Saffron dikenal sebagai salah satu rempah termahal di dunia karena proses yang kompleks dan kualitasnya yang tinggi. Untuk menghasilkan 1 gram benang saffron pun dibutuhkan 150 bunga Crocus sativus yang bersifat halus dan tipis.
Saffron sering disamakan juga dengan kunyit, padahal keduanya berbeda. Saffron merupakan rempah-rempahan berwarna kuning atau kemerahan yang banyak ditemukan di daerah Mediterania, sementara kunyit mudah tumbuh di area tropis.
Saffron sendiri tidak banyak terdapat di Indonesia karena harganya yang cukup mahal, sehingga banyak orang yang menggantinya dengan kunyit yang dianggap memiliki manfaat serupa dengan saffron.
Saffron yang disebut kuma-kuma dipercaya dapat meningkatkan mood, libido, dan daya ingat, serta bertindak sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas penyebab penyakit kronis seperti penyakit kanker.
Selain itu, saffron juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit, sumsum tulang, mengatasi kanker prostat, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker serviks, ataupun sel kanker lainnya.
Mengenai Saffron
Golongan
Suplemen makanan
Kemasan
Serbuk kering
Kandungan
Crocin, crocetin, safranal, kaempferol
Manfaat Saffron
1. Saffron memiliki sifat antioksidan
Saffron dapat melindungi tubuh dari radikal bebas karena mengandung antioksidan, termasuk crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol. Crocin dan crocetin juga memiliki sifat antidepresan yang mampu melindungi sel otak terhadap kerusakan progresif. Sementara safranal dapat membantu meningkatkan suasana hati, serta kaempferol mampu mengurangi peradangan dan bertindak sebagai antikanker serta antidepresan.
2. Saffron dapat meningkatkan mood dan mengobati gejala depresi
Saffron dapat membantu mengobati gejala depresi ringan hingga sedang dan sama efektifnya dengan obat depresi seperti Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram. Namun penggunaannya masih perlu penelitian lebih lanjut.
3. Saffron memiliki sifat antikanker
Saffron kaya akan antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker kulit, kanker sumsum tulang, kanker prostat, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker leher rahim, atau beragam jenis kanker lainnya.
4. Saffron membantu mengurangi gejala PMS
Saffron dianggap mampu mengobati gejala PMS (Premenstrual syndrome) yang baru muncul ketika akan memasuki siklus haid dengan gejala seperti iritabilitas, sakit kepala, dan nyeri, serta mengurangi kecemasan dan menurunkan kadar hormon stress (kortisol).
5. Saffron membantu meningkatkan libido
Saffrom dapat bertindak sebagai afrodisiak terutama pada mereka yang menggunakan antidepresan, sehingga dapat membantu meningkatkan libido dan fungsi ereksi pada pria. Sementara pada wanita, saffron dapat digunakan untuk meningkatkan hasrat seksual saat berhubungan seksual serta mengurangi rasa sakit saat melakukan hubungan seks.
6. Saffron membantu menurunkan berat badan
Saffron dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi nafsu makan berlebih sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, saffron juga dapat membantu mengecilkan lingkar perut dan massa lemak keseluruhan.
Manfaat lain saffron di antaranya, mengurangi faktor risiko penyakit jantung, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan penglihatan, dan meningkatkan daya ingat bagi penderita Alzheimer.
Efek samping Saffron
Hingga saat ini, penggunaan saffron sepertinya cukup aman bagi kebanyakan orang. Akan etapi, ada beberapa kemungkinan efek samping ringan yang dapat timbul, antara lain:
- Mulut kering
- Mudah gelisah
- Pusing
- Mengantuk
- Mual
- Perubahan nafsu makan
- Sakit kepala
- Reaksi alergi
Sementara efek samping yang cukup berat mungkin saja terjadi jika Anda mengonsumsi dalam jumlah besar, seperti:
- Timbulnya warna kuning pada kulit, mata, dan selaput lendir
- Pusing
- Diare
- Muntah
- Pendarahan pada hidung, ibir ataupun kelopak mata, serta efek samping berbahaya lainnya
Penggunaan dosis saffron yang berlebihan sebanyak 12-20 gram dapat menyebabkan kematian.
Dosis Saffron
Dosis penggunaan saffron dibagi sesuai tujuan penggunaannya, yaitu:
- Depresi & PMS: 15 mg – 2 kali sehari
- Penyakit Alzheimer: 30 mg per hari
Tetapi dosis penggunaan saffron yang tepat dapat bergantung pada faktor usia, riwayat kesehatan, dan kondisi lainnya. Selain itu, penggunaan saffron tetap harus didiskusikan dahulu dengan dokter.
Interaksi Saffron
-
Perhatian
- Bagi ibu hamil dan menyusui, penggunaan saffron tidak diperbolehkan karena dapat membuat rahim berkontraksi dan dapat menyebabkan keguguran.
- Tidak diperkenankan mengonsumsi saffron bagi penderita gangguan bipolar, karena kemungkinan saffron dapat memicu rangsangan dan perilaku impulsif (mania) pada gangguan bipolar.
- Jika Anda memiliki alergi terhadap zaitun, lolium, dan salsola juga kemungkinan dapat menyebabkan alergi terhadap saffron, sehingga sebaiknya menghindari penggunaan saffron.
- Tidak boleh mengonsumsi saffron dalam jumlah besar karena dapat memperburuk kondisi jantung, terutama bagi penderita jantung karena dapat mempengaruhi detak jantung.
- Penderita tekanan darah rendah tidak boleh mengonsumsi saffron karena dapat menurunkan tekanan darah menjadi terlalu rendah.
Artikel terkait: