Gejala sakit kepala mungkin acap dialami banyak orang. Dari sekedar akibat masuk angin, efek dari sakit pilek atau pun sakit kepala karena telat makan. Tentunya serangan sakit kepala akan amat mengganggu aktivitas yang tengah di jalani.
Beberapa serangan sakit kepala memang tidak merujuk sakit yang serius. Tetapi beberapa diantaranya sebenarnya harus diwaspadai dengan cukup cermat. Karena bisa saja gejala tersebut merupakan alarm tubuh untuk menunjukan adanya kelainan pembuluh darah dalam otak. Apalagi serangan sakit kepala yang disebabkan atau dialami kala beraktivitas seksual.
Sakit kepala saat bersetubuh terbagi menjadi dua:
- Tiba-tiba menyerang tepat beberapa saat sebelum terjadi orgasme. Sakit kepala terasa menusuk dan berdenyut.
- Diawali dengan rasa nyeri pada kedua sisi rahang lalu otot leher dan rahang menjadi kaku. Terjadi dalam beberapa tahapan selama beberapa menit sebelum orgasme.
Sakit kepala kala bersetubuh biasanya berlangsung sekitar 30 menit atau mungkin lebih. Apabila terjadi terus menerus bahkan hingga menahun, apalagi disertai gejala mual baiknya segera konsultasikan masalah ini.
Setiap rupa aktivitas seksual yang mengakibatkan orgasme, seperti masturbasi, oral seks dan bersetubuh dapat memicu sakit kepala. Hal ini disebabkan karena tarikan otot leher selama beraktivitas seksual. Selain merupakan gangguan dari kakunya otot leher, sakit kepala kala bersetubuh bisa juga terjadi sebab:
- Pendarahan di dalam otak.
- Efek samping dari pil kontrasepsi
- Infeksi sinus
- Jantung koroner
- Diabetes
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas sakit kepala adalah dengan cara menghentikan sejenak kegiatan seksual saat sakit kepala mendera atau mengurangi sedikit pergerakan dalam aktivitas seksual. Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi atau obat pengurang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengatasi gejala sakit kepala ini, tapi konsumsi dalam jangka panjang sangat tidak disarankan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.