Rhodiola adalah tanaman yang akarnya digunakan sebagai obat. Rhodiola digunakan pada banyak kondisi, tetapi sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan keefektifannya.
Kegunaan Rhodiola yang paling umum ialah untuk meningkatkan energi, daya tahan, kekuatan, dan kapasitas mental. Rhadiola juga digunakan sebagai "adaptogen" yaitu membantu tubuh beradaptasi dan melawan tekanan fisik, kimia, dan lingkungan.
Rhodiola adalah tanaman asli daerah Arktik di Eropa, Asia, dan Alaska. Dioscorides, seorang dokter Yunani, pada awal abad pertama Masehi mengatakan bahwa tanaman ini merupakan tanaman obat di Islandia, Swedia, Prancis, Rusia, dan Yunani.
Beberapa orang menggunakan istilah "Akar Arktik" sebagai nama umum produk ini; Namun, Akar Arktik sebenarnya adalah nama merek dagang untuk produk ekstrak tertentu.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Ekstrak Rhodiola dapat membantu melindungi sel dari kerusakan, mengatur detak jantung, dan memiliki potensi untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi dalam belajar.
Kegunaan & Efektivitas
Tidak terdapat cukup bukti untuk:
- Penyakit ketinggian. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi rhodiola empat kali per hari selama tujuh hari tidak meningkatkan oksigen darah atau stres oksidatif pada orang dalam kondisi ketinggian.
- Meningkatkan performa atletik. Terdapat bukti yang bertentangan tentang efektivitas rhodiola untuk meningkatkan performa atletik. Rhodiola yang dikonsumsi dalam jangka pendek tampaknya dapat meningkatkan performa atletik. Namun, baik dosis jangka pendek maupun jangka panjang tampaknya tidak meningkatkan fungsi otot atau mengurangi kerusakan otot akibat olahraga.
- Kanker kandung kemih. Penelitian awal menunjukkan bahwa rhodiola mungkin memberikan manfaat pada pasien kanker kandung kemih. Namun, rhodiola tidak mengurangi risiko kambuh.
- Depresi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak rhodiola dapat meningkatkan gejala depresi setelah 6 minggu pengobatan pada orang dengan depresi ringan hingga sedang.
- Kerusakan jantung yang disebabkan oleh obat epirubicin. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi konstituen rhodiola, salidroside, mulai satu minggu sebelum kemoterapi dan berlanjut sepanjang kemoterapi dapat mengurangi kerusakan jantung yang disebabkan oleh obat kemoterapi epirubicin.
- Kelelahan. Penelitian awal menunjukkan bahwa rhodiola dapat mengurangi kelelahan karena stres. Ekstrak rhodiola yang spesifik tampaknya mampu mengurangi kelelahan dan meningkatkan rasa nyaman pada siswa yang sedang ujian, pekerja shift malam, dan kadet militer yang kurang tidur. Ekstrak rhodiola juga tampaknya mengurangi kelelahan mental pada mahasiswa tahun pertama. Terdapat bukti yang bertentangan mengenai produk kombinasi yang mengandung ekstrak rhodiola, ekstrak schisandra berry, dan ekstrak ginseng Siberia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tersebut meningkatkan kinerja mental pada individu yang lelah melakukan pekerjaan mental. Sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa kombinasi tersebut tidak berhasil.
- Kegelisahan. Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak rhodiola yang spesifik dapat menurunkan kecemasan dan depresi pada orang dengan gangguan kecemasan.
- Stress. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak rhodiola yang spesifik sebelum sarapan dan makan siang dapat meningkatkan gejala stres pada orang yang stress.
- Penuaan.
- Kanker.
- Diabetes.
- Gangguan pendengaran.
- Kolesterol tinggi.
- Peningkatan energi.
- Detak jantung tak teratur.
- Masalah seksual.
- Gangguan jantung terkait stres.
- Kondisi lain.
Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menilai efetivitas penggunaan rhodiola pada kondisi diatas.
Efek Samping & Kemanan
Rhodiola MUNGKIN AMAN ketika dikonsumsi dalam jangka pendek. Pengonsumsian dosis ekstrak rhodiola sebanyak dua kali sehari selama 6-10 minggu dapat dilakukan dengan aman. Keamanan penggunaan jangka panjang masih belum diketahui. Rhodiola dapat menyebabkan pusing, mulut kering, atau produksi air liur yang berlebihan.
Pencegahan & Peringatan Khusus:
- Ibu hamil dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup reliabel tentang keamanan mengonsumsi Rhodiola pada Ibu hamil atau menyusui. Hindari penggunaannya untuk tetap aman.
- Penyakit autoimun: Rhodiola tampaknya menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Secara teori, hal ini dapat memperburuk penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis (MS), rheumatoid arthritis (RA), dan lain-lain.
- Diabetes: Rhodiola tampaknya dapat mengurangi kadar gula darah. Secara teori, rhodiola dapat meningkatkan risiko kadar gula darah menjadi terlalu rendah, terutama pada pasien yang menggunakan insulin atau obat diabetes lainnya.
- Tekanan darah rendah: Rhodiola tampaknya dapat menurunkan tekanan darah. Secara teori, rhodiola dapat menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah, terutama pada orang yang sudah memiliki tekanan darah rendah.
Interaksi
Saat ini kami tidak memiliki informasi terkait interaksi RHODIOLA.
Dosis
Dosis rhodiola yang tepat bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini, tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis rhodiola yang tepat.
Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya merupakan hal yang penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengonsumsinya.