Resfar infusion adalah obat yang digunakan untuk mengobati keracunan atau overdosis paracetamol baik yang disengaja maupun tidak. Resfar infusion mengandung Acetylcysteine, obat yang termasuk agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak.
Mengenai Resfar Infusion
Pabrik
Fahrenheit
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Golongan
Resfar infusion hanya bisa diperoleh dengan resep dokter
Kemasan
Resfar infusion dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- 25 ml infusion dengan kadar 200 mg/ml
Kandungan
Setiap kemasan Resfar infusion mengandung zat aktif sebagai berikut:
- Acetylcysteine 200 mg/ mL
Sekilas tentang zat aktif
Acetylcysteine adalah obat yang berfungsi mengencerkan dahak pada penyakit saluran pernafasan dimana terjadi banyak lendir atau dahak. Obat ini digunakan sebagai terapi pada orang dengan kondisi paru-paru tertentu seperti cystic fibrosis, emfisema, bronkitis, pneumonia, atau tuberkulosis. Obat ini adalah agen mukolitik yang juga dikenal sebagai N-acetylcysteine atau N-acetyl-L-cysteine (NAC). Obat Ini tersedia dalam bentuk sediaan intravena, sediaan oral (misalnya tablet), atau nebulasi/inhalasi.
Sebagai agen mukolitik, Acetylcysteine bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida yang membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan sehingga mempermudah pengeluaran lendir pada saat batuk. Obat ini bisa juga digunakan untuk mengatasi kasus toksisitas paracetamol. Untuk tujuan ini, Acetylcysteine bekerja dengan cara bertindak sebagai agen hepatoprotektif dengan mengembalikan glutathione hati, berfungsi sebagai pengganti glutathione, dan meningkatkan konjugasi sulfat beracun dari paracetamol.
Manfaat Resfar Infusion
Kegunaan Resfar infusion adalah untuk mengobati kasus toksisitas akibat over dosis paracetamol pada pasien dengan salah satu kondisi berikut:
- Pasien yang telah mengalami staggered overdose. Staggered overdose adalah overdosis dimana paracetamol sudah tertelan selama 1 jam atau lebih.
- Bila ada keraguan atas waktu overdosis, terlepas dari kadar plasma paracetamol.
- Bila kadar plasma paracetamol plasma berada atau di atas 100 mg / L pada saat 4 jam dan 15 mg / L pada saat 15 jam.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi / hipersensitivitas.
Efek Samping Resfar infusion
Berikut adalah beberapa efek samping Resfar infusion yang umum terjadi:
- Efek samping yang relatif ringan yaitu gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, dan muntah.
- Efek samping yang lebih serius tetapi kejadiannya jarang misalnya bronkospasme, angioedema, ruam, pruritus, hipotensi, takikardia, hipertensi, kulit kemerahan, bengkak pada wajah, dispnea, sesak napas, sinkop, berkeringat, arthralgia, penglihatan kabur, gangguan fungsi hati, asidosis, kejang dan kadang-kadang demam.
Dosis Resfar infusion
Resfar infusion diberikan dengan dosis sebagai berikut :
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
- 150 mg/kg berat badan dalam 60 menit, diikuti dengan dosis berikutnya 50 mg/kg berat badan dengan kecepatan lambat.
- Infusion diberikan setiap 4 jam untuk perawatan selama 72 jam.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Resfar infusion harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Interaksi Resfar Infusion
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Resfar Infusion adalah:
- Penggunaan bersamaan dengan antibiotik tetracycline harus diberi jarak minimal 2 jam.
- Penggunaan bersamaan dengan gliserol trinitrat (nitrogliserin) dapat menyebabkan peningkatan efek vasodilatasi dan aliran darah.
- Resfar infusion dapat diberikan bersamaan dengan bronkodilator umum, dan vasokonstriktor.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Resfar infusion adalah sebagai berikut:
- Obat ini tidak dianjurkan untuk pasien diabetes melitus, kecuali kadar glukosa darah telah terkontrol pada tingkat normal.
- Pasien yang menderita asma bronkial harus dipantau terhadap kemungkinan terjadinya bronkospasme. Jika bronkospasme terjadi, pengobatan harus segera dihentikan.
- Penggunaan Resfar infusion, terutama pada awal pengobatan, dapat mencairkan sekresi bronkus dan secara bersamaan meningkatkan volumenya. Jika pasien tidak mampu untuk meludah, perlu untuk membersihkan saluran udara dengan drainase postural atau akhirnya oleh bronchosuction untuk menghindari retensi sekresi.
- Faktor koagulasi harus dipantau untuk pasien transplantasi hati.
- Penggunaan obat ini mengganggu penentuan salisilat plasma dan keton urin.
Penggunaan Resfar Infusion oleh ibu hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan Resfar infusion ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin di trimester berapapun.
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat-obat yang mengandung Acetylcysteine selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Artikel terkait: