Semua orang pasti pernah mengalami sakit perut. Biasanya, sakit perut terjadi ketika Anda makan makanan pedas, asam, atau saat mengalami keracunan makanan. Kondisi ini tentu membuat aktivitas Anda jadi terganggu, bukan? Lantas, apa saja penyebab sakit perut dan bagaimana cara mengobatinya? Mari simak artikel berikut ini.
Apa itu sakit perut ?
Sakit perut digambakan sebagai sensasi tidak nyaman atau nyeri di daerah perut. Sakit perut cukup sering dialami, baik anak, dewasa ataupun lanjut usia.
Sakit perut sebetulnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, ada pula kasus sakit perut yang tidak hilang jika tidak diobati. Hal ini sangat tergantung dari penyakit yang menyebabkan sakit perut.
Walaupun sakit perut merupakan gejala umum tidak memerlukan penanganan khusus, namun tetap harus diwaspadai. Sakit yang dirasakan bisa berupa kram, pegal, tertusuk di area perut.
Mengenal sakit perut
Penyebab
Sakit perut sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sakit perut akut, kronis, progresif. Masing-masing jenis sakit perut memiliki penyebab yang berbeda-beda.
Berikut ini penyebab sakit perut berdasarkan jenisnya, yaitu:
Akut
Sakit perut akut biasanya menyerang selama beberapa jam sampai beberapa hari. Jenis sakit perut ini umumnya disebabkan oleh beberapa penyakit seperti aneurisma pembuluh darah perut, radang usus buntu, kolesistitis, divertikulitis, kehamilan ektopik, serangan jantung, trauma fisik, obstruksi usus, infeksi dan batu ginjal, intususepsi, pankreatitis, peritonitis, infeksi saluran kemih, dan sebagainya.
Kronis
Sakit perut kronik memiliki intensitas nyeri yang sedang sampai berat, bahkan bisa memburuk seiring perjalanan waktu. Penyebab sakit perut kronis adalah angina, endometriosis, batu empedu, sakit maag, refluks asam lambung (GERD), hernia, radang usus atau IBS (Irritable bowel Syndrome), kista ovarium, radang panggul, anemia sel sabit, dan lain lain
Progresif
Sakit perut progresif merupakan jenis sakit perut yang disertai berbagai gejala lain selain sakit perut. Penyebabnya cenderung lebih serius dan harus segera ditangani.
Penyebab sakit perut progresif adalah kanker pada ginjal, pankreas, usus, perut, dan hati, penyakit Chrons, pembengkakan limpa, hepatitis, keracunan, dan sebagainya.
Gejala
Sakit perut merupakan suatu gejala yang mengarah pada penyakit yang memicu rasa sakit tersebut. Selain sakit perut, beberapa orang juga mengalami tanda dan gejala berikut ini:
- Muntah darah
- Demam
- Sulit atau tidak bisa BAB
- Sesak napas
- Sakit perut saat hamil
- Penurunan berat badan
- Pembengkakan atau pengerasan pada area perut
- Kulit tubuh menjadi kuning
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, kemungkinan besar penyebab sakit perut adalah penyakit yang memerlukan penanganan medis. Segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Pencegahan sakit perut
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit perut adalah:
- Menerapkan pola hidup sehat. Penuhi kebutuhan serat setiap harinya melalui sayur dan buah-buahan. Makanan kaya tinggi serat dapat melunakkan tekstur feses sehingga mencegah sembelit.
- Minum air putih, minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter air setiap hari.
- Hindari minuman berkafein, misalnya kopi, teh, dan minuman bersoda dapat memicu sakit perut pada sebagian orang.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter, untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh.
Pengobatan sakit perut
Sakit perut sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter. Apalagi jika sudah sangat nyeri dan berlangsung berhari-hari tanpa perubahan
Sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila Anda terkena sakit perut adalah:
- Pemeriksaan fisik, berupa pemeriksaan fisik sederhana untuk memeriksa keadaan perut.
- Pemeriksaan darah, dilakukan jika dokter menduga penyebab sakit perut karena peradangan ataupun infeksi lainnya.
- X-ray, untuk mengetahui ada kelainan atau gangguan pada struktur anatomi perut.
- CT-scan / MRI, untuk melihat bagian dalam perut dan memastikan penyebabnya.
- Kolonoskopi dan endoskopi. Kolonoskopi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa keadaan usus, sedangkan endoskopi untuk melihat dan medeteksi peradangan atau kelainan perut dan kerongkongan.
Pengobatan sakit perut berfokus untuk menangani penyakit-penyakit yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat ditangani dengan baik, maka keluhan sakit perut pun akan membaik dengan sendirinya.
(Baca Juga Cara Mengatasi Sakit Perut Dengan Cepat Tanpa Efek Samping)
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?