Kerontokkan pada rambut memang merupakan kondisi yang jarang dikaitkan dengan bayi. Oleh karena itu bisa menjadi pengalaman yang menakutkan ketika rambut si kecil mulai lepas saat Anda menyisirnya.
Rambut rontok bukanlah masalah baru di kalangan bayi, tetapi penyebabnya sering menjadi misteri bagi orang tua. Jadi, apa yang menyebabkan rambut rontok pada bayi?
Terus simak artikel berikut ini untuk mempelajari tentang kerontokan rambut pada bayi dan cara-cara untuk mengatasinya.
Mengapa rambut bayi rontok?
Beberapa jumlah rambut rontok (secara medis disebut alopecia) adalah hal normal selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Ini terjadi ketika rambut lahir rontok, membuka jalan bagi pertumbuhan rambut permanen.
Rambut rontok setelah usia enam bulan bisa menjadi indikator masalah. Berikut ini adalah beberapa penyebab kerontokan rambut yang paling mungkin terjadi pada bayi:
- Gesekan terus-menerus: Bayi menghabiskan banyak waktu di punggung dan perut sampai mereka bisa duduk. Hal normal bagi kepala untuk bersentuhan dengan permukaan luar. Kontak berulang dapat menyebabkan gesekan, yang jika cukup parah, dapat menyebabkan rambut rontok. Jenis kerontokan rambut seperti itu disebut gesekan alopesia atau tekanan alopesia. Dalam kasus seperti itu, kerontokan rambut biasanya berhenti begitu bayi mulai duduk dan menghabiskan lebih banyak waktu duduk daripada berbaring.
- Infeksi kulit kepala: Infeksi kulit kepala, termasuk infeksi jamur seperti kurap, dapat menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. Kurap dapat menyebabkan bercak kebotakan melingkar di kulit kepala bayi.
- Alergi: Reaksi alergi dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan rambut rontok. Seorang bayi bisa alergi terhadap minyak pijat yang mungkin Anda terapkan pada kulit kepala bayi. Kondisi alergi seperti eksim juga dapat menyebabkan rambut rontok. Jenis eksim yang biasa ditemukan pada kepala bayi adalah seborrheic dermatitis, juga disebut cradle cap.
- Penarikan rambut berulang-ulang: Jika bayi Anda cenderung bermain-main dengan rambut mereka atau jika ada saudara kandung yang menarik-narik rambutnya, maka itu bisa menyebabkan rambut rontok. Kondisi psikologis seperti trikotilomania, di mana orang yang terkena suka mencabut rambut, bisa menjadi salah satu alasannya.
- Gaya rambut ketat: Mengepang atau mengikat rambut dengan erat sering kali menjadi penyebab kerontokan rambut pada bayi dan balita yang lebih tua. Hindari mengikat rambut terlalu erat sehingga bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan kerusakan rambut.
- Penyakit dan stres: Stres yang disebabkan oleh penyakit atau demam dapat membuat folikel rambut lemah dan menyebabkan rambut rontok. Kanker dan perawatannya juga dapat menyebabkan rambut rontok pada bayi.
Penyebab rambut rontok sangatlah beragam. Jadi, penting untuk mencatat tanda-tanda kerontokan rambut pada bayi untuk mengidentifikasi masalah yang tepat.
Apa gejala rambut rontok pada bayi?
Berikut adalah tanda-tanda rambut rontok parah pada bayi:
- Terlalu banyak helai rambut saat disisir: Indikator pertama rambut rontok adalah rambut berlebih yang muncul disisir bayi Anda.
- Rambut di seluruh tempat tidur dan mainan: Kerontokan rambut yang berlebihan pada bayi dapat meninggalkan jejak rambut pada hal-hal yang digunakan bayi, dari tempat tidur bayi hingga boneka mainan.
