Sagestam salep adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit akibat infeksi oleh bakteri yang peka. Sagestam salep mengandung gentamicin, obat yang termasuk antibiotik golongan aminoglikosida.
Gentamicin adalah antibiotika golongan aminoglikosida yang digunakan secara luas, terutama untuk mengobati infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, seperti Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan Staphylococcus. Gentamicin juga digunakan untuk septikemia, meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, saluran pencernaan, serta infeksi pada kulit, tulang, dan jaringan lunak.
Gentamicin tidak digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitidis, atau infeksi bakteri Legionella pneumophila (karena berisiko pasien akan mengalami shock dari lipid A endotoksin yang ditemukan dalam organisme bakteri gram negatif tertentu). Gentamicin juga berguna melawan Yersinia pestis dan Francisella tularensis.
Mengenai Sagestam Salep
Pabrik
Sanbe farma
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Sagestam salep dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Tube 10 gram salep
Tersedia juga sagestam cream, sagestam tetes mata, sagestam salep mata, sagestam ear drops, dan sagestam injeksi.
Kandungan
Tiap kemasan Sagestam salep mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Gentamicin sulfate 0.1 %
Manfaat Sagestam Salep
Sagestam salep digunakan untuk mengobati terhadap berbagai infeksi bakteri pada kulit, seperti:
- Infeksi primer kulit: impetigo contagiosa, folikulitis superfisial, ecthyma, furunkulosis, sycosis barbae, dan pioderma gangrenosum. Cara mengobati bisul dengan menggunakan obat bisul antibiotik sering dilakukan, baik dengan menggunakan antibiotik oral atau antibiotik topikal (salep/cream) seperti sagestam salep. Cara menyembuhkan bisul dengan antibiotik dilakukan jika bisul berukuran besar, parah dan sering berulang. Menghilangkan bisul dengan antibiotik harus dilakukan dengan resep dokter.
- Infeksi kulit sekunder: dermatitis eczematoid yang menular, jerawat, psoriasis pustular, dermatitis seboroik yang disertai infeksi, dermatitis kontak yang disertai infeksi, laserasi terinfeksi, kista kulit dan abses kulit lainnya bila didahului dengan insisi dan drainase, paronychia, borok stasis / kulit yang terinfeksi, luka bakar dangkal yang disertai infeksi, termasuk infeksi setelah gigitan serangga.
Kontraindikasi
- Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas/alergi antibiotik gentamicin atau antibiotika golongan aminoglikosida lainnya.
- Hindarkan juga pemakaian antibiotik ini untuk bayi prematur ataupun bayi baru lahir.
Efek Samping Sagestam Salep
Efek samping Sagestam salep yang mungkin terjadi adalah terjadinya iritasi ringan pada kulit seperti kemerahan (erythema) dan gatal (pruritus).
Dosis Sagestam Salep
Sagestam salep diberikan dengan dosis berikut :
- Oleskan pada kulit yang terinfeksi 3 - 4 x sehari.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Sagestam salep harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Penggunaan Sagestam Salep oleh wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) menggolongkan gentamicin kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Gunakan dengan hati-hati jika manfaat lebih besar daripada risiko. Penelitian pada hewan menunjukkan risiko dan penelitian pada manusia tidak tersedia atau penelitian pada hewan maupun manusia tidak dilakukan.
Dengan demikian, maka penggunaan obat ini oleh wanita hamil perlu dilakukan secara hati-hati di bawah pengawasan dokter, terutama penggunaan dalam dosis besar atau periode waktu yang lama.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Sagestam salep adalah sebagai berikut:
- Obat ini hanya ditujukan untuk mengobati infeksi pada kulit. Hindari kontak dengan mata.
- Sagestam salep adalah obat yang termasuk bakterisida, jadi obat ini tidak efektif untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur atau virus.
- Penggunaan antibiotik topikal bisa menimbulkan superinfeksi (pertumbuhan kuman secara tidak normal) oleh bakteri, jamur, virus atau kuman-kuman non peka lainnya. Selain itu, obat-obat antibiotik topikal juga bisa menimbulkan iritasi kulit. Jika superinfeksi dan atau iritasi kulit terjadi, segera hentikan pemakaian obat.
- Jika obat ini digunakan untuk mengobati impetigo contagiosa (bisul), bersihkan kerak terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada kulit untuk memungkinkan kontak yang maksimal.
- Jangan digunakan untuk pengobatan jangka panjang.
- Obat ini bisa menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga lebih mudah terbakar. Gunakan obat ini hanya pada area terinfeksi (jangan pada area yang luas), dan hindari kontak langsung dengan sinar matahari.
Artikel terkait: