Pengaruh Sakit Kencing Manis Terhadap Mata
Siapa sih yang tidak takut terkena penyakit kencing manisgt;Diabetes Melitus). Penyakit yang satu ini sangat sulit untuk diobati, dan sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini sepenuhnya. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang banyak diderita di seluruh dunia. Prevalensi penderita DM mencapai angka 2,8% atau sebanyak 171 juta penderita di seluruh dunia pada tahun 2000.Sedangkan di Indonesia,menurut data tahun 2013, sekitar 12 juta orang menderita diabetes, jumlah ini diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya.
Selain tidak ada pengobatan yang yang dapat menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya, penyakit kencing manis sangat ditakuti karena sangat berkaitan erat dengan penyakit jantung, darah tinggi dan obesitas, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi salah satunya adalah penyakti mata yang disebabkan sakit kencing manis yang dikenal dengan istilah diabetik retinopati.
Mengenal Retina
Retina adalah lapisan paling dalam bola mata yang peka terhadap cahaya. Retina berbentuk membran tipis yang terdiri dari 3 lapisan. Dibagian tengah retina terdapat bintik-bintik kuning yang sangat peka terhadap cahaya. Pada bintik kuning terdapat jutaan sel, berupa sel kerucut dan sel batang yang sangat peka terhadap cahaya. Sel-sel inilah yang mengirim sinyal-sinyal ke saraf mata menuju ke otak. Otak menerjemahkan sinyal-sinyal itu sehingga kita melihat benda tegak (tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina). Selain bintik kuning, retina juga mempunyai bintik buta. Cahaya yang jatuh pada bintik buta menyebabkan manusia tidak dapat melihat suatu benda.
Fungsi retina adalah untuk membentuk bayangan yang selanjutnya disalurkan oleh saraf ke otak. Bayangan benda terbalik yang dihasilkan retina akan diproses oleh otak menjadi seperti aslinya. Kepekaan retina terhadap cahaya akan menentukan ketajaman penglihatan.
Apa itu Diabetik retinopati dan bagaimana Diabetes menyebabkan kelainan mata?
Retinopati diabetik adalah kerusakan pada retina yang merupakan komplikasi dari diabetes melitus. Retinopati diabetik merupakan penyakit pembuluh darah retina yang paling sering. Resiko menjadi retinopati diabetik akan meningkat sebanding dengan lamanya seseorang menderita Diabetes Melitus (DM). Kebutaan akibat retinopati diabetik menjadi masalah kesehatan yang diwaspadai di dunia karena kebutaan akan menurunkan kualitas hidup dan produktivitas penderita yang akhirnya akan menimbulkan beban sosial masyarakat
Retinopati diabetikum terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah yang menuju ke retina. Kadar gula darah (glukosa) yang tinggi pada diabetes menyebabkan penebalan pembuluh darah yang kecil.
Pada stadium awal (retinopati non-proliferatif), pembuluh darah menjadi berlubang-lubang dan isinya merembes ke dalam retina, menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Pada stadium lanjut (retinopati proliferatif), terjadi pertumbuhan pembuluh darah yang baru di dalam mata. Pembuluh darah yang baru ini sangat rapuh dan bisa mengalami perdarahan sehingga menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Beratnya retinopati dan penurunan fungsi berhubungan dengan kadar glukosa dan lamanya seseorang menderita diabetes. Biasanya retinopati baru terjadi dalam waktu 10 tahun setelah seseorang menderita diabetes.
Apa saja Gejala yang dapat ditemukan pada penderita diabetik retinopati?
Sebagian besar penderita retinopati diabetik pada tahap awal tidak menunjukan gejala penurunan penglihatan. Namun jika diabetik retinopati sudah berkembang menjadi tahap lanjut, maka dapat dipastikan akan terdapat penurunan penglihatan atau bahkan pendarahan pada bagian mata yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.
Diagnosis Diabetik Retinopati
Sebagai langkah awal, dokter akan memeriksa kondisi mata dengan menggunakan oftalmoskop. Pada pemeriksaan, dokter akan mengamati berbagai aspek seperti:
- Pembuluh darah yang tidak normal
- Pembengkakan retina
- Adanya pertumbuhan pembuluh darah baru
- Perdarahan di bagian tengah bola mata (vitreus)
- Terlepasnya retina
- Kelainan di saraf mata
Selain itu, tes lainnya juga dapat dilakukan bila hasil tidak mencukupi, yaitu:
- Tes fluorescein angiography
- Tes OCT (optical coherence tomography)
Apa yang harus Anda lakukan jika hal ini terjadi?
Jika Anda memiliki riwayat menderita Diabetes Melitus dalam jangka waktu yang panjang dan Anda menemukan tanda-tanda penurunan penglihatan, satu-satunya jalan yang aman adalah memeriksakan kondisi Anda secara keseluruhan ke dokter atau dokter spesialis mata untuk memastikan apakah disebabkan oleh diabetik retinopati atau bukan.
Untuk pengobatannya sendiri, dapat dilakukan dengan menghancurkan pembuluh darah yang baru dan menyumbat pembuluh darah yang bocor, dilakukan fotokoagulasi laser. Teknik ini cukup rumit dan hanya dilakukan oleh dokter spesialis mata di rumah sakit.
Jika terjadi perdarahan hebat dari pembuluh darah yang telah mengalami kerusakan, dilakukan vitrektomi (pembedahan untuk membuang darah dari vitreus humor/ bola mata itu sendiri). Setelah vitrektomi, fungsi penglihatan akan menunjukkan perbaikan dan secara bertahap mata akan membentuk vitreus humor yang baru.
Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan?
Cara pencegahan yang terbaik adalah mengontrol diabetes dan tekanan darah tinggi. Dengan terkontrolnya diabetes, maka komplikasi yang dapat ditimbulkannya pun akan dapat dicegah. Selain itu, penderita diabetes sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara rutin (1 kali/tahun), yang dimulai pada tahun ke 5 setelah terdiagnosis menderita diabetes.
Dok ada yg mau saya tanyakan, seminggu belakngan ini saya sering capek & sesak napas, apalg klo telat makan sesak napasnya makin berasa, mhn pnjelasannya ya Dok, ini gejala apa....TKS