Selamat malam Dok, saya mengalami kesakitan setiap berhubungan dengan suami pasca 3 bulan melahirkan sampai sekarang sudah 5 bulan. Kemarin saya KB suntik 3 bulan juga malah sering mens, waktu tidak mens paling lama 3 hari, dan tiap berhubungan langsung keluar darah mens lg. Mau ganti KB IUD, setelah diukur ternyata rahim saya hanya 6 cm dan rahim retro.
Pertanyaannya:
- bagaimana agar sakit saat brhubungan bisa hilang dan gairah juga kembali seperti semula seperti belum melahirkan?
- apakah ukuran rahim bisa membesar dan posisi retro bisa normal lg seiring berjLannya wKtu?
Mohon jawabannya...Terima kasih Dok...
Jawaban Dokter:
Selamat siang.
Terima kasih telah menggunakan layanan konsultasi dokter online gratis di mediskus.com.
Rasa sakit saat berhubungan seksual disebut juga dengan istilah dispareunia. Dispareunia bisa terjadi pada pria maupun wanita walaupun memang lebih sering terjadi pada wanta.Penyebab keluhan ini beraneka ragam antara lain:
- Saat melakukan hubungan seksual pertama kali. Wanita yang belum pernah berhubungan seks, vagina nya masih ditutupi oleh selaput dara. Penetrasi oleh penis untuk yang pertama kalinya bisa merobek selaput dara ini dan menyebabkan nyeri.
- Lecet di daerah kemaluan atau karena lubrikasi (pelumasan) vagina yang kurang saat berhubungan seks.
- Infeksi atau peradangan pada organ genitalia misalnya vaginitis, infeksi pada kelanjar Bartholin atau kelenjar Skene.
- Kondom yang tidak terpasang dengan benar.
- Kekurangan hormon estrogen bisa menyebabkan kekeringan dan penipisan dinding vagina.
- Pembedahan untuk memperbaiki jaringan yang robek setelah melahirkan atau pembedahan lainnya yang menyebabkan penyempitan vagina.
- Akibat faktor psikis misalnya kecemasan dan ketakutan terhadap hubungan seksual, misalnya takut jahitan pasca melahirkan lepas dan lain sebagainya
- Penyebab lainnya
Silakan periksakan langsung ke dokter untuk memastikan penyebab keluhan anda.
Untuk bentuk rahim sendiri ada beberapa antara lain anteversi, antefleksi, retroversi dan retrofleksi. Bentuk rahim ini tidak bisa berubah – ubah karena memang bawaan dari dalam tubuh anda sendiri.
Sekian jawaban dari saya, semoga dapat membantu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.