berat.
Baca juga: Cara Mengobati Psoriasis
Makan makanan yang sehat dan manajemen stress sangat baik bagi tubuh pasien. Tidak ada alternatif pengobatan yang terbukti bisa dilakukan untuk mengobati psoriasis, beberapa malah memberikan efek yang tidak aman.
Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui hal apa yang baik untuk tubuh anda. Bahkan beberapa suplemen verbal dan obat di apotek juga bisa menimbulkan risiko yang lebih buruk jika digunakan dengan obat lainnya. Oleh karena itu sebaiknya anda berkonsultasi sebelum mencoba pengobatan apapun.
Dok, selama ini saya mengonsumsi obat penggemuk badan yang dijual dipasaran, mungkin sudah bertahun-tahun. Pengaruhnya memang bagus. Dalam tiga bulan berat saya naik dari 49 kg ke 62 kg, badan saya fit, tidur teratur, dan kulit jadi lebih halus. Tapi, saat konsumsinya saya hentikan, saya mulai ke...