- Rambut rontok saat Anda menyapu
- Botak bercak di kulit kepala: Anda melihat zona kebotakan bundar kecil atau besar atau rambut tipis di kulit kepala bayi. Ini paling umum dalam kondisi seperti kurap di mana jamur menyerang hanya sebagian dari kulit kepala, menyebabkan rambut rontok hanya di daerah itu.
- Kulit kepala merah, berkerak, atau meradang: Kulit kepala tampak merah atau berkerak dengan serpihan kulit kekuningan saat Anda menyisir. Kulit kepala juga meradang. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan dermatitis atau eksim.
Apakah Anda harus membawa bayi ke dokter untuk rambut rontok?
Rambut rontok pada bayi bukan keadaan darurat medis. Jika bayi dinyatakan sehat, tidak perlu membawa bayi ke dokter. Namun, jika bayi memiliki gejala berikut bersamaan dengan kerontokan rambut, maka lebih baik bagi dokter untuk memeriksanya:
- Gatal pada kulit kepala
- Kemerahan dan radang
- Kulit kepala pecah-pecah dan berkerak yang berdarah
- Bayi cenderung sering menarik rambut
- Rambut cepat menipis karena rambut rontok
- Jerawat muncul di titik kerontokan rambut
- Demam
- Kehilangan selera makan
Dokter akan menyarankan perawatan yang tergantung pada penyebab kerontokan rambut.
Bagaimana rambut rontok pada bayi yang diobati?
Perawatan rambut rontok akan tergantung pada diagnosis masalah yang mendasarinya. Melalui inspeksi visual pada kulit kepala, dokter akan mendiagnosis penyebab rambut rontok.
Pilihan perawatan untuk rambut rontok pada bayi meliputi:
- Sampo yang aman untuk bayi: Jika dokter mencurigai infeksi kulit kepala, mereka mungkin meresepkan sampo obat untuk membersihkan kulit kepala bayi dari segala patogen yang bisa menyebabkan kerontokan rambut.
- Krim, lotion, dan minyak: Kondisi seperti eksem kulit kepala dapat diobati menggunakan krim yang meredakan peradangan. Dokter juga dapat menyarankan lotion atau baby oil yang mencegah kulit kepala dari keretakan, sehingga mengurangi kerontokan rambut.
- Salep anti-jamur dan obat-obatan: Infeksi kurap diobati dengan salep topikal anti-jamur. Dalam kasus infeksi yang parah, bayi Anda mungkin akan diresepkan obat oral untuk bantuan lebih cepat.
Bagaimana mencegah rambut rontok pada bayi?
Ada sedikit yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kerontokan rambut alami pada bayi berusia kurang dari enam bulan.
Namun, Anda dapat meminimalkan risiko dan memperlambat kerontokan rambut dengan tindakan pencegahan ini.
- Keramas rambut bayi Anda secara berkala: Dapatkan sampo ringan yang aman untuk bayi dan cuci rambut bayi setidaknya sekali dalam dua hari. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter anak tentang jadwal yang paling sesuai untuk bayi Anda.
- Hindari gesekan dan mengikat rambut bayi terlalu ketat: Minimalkan gesekan kulit kepala sebanyak mungkin dan hindari mengikat rambut bayi terlalu ketat. Ini menghilangkan semua ketegangan pada folikel rambut dan dengan demikian mengurangi rambut rontok.
- Pertahankan kebersihan yang baik: Infeksi jamur sering menyebar karena kontak dengan pakaian yang kotor dan kotor seperti handuk dan topi. Selalu cuci handuk dan pakaian bayi dengan air hangat dan deterjen desinfektan yang aman untuk bayi. Mencuci tangan, setelah bermain di luar, juga membantu mencegah spora jamur menginfeksi kulit.
- Waspada terhadap alergi: Reaksi alergi seringkali menyebabkan peradangan pada kulit, termasuk kulit kepala. Waspadai tanda-tanda alergi, termasuk gejala seperti gatal-gatal pada kulit dan kesulitan bernafas.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.