Salicylic Acid adalah obat topikal yang biasa digunakan untuk mengatasi sejumlah masalah kulit. Salicylic Acid atau asam salisilat adalah beta hydroxy acid (BHA) yang dikenal untuk mengatasi jerawat dengan cara mengelupaskan sel kulit mati dan menjaga kebersihan pori-pori kulit dari komedo.
Sejumlah produk yang mengandung Salicylic Acid umumnya dijual bebas, tetapi ada pula obat dengan kandungan Salicylic Acid yang membutuhkan resep dokter.
Mengenai Salicylic Acid
Golongan
Obat bebas & resep
Kemasan
Krim, gel, salep, lotion
Kandungan
Salicylic Acid (asam salisilat)
Manfaat Salicylic Acid
Salicylic Acid biasanya tersedia dalam bentuk obat topikal berupa krim, gel, salep, dan lotion. Secara umum, produk Salicylic Acid digunakan untuk mengatasi masalah kulit, terutama jerawat serta komedo pada kulit wajah karena memiliki sifat anti inflamasi dan anti bakteri.
Cara kerja Salicylic Acid adalah dengan cara masuk terserap ke dalam kulit dan menghancurkan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit. Umumnya efek kandungan dan manfaat Salicylic Acid baru akan dirasakan setelah 6 minggu pemakaian.
Selain mengatasi penyebab jerawat, manfaat Salicylic Acid adalah mengatasi masalah ketombe dan dermatitis seboroik yang umumnya terjadi karena perlambatan sel kulit yang mengelupas.
Salicylic Acid juga dapat mendorong pengelupasan kulit yang sudah tidak sehat serta membuka pori-pori kulit yang tersumbat akibat debu dan kotoran. Hal itulah yang biasanya menjadi penyebab munculnya jerawat dan komedo pada kulit wajah.
Dosis Salicylic Acid
Obat topikal yang mengandung Salicylic Acid atau asam salisilat seperti krim atau salep Salicylic Acid hanya boleh digunakan pada kulit luar dan diterapkan pada kulit yang memiliki masalah jerawat atau komedo membandel.
Krim atau salep Salicylic Acid yang berguna untuk mengatasi masalah kulit terutama jerawat bisa diberikan dengan dosis sebanyak 1-3 kali sehari yang dioleskan langsung ke kulit.
Sebelum mengoleskan Salicylic Acid, bersihkan tangan dan bagian kulit terlebih dahulu. Pastikan agar Salicylic Acid tidak mengenai mata. Jika masuk ke mata, segera bilas dengan air bersih. Pemilik kulit kering atau kulit sensitif juga harus berhati-hati dan mempertimbangkan penggunaan produk Salicylic Acid.
Gunakan Salicylic Acid sesuai petunjuk dokter, karena aturan penggunaan setiap orang bisa berbeda bergantung pada tingkat keparahannya. Hindari pula penggunaan obat dalam dosis yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan karena penggunaan Salicylic Acid juga dapat menyebabkan efek keracunan pada tubuh jika digunakan secara berlebihan.
Efek samping Salicylic Acid
Beberapa efek samping Salicylic Acid yang biasa terjadi, di antaranya:
- Gatal pada kulit
- Kulit kering dan mengelupas
- Iritasi kulit
Efek samping penggunaan Salicylic Acid mungkin bisa berbeda pada setiap orang dan ada pula beberapa efek samping lain yang tidak ada di atas.
Jika Anda mengalami efek samping lain yang lebih berat terutama jika menggunakan Salicylic Acid yang diresepkan, seperti lemas, sakit kepala, tinnitus (telinga berdenging), masalah pendengaran, mual, muntah, dan diare, segera hentikan penggunaan Salicylic Acid untuk sementara waktu dan coba berkonsultasi dengan dokter.
Interaksi obat
Penggunaan sejumlah obat yang digunakan bersamaan dengan produk yang mengandung asam salisilat (Salicylic Acid) bisa saja menyebabkan interaksi obat. Salah satu obat yang harus digunakan hati-hati saat menggunakan Salicylic Acid adalah obat pengencer darah.
Oleh karena itu, meski penggunaan produk topikal yang mengandung Salicylic Acid tergolong cukup aman digunakan, tetapi reaksi pada setiap orang bisa berbeda sehingga produk Salicylic Acid sebaiknya digunakan sesuai aturan pakai dan anjuran dokter.
Perhatian
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan Salicylic Acid adalah:
- Produk Salicylic Acid hanya boleh digunakan pada kulit luar. Hindari kontak dengan mata
- Produk asam salisilat tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat
- Meski terbilang aman, penggunaan Salicylic Acid pada ibu hamil atau ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dahulu
- Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh menggunakan produk Salicylic Acid
- Penderita masalah fungsi hati dan ginjal serta masalah pembuluh darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
- Efek obat Salicylic Acid umumnya baru dapat terlihat setelah 6 minggu penggunaan
Artikel terkait: