Hampir semua orang pasti pernah mengalami sakit leher. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, misalnya saat bangun tidur, duduk di kantor, setelah melakukan perjalanan jauh, dan sebagainya. Meski terkesan sepele, mengalami sakit leher tentu akan terasa tidak nyaman, bukan? Sudah tahu apa saja penyebab dan cara tepat mengobati sakit leher? Semuanya akan dikupas secara tuntas pada artikel berikut ini.
Apa itu sakit leher ?
Sakit leher adalah istilah kedokteran umum yang digunakan untuk berbagai kondisi yang tidak nyaman, nyeri, ataupun sakit pada daerah leher. Bukan hanya di leher, rasa nyerinya juga bisa terasa dari atas bahu hingga bawah kepala.
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health
Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Sakit leher cukup sering dialami, baik dewasa ataupun lanjut usia. Namun biasanya, sakit leher sering dialami oleh orang yang usianya lebih dari 50 tahun. Sakit leher bisa membaik dengan sendirinya ataupun tidak hilang jika tidak diobati. Hal ini sangat tergantung dari penyakit yang menyebabkan sakit leher tersebut.
Mengenai sakit leher
Penyebab
Penyebab dari Sakit leher sangat beragam. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit leher, yaitu:
- Strain otot. Strain adalah keseleo atau terkilir, yang merupakan istilah umum untuk cedera otot. Cedera otot pada leher bisa menyebabkan sakit leher.
- Kelainan sendi. Kelainan sendi seperti radang sendi ataupun inflamasi pada sendi leher bisa menyebabkan sakit leher.
- Saraf kejepit. Saraf tulang belakang pada area leher yang terjepit dapat menimbulkan sakit leher.
- Trauma fisik. Trauma langsung secara fisik baik saat berolahraga atau bahkan kecelakaan bermotor bisa menyebabkan jaringan dan otot leher sakit.
- Penyakit lain. Misalnya meningitis atau kanker juga bisa menyebabkan sakit leher.
Gejala
Seperti namanya, sakit leher, tanda dan gejalanya merupakan adanya nyeri pada daerah leher dan daerah disekitarnya. Sakit yang dirasakan biasanya akan memburuk jika menahan kepala pada salah satu sisi tertentu di waktu yang cukup lama. Contohnya pada saat menyetir atau sedang bekerja menggunakan komputer.
Gejala lain yang dialami antara lain adalah kekakuan otot atau spasme otot, nyeri kepala, dan sulit menggerakan kepala.
Pencegahan sakit leher
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit leher antara lain:
- Biasakan memiliki postur yang baik. Saat berdiri ataupun duduk, pastikan bahu tetap sejajar dengan panggul dan telinga, juga berada tepat di atas bahu.
- Istirahat yang cukup. Jika sedang melakukan pekerjaan yang menyebabkan leher dalam keadaan diam terus-menerus, seperti menyetir ataupun mengetik komputer, beristirahatlah sejenak. Lakukan stretching pada leher dan bahu agar tidak terkena sakit leher.
- Berhenti merokok.
- Hindari mengangkat benda berat menggunakan bahu.
- Posisi tidur yang baik. Pilih posisi tidur telentang supaya tulang leher tetap lurus. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko sakit leher.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh.
Pengobatan sakit leher
Sakit leher sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter, terlebih jika berlangsung berhari-hari tanpa perubahan. Begitu juga ketika sudah sangat nyeri, menjalar ke arah tangan dan kaki, pusing, baal ataupun kelemahan anggota gerak. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyebab sakit leher yang dialami.
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Ada sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab sakit leher, yaitu:
- Pemeriksaan fisik.
- Lab darah, dapat dilakukan jika penyebab sakit leher diduga karena inflamasi ataupun infeksi, misalnya meningitis, osteoarthritis, dan rematik.
- X-ray, untuk mengetahui ada kelainan pada struktur anatomi leher..
- CT-scan / MRI, dilakukan bila prosedur X-ray tidak menemukan kelainan tapi sakit leher tetap dirasakan.
- Elektromiografi, dilakukan jika penyebab sakit leher diduga karena saraf kejepit.
Pengobatan sakit leher dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika penyakit yang mendasarinya dapat ditangani dengan baik, maka keluhan sakit leher nya akan berangsur membaik dengan sendirinya.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi sakit leher antara lain:
Obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri yang dijual bebas dipasaran bisa digunakan untuk mengatasi gejala sakit leher. Namun, jika sakit leher yang dialami tidak membaik lebih dari 3 minggu, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan lainnya. Bisa dengan obat pereda nyeri dengan dosis yang lebih kuat, pelemas otot, dan antidepresan.
Fisioterapi
Terapi fisik dapat membantu Anda menentukan posisi duduk atau tidur yang aman. Harapannya, sakit leher dapat berkurang secara perlahan dan mencegahnya kambuh lagi.
Mobilisasi
Imobilisasi atau menggunakan collar-neck agar sendi leher tidak mengalami banyak pergerakan bisa dilakukan untuk meredakan nyeri. Seberapa lama imobilisasi dilakukan tergantung dari penyebab dan keparahan penyakit.
Suntik steroid
Pengobatan dengan suntik kortikosteroid akan dilakukan bila penyebab sakit leher berhubungan dengan saraf kejepit atau gangguan saraf lainnya.
Pembedahan
Pengobatan dengan cara bedah akan dilakukan bila segala pengobatan tidak mampu mengatasi sakit leher. Prosedur ini juga bisa menjadi alternatif solusi jika sakit leher disebabkan oleh kompresi saraf dan sumsum tulang belakang.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?