Saridon tablet adalah obat yang digunakan untuk meringankan keluhan sakit kepala pada penderita migrain. Saridon tablet mengandung paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic, propyphenazone, obat anti inflamasi, analgetik sekaligus mempunyai efek antipiretik, caffeine, suatu stimulan sistem saraf pusat yang berguna mencegah rasa kantuk. Berikut ini adalah informasi lengkap Saridon tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Bayer
golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter
kemasan
Saridon tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- 30 x 4 tablet
kandungan
Saridon tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Paracetamol 250 mg
- propyphenazone 150 mg
- Caffeine 50 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan. Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
propyphenazone adalah obat antiinflamasi, analgetik sekaligus antipiretik turunan phenazone. Efek samping yang umum dari obat ini adalah terjadinya diskrasia darah. Di beberapa negara obat ini telah dibatasi bahkan dilarang, sedangkan di beberapa negara lain masih tersedia bahkan bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Caffeine adalah obat stimulan sistem saraf pusat kelas methylxanthine. Ceffeine berguna untuk mencegah rasa kantuk dengan cara menghambat aksi adenosine secara reversibel.
Indikasi
Kegunaan Saridon tablet adalah untuk mengurangi rasa sakit kepala pada penderita migrain.
Kontra indikasi
- jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol, propyphenazone, dan komponen lain obat ini.
Efek samping
Berikut adalah beberapa efek samping Saridon tablet yang mungkin terjadi :
- Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
- Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.
- Obat yang mengandung propyphenazone bisa menyebabkan diskrasia darah, suatu kondisi dimana sel darah berkembang secara berlebihan sehingga DNA memproduksi antibodi yang abnormal.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Saridon tablet adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Saridon tablet harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan Saridon tablet saat menyusui.
- Obat ini dikonsumsi setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi Saridon tablet dengan obat-obat lain :
- Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
Dosis Saridon tablet
Saridon tablet diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 x sehari 1 caplet atau sesuai petunjuk dokter.
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif paracetamol
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif propyphenazone
- Obat yang termasuk analgetic (pereda nyeri)
- Obat yang termasuk antipiretik (penurun panas)