Resesi gusi merupakan kondisi yang sering ditemui di mana permukaan akar gigi yang terlihat akibat penurunan atau hilangnya jaringan gusi ke bawah sampai permukaan akar gigi atau istilahnya penurunan gusi.
Resesi gusi atau sering disebut resesi gingiva dapat membuat penderita merasa peka terhadap makanan dingin ataupun panas karena kontak langsung rangsangan panas ke akar gigi. Jaringan gusi yang tipis dan lembut sangat mudah mengalami trauma, karena itu metode dan perawatan gigi dan gusi yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga lapisan gusi tetap terjaga.
Mengenai Resesi Gusi
Penyebab Resesi Gusi
Resesi gusi umumnya disebabkan karena penggunaan sikat gigi yang kurang tepat. Pemilihan sikat yang tepat sangat perlu diperhatikan karena tekstur gusi yang tipis dan mudah mengalami trauma diperlukan sikat yang tipis dan fleksibel agar tidak melukai permukaan gusi.
Booking Klinik Gingival Depigmentation via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket gingival depigmentation hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Cara menyikat gigi dan penggunaan cairan obat kumur yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan resesi gingiva karena menyikat gigi terlalu kencang akan merusak permukaan gusi.
Selain itu, abnormalitas gigi yang kurang rapi juga menjadi salah saat penyebab resesi gingiva. Posisi gigi yang tidak sejajar, naik turun, miring atau bertabrakan akan mengurangi kebersihan gigi karena sisa makanan sulit dibersihkan sehingga sangat mudah menimbulkan karies dan memicu terjadinya resesi gingiva.
Resesi gusi (resesi gingiva) juga dapat ditimbulkan akibat kebiasaan menggeretakan gigi, selain itu kebiasaan tersebut dapat menyebabkan pola pembentukan gigi yang tidak rapi. Penyakit periodontik lain juga dapat menimbulkan resesi karena rusaknya jaringan gusi. Para peneliti juga berpendapat bahwa terapi ortodontik dan konsumsi tobako juga dapat memperburuk penipisan gusi.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi
Gejala Resesi Gusi
Gejala awal yang sering timbul dan dirasakan pada kasus resesi gusi (resesi gingiva) biasanya muncul bila resesi gusi diikuti dengan inflamasi pada gusi (Gingivitis). Gejala resesi gusi meliputi:
- Hipersensitivitas gusi. Kepekaan terhadap rangsangan suhu dan kimia. Rasa ngilu akan muncul saat mengonsumsi makanan dingin seperti es krim atau air dingin
- Penurunan gusi. Permukaan gusi akan terlihat menurun karena terjadi penipisan pada jaringan gusi. Gigi akan terlihat lebih panjang dari biasanya
- Munculnya akar gigi. Akar gigi dapat terlihat jika timbul resesi gingiva yang berat
- Gusi bengkak. Pendarahan saat menyikat gigi
- Perubahan warna gigi
- Muncul karies
Pengobatan Resesi Gusi
Resesi gusi (resesi gingiva) perlu penanganan dan pengobatan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis agar terhindar dari komplikasi yang buruk yang dapat merusak akar gigi. Dokter akan melakukan teknik Gingival Grafting atau Gingival Flap Procedure.
Booking Klinik Gingival Depigmentation via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket gingival depigmentation hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Gingival Grafting atau Gum Tissue Grafting
Gingival Grafting atau Gum Tissue Grafting merupakan teknik bedah cangkok gusi dengan menggunakan jaringan ikat dari langit-langit mulut kemudian dijahit mengelilingi sekitar akar lalu menutup permukaan akar gigi yang mengalami resesi gingiva. Teknik ini juga dibutuhkan pada penderita yang memiliki gusi tipis sehingga memerlukan jaringan tambahan untuk mempertebal lapisan gusi dan menjaga agar akar gigi tidak terpapar.
Setelah operasi dilakukan, dokter gigi akan memberikan petunjuk khusus mengenai perawatan paska operasi dengan memberikan obat kumur khusus untuk mengontrol penyembuhan dan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi.
Gingival Flap Procedure
Pada metode Gingival Flap, dokter akan melakukan operasi perbaikan jaringan atau luka dengan melakukan sayatan (insisi) untuk memberikan jalan masuk ke struktur tulang atau gusi sekitar gigi.
Bentuk dan posisi insisi dilakukan secara hati-hati untuk menghindari sayatan pembuluh darah dan saraf-saraf kecil di sekitar gusi saat membentuk flap sehingga memudahkan menutupnya kembali agar menjamin penyembuhan luka operasi lebih sempurna.
Pencegahan Resesi Gusi
Dokter gigi selalu menyarankan untuk melakukan perawatan gigi minimal 6 bulan sekali untuk menjaga higienitas dan menghindari infeksi dan kondisi buruk yang serius. Beberapa pencegahan sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah resisi gusi (resesi gingiva), yaitu:
Pemilihan sikat gigi yang tepat
Salah satu cara mencegah resesi gingiva adalah dengan menggunakan sikat gigi dengan ujung lembut sehingga untuk meminimalisir luka pada gusi dan mampu membersihkan sela-sela gigi yang sulit dicapai
Memilih pasta gigi yang tepat
Pasta gigi berfungsi membersihkan gigi secara maksimal dan membasmi bakteri yang menyebabkan resesi gusi. Dokter gigi menyarankan untuk menggunakan pasta gigi dengan RDA di bawah 70 untuk mengurangi pengikisan gigi. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida dan hindari pasta gigi yang mengandung peroksida karena akan merusak gigi
Metode sikat gigi yang benar
Selain sikat yang lembut, cara menyikat yang benar harus diperhatikan agar terhindar dari luka gusi dan erosi pada enamel gigi. Sikat gigi anda dengan lembut dengan gerakan melingkar dan tekanan yang ringan. Jangan lupa membersihkan lidah anda karena bakteri juga hidup di lidah
Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Benar
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?