Rhinathiol adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit pada saluran pernafasan yang ditandai dengan hipersekresi dahak/mukus, misalnya, bronkitis akut atau kronis, emfisema paru, mucoviscidosis dan bronchieactasis. Rhinathiol mengandung Carbocysteine, obat yang termasuk agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak. Berikut ini adalah informasi lengkap Rhinathiol yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Pabrik
Diproduksi oleh sanofi dipasarkan oleh pharos
Golongan
Rhinathiol hanya bisa diperoleh dengan resep dokter
Kemasan
Rhinathiol dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Rhinathiol capsul : 100’s capsul 375 mg
- Rhinathiol Infant Syrup : Botol 100 mL syrup 2 %
- Rhinathiol Adult Syrup : Botol 100 mL syrup 5 %
Kandungan
Setiap kemasan Rhinathiol mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Carbocysteine 375 mg/ capsul
- Carbocysteine 100 mg/ 5 mL syrup
- Carbocysteine 250 mg/ 5 mL syrup
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Carbocysteine adalah obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Obat ini sering digunakan untuk meringankan gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan bronkiektasis.
Carbocysteine bekerja dengan cara mengurangi hiperplasia sel goblet (sel yang memproduksi lendir). Lendir yang dihasilkan di bawah pengaruh Carbocysteine mempunyai kandungan sialomucin yang lebih tinggi dan kandungan fucomucin yang lebih lebih rendah. Sialomucin mempengaruhi sifat rheologi lendir. Di samping itu, juga mampu mengurangi radang pada bronkus dan bronkospasme. Pada pengobatan bronkitis kronis, obat ini mampu mengurangi kekentalan lendir.
Carbocysteine diserap dengan baik di saluran pencernaan. Obat ini mencapai konsentrasi puncak kira-kira setelah 2 jam penggunaan. Obat ini mampu menembus ke dalam jaringan paru-paru dan lendir pada saluran pernafasan.
Indikasi
Kegunaan Rhinathiol (Carbocysteine) adalah untuk membantu pengobatan penyakit-penyakit pada sistem pernafasan dengan ciri-ciri adanya lendir yang kental dan berlebihan. Penyakit-penyakit yang bisa diobati dengan obat ini misalnya :
- Bronkitis akut dan kronis
- Bronkiektasis
- Infeksi sinus
- Radang tenggorokan
- Tracheitis
- Emphysema
- Pneumoconiosis
- Otitis media supurative (glue ear)
- Dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Kontra indikasi
- jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap Carbocysteine.
- Tidak boleh diberikan kepada penderita ulkus peptikum yang aktif.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan antitusif (penekan batuk) atau obat-obatan yang mempunyai aksi mengeringkan sekresi bronkial.
Efek Samping Rhinathiol
Obat ini umumnya bisa ditoleransi dengan baik, terutama jika digunakan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Rhinathiol (Carbocysteine) yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang relatif ringan yaitu gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, nyeri lambung dan nyeri pada ulu hati. Efek samping ini biasanya akan hilang jika dilakukan pengurangan dosis.
- Efek samping yang lebih serius tetapi kejadiannya jarang misalnya reaksi alergi seperti kulit kemerahan, bengkak pada wajah, sesak nafas dan kadang-kadang demam. Pada beberapa orang yang sangat peka, reaksi alergi obat ini bisa menyebabkan sindrom Stevens-Johnson dan eritema multiforme.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien saat menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :
- Keamanan pemakaian obat ini untuk ibu menyusui belum diketahui dengan jelas. Oleh karena itu, pemakaian selama menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Penggunaan obat sebaiknya dilakukan setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi potensi ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
- Orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit ulkus peptik harus hati-hati menggunakan obat ini.
- keamanan penggunaan obat ini pada anak usia di bawah 2 tahun belum dipastikan.
Penggunaan Rhinathiol oleh ibu hamil
Meskipun pada pengujian yang dilakukan pada mamalia obat ini tidak menunjukan efek teratogenik (mengakibatkan kecacatan janin), penggunaan Rhinathiol (Carbocysteine) selama kehamilan tidak dianjurkan, terutama pada trimester pertama.
Interaksi obat
Berikut adalah data interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat lain :
- Carbocysteine merupakan antagonis terhadap preparat yang mengandung pholcodine linctus.
Dosis Rhinathiol
Rhinathiol (Carbocysteine) diberikan dengan dosis berikut :
Sediaan capsul
- Dosis awal : 3 x sehari 2 capsul. Selanjutnya 4 x sehari 1 capsul.
Sediaan syrup 250 mg/5 ml :
- Dewasa, dosis awal : 4 x sehari 15 ml (1 sendok makan). Selanjutnya dikurangi sampai 4 x sehari 10 ml (½ sendok makan).
- Anak-anak : Untuk anak-anak sebaiknya dipilih sediaan syrup 100 mg/5 ml syrup. Namun jika tidak tersedia, syrup ini bisa diberikan dengan mengatur dosis 20 mg/kg berat badan/hari. Dibagi dalam beberapa kali pemberian.
Sediaan syrup 100 mg/5 ml :
- Anak-anak usia 5-12 tahun : 3 x sehari 1 sendok takar (5 ml)
- Anak-anak usia 2-5 tahun : 2 x sehari 1 sendok takar (5 ml)
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Carbocysteine
- Obat yang termasuk mukolitik