Sage merupakan ramuan herbal, di mana daunnya dapat digunakan sebagai obat untuk membantu mengatasi masalah pencernaan, seperti kehilangan nafsu makan, mengalami perut kembung, sakit perut (gastritis), diare, hingga mulas.
Sage yang memiliki dua jenis spesies, yaitu Salvia officinalis dan Salvia lavandulaefolia, juga dapat mengurangi produksi keringat dan air liur yang berlebih serta dapat membantu mengatasi depresi, hilang ingatan, dan penyakit Alzheimer. Sage memiliki beberapa kegunaan bagi para wanita, terutama untuk membantu mengatasi sakit ketika periode menstruasi, memperbaiki aliran ASI yang berlebih selama menyusui, dan mengurangi hot flashes ketika menopause.
Penggunaan sage dapat langsung dioleskan ke kulit ketika terdapat luka dingin, mengatasi penyakit gusi (gingivitis), sakit mulut, sakit tenggorokan atau lidah, serta hidung bengkak. Bahkan sage dapat digunakan untuk penderita asma dengan cara menghirup aromanya. Sage juga dapat digunakan sebagai bumbu masakan dan merupakan bahan wewangian pada sabun dan kosmetik.
Mengenai Sage
Golongan
Ramuan herbal
Kemasan
Ekstrak, krim
Kandungan
Thujone
Manfaat Sage
Penggunaan dua jenis sage, yakni Salvia officinalis dan Salvia lavandulaefolia dapat membantu mengatasi ketidakseimbangan kimiawi pada otak yang menjadi penyebab gejala penyakit Alzheimer dengan cara meningkatkan pembelajaran, memori dan proses informasi pada penderita Alzheimer ringan hingga sedang. Selain itu, sage dapat meningkatkan daya ingat, kewaspadaan, dan perhatian pada orang dewasa dan dapat digunakan juga sebagai aromaterapi.
Sage dalam bentuk krim dapat digunakan untuk mengatasi luka dingin jika digunakan bersamaan dengan rhubarb (Rheum officinale dan Rheum palmatum) pada luka dingin dan penggunaan keduanya akan lebih efektif menyembuhkan. Sage diperkirakan dapat mengurangi kolesterol buruk (LDL) dan trigliserida serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Sage juga dapat digunakan untuk menurunkan gula darah, mengatasi gejala menopause terutama hot flashes dan keringat malam.
Selain berbagai manfaat tersebut, sage juga nampaknya dapat membantu mengobati kanker paru-paru, sakit tenggorokan, nyeri pasca operasi, tonsillitis, sakit perut, mulut kering, kehilangan selera makan, periode menstruasi, asma, diare, keringat berlebih, gangguan pencernaan, dan perut kembung.
Efek samping Sage
Sage memiliki kandungan bahan kimia yang disebut thujone. Bahan kimia ini dapat menjadi racun jika Anda mengonsumsi sage secara berlebih karena thujone dapat menyebabkan kejang serta kerusakan pada hati dan sistem saraf.
Dosis Sage
Penggunaan sage sepertinya masih aman jika dikonsumsi atau dioleskan ke kulit dalam jangka waktu singkat (kurang dari 4 bulan). Tetapi tidak disarankan untuk mengonsumsi sage dalam dosis tinggi atau dalam waktu penggunaan yang lama.
Dosis penggunaan sage untuk mengobati penyakit Alzheimer adalah sebanyak 1 gram per hari. Secara umum dosis penggunaan sage dapat ditingkatkan secara bertahap mulai dari 2,5 mg yang dibagi menjadi tiga kali sehari. Dosis penggunaan sage dalam bentuk krim yang dapat digunakan untuk mengobati luka dingin adalah sebanyak 23 mg yang dioleskan setiap 2-4 jam sekali.
Interaksi Sage
Obat diabetes dapat berinteraksi dengan sage
Sage dapat menurunkan kadar gula darah sehingga penggunaan sage bersamaan dengan obat diabetes dapat menyebabkan penurunan gula darah menjadi terlalu rendah. Beberapa obat yang digunakan untuk diabetes dan dapat berinteraksi dengan sage termasuk glimepiride (Amaryl), glburida (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone (Avandia), chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase).
Obat untuk mencegah kejang (antikonvulsan) dapat berinteraksi dengan sage
Obat anti kejang ini dapat mempengaruhi bahan kimia pada otak untuk mencegah terjadinya kejang. Tetapi penggunaan sage dapat mengurangi efektivitas obat untuk mencegah terjadinya kejang tersebut. Beberapa obat yang digunakan untuk mencegah kejang termasuk fenobarbital, primidon (Mysoline), asam valproat (Depakene), gabapentin (Neurontin), carbamazepine (Tegretol), phenytoin (Dilantin).
Obat penenang (depresan SSP) dapat berinteraksi dengan sage
Sage dapat menyebabkan kantuk. Obat yang memiliki fungsi sebagai obat penenang juga dapat menyebabkan kantuk sehingga penggunaan sage bersamaan dengan obat penenang dapat menyebabkan kantuk yang parah. Beberapa obat penenang termasuk clonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan), phenobarbital (Donnatal), zolpidem (Ambien).
Perhatian
- Bagi wanita hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi sage, karena terdapat kandungan thujone yang dapat menyebabkan menstruasi sehingga berbahaya dan dapat menyebabkan keguguran.
- Bagi wanita menyusui sebaiknya menghindari penggunaan sage karena kandungan bahan kimia thujone dapat mengurangi pasokan ASI.
- Bagi penderita diabetes yang menggunakan sage disarankan untuk memperhatikan kadar gula darah, terutama tanda-tanda gula darah rendah (hipoglikemia) dan sesuaikan dosis obat diabetes Anda karena sage dapat menurunkan kadar gula darah.
- Kondisi sensitif-hormon seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur, endometriosis atau fibroid rahim mungkin memiliki efek yang sama dengan hormon estrogen pada wanita. Jika Anda memiliki masalah terhadap hormon, teutama estrogen, sebaiknya hindari penggunaan sage.
- Penggunaan sage bagi penderita tekanan darah tinggi dan penderita tekanan darah rendah perlu diperhatikan karena sage dapat menaikkan dan menurunkan tekanan darah secara berlebih, sehingga perlu diperhatikan kondisi tekanan darah Anda.
- Bagi Anda yang memiliki gangguan kejang, sebaiknya penggunaan sage hanya dalam dosis rendah dan dalam waktu yang singkat. Karena bahan kimia pada sage, yaitu thujone dapat memicu terjadinya kejang.
- Bagi Anda yang akan melakukan pembedahan atau operasi, sebaiknya menghentikan penggunaan sage setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi dilakukan. Karena sage dapat mempengaruhi kadar gula darah sehingga dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi.