SADARI adalah akronim dari Pemeriksaan Payudara Sendiri, yang dilakukan dengan menggunakan tangan dan diamati saja menggunakan indera penglihatan (mata) untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara atau tidak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jika ada perubahan pada payudara sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
Perlu diketahui bahwa payudara sendiri akan lebih kencang saat dan sebelum menstruasi, sedangkan saat menopause, payudara menjadi kendur dan lembut. Selain perubahan pada masa sebelum haid, saat menstruasi, dan masa menopause, payudara juga mengalami perubahan tertentu yang bisa dicurigai sebagai gejala kanker.
Maka dari itu, SADARI adalah langkah awal untuk mendeteksi risiko kanker payudara agar tidak mengalami keterlambatan penanganan. Karena pendeteksian yang cepat selama gejala awal akan membuat harapan untuk sembuh menjadi lebih baik. Selain itu, untuk mendeteksi kondisi pada payudara juga dapat digunakan metode pemindaian gambar jaringan payudara atau dikenal dengan istilah mammografi.
Baca juga: Mammografi untuk Mengetahui Kondisi Payudara
Cara melakukan pemeriksaan payudara dengan metode SADARI
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dapat dilakukan beberapa hari atau seminggu setelah menstruasi selesai dengan beberapa cara berikut:
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan payudara, para wanita dapat melakukannya di depan cermin, yang diamati dengan bantuan mata dan tangan. Lepaskan pakaian atau baju terlebih dahulu dan biarkan pencahayaan yang cukup membantu melihat kondisi payudara. Berikut ini cara melakukan SADARI di depan cermin:
- Perhatikan kedua payudara, jika ukurannya berbeda antara sisi kanan dan kiri, hal itu wajar terjadi sehingga tidak perlu khawatir
- Berdiri dengan lengan berada di samping tubuh untuk memperhatikan bentuk, ukuran, perubahan pada payudara, warna kulit sekitar payudara, dan bentuk puting dari sisi samping
- Letakkan tangan pada pinggang dan tekan dengan kuat untuk mengencangkan otot dada, lalu perhatikan payudara dengan mengambil sudut kiri ke kanan
- Membungkuk di depan cermin agar payudara menjulur ke bawah, kemudian raba area tersebut untuk memeriksa adanya perubahan
- Kedua tangan ditautkan ke belakang kepala lalu tekan ke dalam dan perhatikan payudara
- Periksa kedua puting payudara dengan menempatkan jempol dan telunjuk di sekitar puting lalu tekan perlahan untuk mengetahui apakah ada cairan yang keluar dari puting
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ketika mandi
Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan ketika mandi dan dapat menunjukkan beberapa hal jika dilakukan secara perlahan. Berikut ini cara menjalani metode SADARI ketika mandi:
- Gerakkan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara. Penggunaan busa sabun akan memudahkan karena membuat kulit menjadi lebih licin
- Angkatlah satu tangan ke belakang kepala dengan tangan lain meraba payudara di sisi tangan yang terangkat, gunakan jari-jari tangan untuk menekan dengan lembut kedua payudara secara bergantian
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ketika berbaring
Tak perlu berdiri, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) juga bisa dilakukan ketika berbaring di tempat tidur. Karena ketika berbaring, kondisi payudara akan melebar sehingga mudah untuk diperhatikan. Berikut ini cara menjalani metode SADARI ketika mandi:
- Pilih tempat tidur yang datar lalu biarkan tubuh berbaring dalam posisi yang nyaman
- Berbaring dan letakkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak, taruh tangan kanan ke bawah kepala dan lumuri tangan kiri dengan lotion lalu raba payudara kanan dengan jemari tangan
- Mulai dengan gerakan melingkar yang searah lalu ulangi dari awal hingga puting teraba. Lakukan secara perlahan tanpa terburu-buru
- Jangan mudah panik meskipun ada perubahan pada payudara, karena tidak semua perubahan menandakan adanya kanker, terkadang benjolan yang ditemukan pada payudara merupakan tumor jinak dan bukan kanker sehingga bisa diobati
Apa tanda perubahan yang mungkin dialami pada payudara?
Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara adalah gejala kanker, namun tidak semua benjolan adalah kanker. Meskipun begitu, setiap wanita harus waspada dan jangan menyepelekan benjolan pada payudara karena jika benjolan tersebut adalah kanker, maka dampaknya bisa membahayakan terutama jika tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, setiap orang harus segera memeriksakan diri ke dokter jika menemukan tanda seperti berikut:
- Benjolan keras pada payudara dan ketiak
- Perubahan pada permukaan kulit seperti berkerut dan cekung
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara saat mengangkat atau menggerakkan lengan
- Cairan selain ASI yang keluar dari puting
- Darah keluar dari puting
- Puting memerah dan lembab tak kunjung sembuh
- Puting melesak ke dalam
- Ruam di sekitar puting
- Sakit pada area payudara
Baca juga: Waspadai Ciri-Ciri Kanker Payudara Sejak Dini
Seputar metode pemeriksaan payudara
Dalam melakukan pencegahan, para wanita direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan sejak dini. Kondisi payudara dapat diamati dengan metode SADARI untuk mengetahui jika ada kemungkinan kondisi kelainan pada payudara. Pemeriksaan berkala juga sangat penting dilakukan oleh mereka yang telah berusia di atas 50 tahun ataupun jika memiliki faktor genetik (keturunan).
Selain mewaspadai risiko kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinis lainnya juga diperlukan untuk menentukan dan mendiagnosa apakah itu gejala kanker payudara atau bukan. Pemeriksaan yang dilakukan selain Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) antara lain:
- Pemeriksaan fisik oleh dokter
- Pemeriksaan dengan mammogram, MRI, dan USG
- Biopsi (jika ditemukan ada gejala kanker)
Baca juga: Mengenali Penyimpangan Payudara Lewat Biopsi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.