Payudara adalah salah satu instrumen kewanitaan. Ukuran payudara antar perempuan pastinya berbeda. Di luar kegunaannya untuk memfasilitasi kegiatan menyusui, perempuan menganggap payudara sebagai aset yang dapat menarik perhatian lawan jenisnya.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa 80 persen faktor yang mempengaruhi ukuran payudara pada perempuan adalah faktor keturunan. Sisanya adalah pengaruh gaya hidup yang mungkin member sedikit peran dalam membentuk bakat ukuran yang sudah ada.
Dini ini saat kemajuan tekhnologi berkembang pesat, keinginan para perempuan memperbesar ukuran payudara seolah mendapat jawaban. Beragam produk kecantikan yang menjanjikan berkembangnya ukuran payudara menjadi lebih besar ramai dipasarkan. Dari langkah operasi silikon, cream perangsang otot payudara, hingga pakaian yang dinyatakan dapat mendukung proses mengembangnya payudara, menjadi pilihan.
Berikut contoh kasus yang justru berdampak buruk bagi payudara:
- Penggunaan krim atau obat Kandungan yang ada dalam krim atau pil pembesar payudara terbukti justru memicu sel kanker payudara.
- Operasi penambahan silicon Beberapa kejadian pecahnya silikon yang menimbulkan pembentukan jaringan parut di payudara, bila tidak ditindaklanjuti bisa berujung pada kondisi berubahnya bentuk payudara yang disertai deraan nyeri. Gejala seperti kemerahan, gatal, kesemutan dan rasa terbakar hingga mati rasa turut dilaporkan terjadi akibat kebocoran silikon.
Alih-alih memperindah bentuk payudara, yang terjadi malah sebaliknya. Bahkan kerap juga justru memicu terjadinya penyakit lain. Pola pikir tentang rupa cantik mustinya mulai dimaknai secara berbeda bagi para perempuan. Bukankah lebih indah mempunyai tubuh yang sehat ketimbang memiliki proporsi cantik yang semu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.