Begitu kamu membaca judul artikel kali ini, apa kamu merasa tertarik dan juga bingung di saat yang sama ?
Bila iya, tidak mengapa karena memang masih banyak orang di dunia ini yang belum mengetahui apabila terdapat beberapa ragam dan variasi dari jenis jenis pusing yang ada dan bisa saja menyerang manusia di dunia ini.
Ya tertarik bukan untuk mengetahui ragam dan jenisnya, maka dengan itu yuk simak lebih lanjut artikel dibawah ini.
Setiap manusia di dunia pasti pernah mengalami pusing atau sakit kepala namun penyebab sakit kepala yang berbeda beda antar setiap manusia membuat sakit kepala atau pusing juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis kategori.
Adapun beberapa jenis dan variasi dari sakit kepala atau pusing yang umum dan sering terjadi pada manusia di dunia ini seperti :
1. Sakit Kepala atau Pusing jenis Kluster
Sakit kepala jenus kluster ini merupakan pusing yang sering terjadi pada area lateral hidung dan belakang mata dimana si penderita akan merasakan rasa pusing, sakit dan terbakar di sepanjanga area lateral hidung dan juga akan merasakan adanya tekanan di area belakang mata.
Sakit kepala jenis kluster umumnya lebih banyak menimpa mereka yang berusia diatas 25 tahunan dan hanya terjadi pada satu bagian sisi saja misal di bagian kiri saja atau kanan saja.
Selain itu sakit kepala jenis kluster ini juga terjadi secara stabil dan tidak berdenyut selama hitungan beberapa menit hingga jam dan umumnya akan berakhir setelah 2 jam sakit kepala.
Sakit kepala jenis kluster juga lebih banyak menimpa kaum pria dan sering menyerang kepala manusia di saat malam sehingga banyak dari penderita yang sedang tertidur nyenyak menjadi terbangun.
Parahnya lagi sakit kepala ini bisa terjadi berulang baik dalam hitungan minggu maupun bulan. Umumnya sakit kepala atau pusing jenis kluster ini ialah karena faktor genetik atau keturunan.
2. Sakit Kepala Karena Stress dan Banyak Pikiran
Yes, ini ialah jenis sakit kepala yang paling banyak menimpa seluruh umat manusia yaitu sakit kepala atau pusing akibat stress dan banyak pikiran.
Sakit kepala jenis ini memiliki istilah medis yaitu tension headaches dimana si penderita akan mengalami sakit kepala atau pusing seperti sedang ditekan tekan kepalanya terutama akan berasa pusing dan sakit di bagian kening, leher maupun kepala belakang.
Hal ini dapat terjadi karena ketika seseorang terlalu pusing atau stress maka akan muncul gerakan kontraksi dari otot leher dan kulit kepala bagian belakang sehingga menyebabkan si penderita menjadi pusing dan sakit.
3. Sakit kepala atau Pusing Jenis Migrain
Nah setelah sakit kepala akibat banyak pikiran dan stress, sakit kepala atau using akibat migrain ialah pusing dengan jumlah penderita kedua terbanyak di seluruh dunia ini. Migrain juga sering dikenal dengan sebutan pusing sebelah atau sakit kepala sebagian.
Migrain merupakan sakit kepala yang dapat terjadi pada mereka dari usia berapa saja bahkan anak anakpun juga sudah dapat merasakan sakit kepala atau pusing jenis migrain ini.
Sakit kepala jenis migrain sering ditandai dengan adanya sakit yang berdenyut kerasa di area satu kepala saja atau satu sisi saja.
Sakit kepala jenis migrain juga bisa disertai dengan rasa mual, muntah serta menjadi sensitif terhadap suara dan cahaya sehingga dapat membuat penderitanya kesakitan dan hanya ingin berbaring saja di rumah sepanjang hari.
Cara mengatasi Pusing
Dalam mengatasi berbaga jenis sakit kepala tersebut, kamu dapat melakukan beberapa cara yang mudah seperti mencoba untuk tidur dan beristirahat dengan tenang, meminum air mineral ataupun minuman hangat yang dapat membuat otot pada kepalamu lebih relaks dan tidak tegang lagi serta kamu juga dapat mencoba meminum aspirin atau obat obatan pereda sakit kepala yang banyak dijual umum baik di pasar, toko obat, apotek hingga mini market terdekat.
Ingatlah untuk tidak terlalu stress atau memikirkan sesuatu dengan berlebih sehingga kontraksi antara otot leher dan kepala tidak terjadi dan menyebabkan kepalamu terasa pusing.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.