Ini adalah review terhadap obat dengan merk Rythron. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan rythron.
pabrik : heroic
golongan : obat keras
kemasan : dos 10 x 10 kapsul 250 mg, 10 x 10 kaplet 500 mg, botol 60 ml syrup kering
kandungan : eritromisin stearat setara eritromisin 250 mg/ kapsul, 500 mg/ kaplet; 200 mg/ 5 ml syrup kering
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
eritromisina (Erythromycin ) adalah antibiotik golongan makrolidum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. eritromisina (Erythromycin ) biasanya digunakan untuk pasien yang alergi terhadap antibiotik golongan penicillin. eritromisina (Erythromycin ) adalah bakteriostatik yang bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dan 70s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Indikasi Rythron
rythron (Erythromycin ) digunakan untuk infeksi oleh kuman yang peka terhadap rythron (Erythromycin ) seperti bronkitis akut dan kronik, osteomyelitis, cellulitis, pyelitis, uretritis, gonorrhoeae, syphillis dan amoebiasis. rythron (Erythromycin ) juga digunakan untuk infeksi kulit dan jaringan lunak dan profilaksis demam rheuma yang recurrent.
Kontra indikasi
rythron (Erythromycin ) harus dihindari pada pasien hipersensitifitas pada rythron (Erythromycin ) dan antibiotika makrolidum lainnya. rythron (Erythromycin ) dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati yang rusak.
Efek Samping Rythron
Kebanyakan efek samping rythron (Erythromycin ) yang muncul adalah mual, muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri dada, dispepsia, dan nyeri pada perut. Gugup, ruam kulit, melena dan jaundice kolestatik, monilia, vaginitis dan nefritis, pusing, sakit kepala, vertigo, somnolence, letih, fotosensitifitas dan shock anafilaksis juga dilaporkan terjadi pada pemakaian eritromisina (Erythromycin ). rythron (Erythromycin ) dapat mempengaruhi sistem saraf pusat , menyebabkan reaksi psikotik , mimpi buruk dan berkeringat di malam hari.
Perhatian
jangan memberikan rythron (Erythromycin ) pada penderita dengan fungsi hati yang rusak
Toleransi terhadap kehamilan
Penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pemakaian eritromisina (Erythromycin ) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk , namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil tidak menunjukkan risiko untuk janin pada trimester berapapun.
Interaksi obat
deksametason menghambat kerja enzim dalam metabolisme rythron (Erythromycin ) sehingga meningkatkan levelnya dalam plasma darah. Obat-obatan seperti simvastatin, lovastatin, atau atorvastatin jika diberikan bersamaan dengan rythron (Erythromycin ), level substratnya meningkat dalam plasma darah, sehingga meningkatkan efek samping. Hal yang sama juga terjadi pada obat-obat seperti ergotamine dan dihydroergotamine. rythron (Erythromycin ) tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang menggunakan obat yang memperpanjang metabolisme rythron (Erythromycin ) seperti verapamil atau diltiazem, atau obat-obatan yang juga memperpanjang interval QT. Contoh lain termasuk terfenadine, astemizol, cisapride dan pimozide. Theophylline yang digunakan terutama untuk obat asma, juga kontraindikasi jika diberikan bersamaan rythron (Erythromycin ).
Dosis rythron
rythron (Erythromycin ) diberikan dengan dosis : dewasa 2 x sehari 500 mg atau 4 x sehari 250 mg; anak 50-75 mg/kg BB/hari dibagi 3-4 dosis