Sanmol adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda nyeri ringan seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Sanmol mengandung obat paracetamol, yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic.
Obat penurun panas dan pereda nyeri ini diproduksi oleh Sanbe Farma dalam berbagai sediaan dan kadar, diantaranya Sanmol tablet 500 mg, Tablet forte 650 mg, Oral drops 60 mg / 0.6 ml, Syrup 120 mg / 5 ml, infusion 10 mg/ml, effervescent tablet 120 mg dan 500 mg, serta Chewable tablet 120 mg.
Informasi Obat Sanmol
Sanmol obat apa, apa kegunaanya, efek sampingnya dan apa saja merk-merk lain yang tersedia di pasaran? Berikut ini adalah informasi lengkap tentang obat ini.
Pabrik
Sanbe farma
Golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter
kemasan
- 25 x 4 tablet 500 mg
- Sanmol forte : 10 x 10 tablet 650 mg
- Sanmol drops : botol 15 ml oral drops
- Sanmol Syrup : botol 60 ml syrup
- Sanmol infusion : botol 100 ml infusion
- Sanmol Effervescent 500 mg : Box 1 tube x 10 effervescent tablet
- Sanmol Effervescent 120 mg : 1 tube x 10 effervescent tablet
- Sanmol 120 Child Chewable : Box 5 strips x 10 tablet
kandungan
tiap kemasan Sanmol mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Paracetamol 500 mg / tablet
- Paracetamol 650 mg / Forte tablet
- Paracetamol 60 mg / 0.6 ml oral drops
- Paracetamol 120 mg / 5 ml syrup
- Paracetamol 10 mg/ml infusion
- Paracetamol 500 mg / effervescent tablet
- Paracetamol 120 mg / effervescent tablet
- Paracetamol 120 mg / Chewable tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan. Cara kerja obat paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
Indikasi
Daftar di bawah ini adalah beberapa kegunaan Sanmol (paracetamol) :
A. Sebagai Penurun Panas (antipiretik)
Sanmol (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101.3 °F).Paracetamol adalah salah satu obat yang sering digunakan dalam berbagai merk sediaan obat flu dan pilek. Oleh karena itu, jika sediaan obat flu Anda tidak mengandung paracetamol, Anda bisa menggunakan Sanmol jika Flu disertai demam.
B. Sebagai Pereda Nyeri (Analgetik)
Obat yang mengandung paracetamol bisa digunakan untuk meredakan nyeri kategori ringan atau sedang misalnya :
- Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
- Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
- Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
C. Sebagai Anti Inflamasi (Anti Radang)
Meskipun tidak sekuat obat anti inflamasi golongan NSAID, paracetamol juga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Dalam beberapa kasus, misalnya pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obat golongan NSAID, paracetamol bisa dipilih sebagai alternatif yang aman.
Penyakit/Kondisi Terkait
- Flu Singapura
- Demam berdarah
- Nyeri Sendi
- Sakit Gigi
Kontraindikasi
- jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi obat paracetamol.
Efek samping Sanmol
Secara umum Sanmol (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Sanmol (paracetamol) yang mungkin terjadi :
- Obat penurun panas dan pereda nyeri ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat demam ini pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat penurun panas ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
- Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan resiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan resikonya.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Sanmol adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Sanmol (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat penurun panas ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan Sanmol (paracetamol) saat menyusui.
- Meskipun efek Sanmol (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat demam ini dikonsumsi setelah makan.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat demam ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penggunaan Obat Sanmol Untuk Ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Sedangkan menurut TGA (badan pengawas obat dan makanan Australia) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori A, artinya obat tersebut telah diamati dan dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya terhadap janin.
Secara umum, obat ini memang boleh digunakan untuk ibu hamil, asalkan sesuai indikasi. Namun akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan paracetamol saat hamil.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Sanmol (paracetamol) dengan obat-obat lain :
- Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic (pereda nyeri).
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
Dosis Sanmol
Sanmol (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
Tablet
- Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 - 4 x sehari 1 tablet.
- Anak 5 – 12 tahun : 3 – 4 x sehari ½ tablet.
Tablet forte
- Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 - 4 x sehari 1 tablet.
- Anak 5 – 12 tahun : 3 – 4 x sehari ½ tablet.
Oral drops
- Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 0.6 ml drops.
- Anak 1-2 tahun : 3-4 x sehari 0.6-1.2 ml drops.
- Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 1.2 ml drops.
- Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2.4 ml drops.
Syrup
- Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
- Anak 1-3 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
- Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.
- Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 5-10 ml sirup.
- Di atas 12 tahun : 3-4 x sehari 15-20 ml sirup.
Infusion
- Dosis dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 50 kg : 1 gram diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 4 gram.
- Dosis dewasa dan anak dengan berat badan 30-50 kg : 15 mg/kg BB diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 60 mg/kg BB/hari.
- Obat diberikan dengan interval waktu minimal 4 jam.
Effervescent 500 mg
- dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 3-4 x sehari 1 tablet.
- anak usia 6-12 tahun : 3-4 x sehari ½-1 tablet.
Effervescent 120 mg
- anak usia 9-12 tahun : 3-4 x sehari 3-4 tablet.
- anak usia 6-9 tahun : 3-4 x sehari 2-3 tablet.
Sanmol 120 Child Chewable
- dosis anak usia 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2-4 tablet.
- dosis anak usia 2-5 tahun : 3-4 x sehari 1-2 tablet.
Note :
- Bila perlu obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter.
- Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Sanmol
- Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obat lainnya. Gejala alergi misalnya ruam, gatal-gatal, sesak napas, mengi, batuk, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau tanda-tanda lainnya.
- Buang semua sisa obat Sanmol yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat penurun panas ini sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Sanmol harus sesuai dengan yang dianjurkan.