Apakah Schizotypal personality disorder (STPD) itu?
Schizotypal personality disorder atau yang biasa disingkat STPD merupakan gangguan kepribadian eksentrik di mana seseorang memiliki pola pikir dan tindakan yang berbeda dari orang lain sehingga terlihat aneh dan dianggap tidak biasa.
Seseorang dengan Schizotypal personality disorder (STPD) kemungkinan besar akan mengalami skizofrenia, tetapi umumnya seseorang yang mengalami Schizotypal personality disorder (STPD) biasanya tidak mengalami psikosis.
Seseorang dengan Schizotypal personality disorder (STPD) cenderung memiliki kepribadian yang tidak fleksibel sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah besar dalam kehidupan, termasuk dalam fungsi sosial dan pekerjaan. Salah satunya dikarenakan keterampilan menduplikasi yang buruk dan sulit membentuk hubungan yang baik dengan orang lain.
Mengenai Schizotypal personality disorder (STPD)
Seseorang dengan Schizotypal personality disorder (STPD) mungkin memiliki kepercayaan yang aneh. Hal ini juga dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, mengekspresikan emosi, memahami realitas, dan cara berhubungan dengan orang lain.
Penyebab Schizotypal personality disorder (STPD)
Schizotypal personality disorder (STPD) dapat terjadi karena faktor genetik, seperti ketika seseorang dengan skizofrenia dan biasanya berkembang pada awal masa dewasa. Schizotypal personality disorder (STPD) dapat terjadi karena faktor genetik dan akan lebih sering terjadi ketika seseorang memiliki kerabat yang mengalami skizofrenia dan biasanya berkembang pada awal masa dewasa.
Selain itu, tempramen bawaan ditambah dengan reaksi aneh yang terjadi terhadap peristiwa hidup juga berkontribusi penting terhadap pembentukan kepribadian selama masa anak-anak dan remaja dan dapat menyebabkan perkembangan yang abnormal.
Gejala Schizotypal personality disorder (STPD)
Gejala Schizotypal personality disorder (STPD) yang biasa terjadi meliputi:
- Memiliki pemikiran dan berperilaku aneh
- Memiliki keyakinan yang tidak biasa
- Ketidaknyamanan dalam situasi sosial karena ketidakpercyaan pada orang lain
- Memiliki kecemasan sosial yang ekstrem
- Menjadi curiga dan paranoid
- Cenderung kaku dan canggung ketika berhubungan dengan orang lain
- Berbicara tidak jelas, berpakaian aneh
Pencegahan Schizotypal personality disorder (STPD)
Belum ada cara yang dapat mencegah terjadinya Schizotypal personality disorder (STPD), tetapi jika menilai dari risiko gangguan ini, di mana Anda memiliki riwayat keluarga yang mengalami skizofrenia atau gangguan kepribadian lainnya maka perlu dilakukan diagnosis dan pengobatan dini.
Selain itu, faktor lingkungan terutama pengalaman masa kecil seperti trauma, merasa terabaikan, tertekan, serta memiliki perasaan emosional yang terpisah dengan orang tua juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan Schizotypal personality disorder (STPD).
Pengobatan Schizotypal personality disorder (STPD)
Seseorang yang didiagnosa mengalami Schizotypal personality disorder (STPD) akan diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi fisik yang menjadi penyebab gejala Schizotypal personality disorder (STPD).
Selain itu, Anda mungkin dirujuk ke psikiater atau psikolog untuk menjalani penilaian psikiatris. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang dialami, pengaruh gejala tersebut dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman masa kecil, pengalaman di sekolah atau tempat kerja, serta perasaan dalam situasi sosial.
Seseorang dengan Schizotypal personality disorder (STPD) biasanya juga dipengaruhi oleh rasa cemas dan depresi sehingga memungkinkan mereka mendapatkan manfaat juga dari obat antidepresan atau anti cemas. Tetapi dalam beberaoa kasus yang berat atau stress yang berlebihan, gejala akan semakin berkembang sehingga dibutuhkan perawatan inap untuk sementara waktu.
Obat-obatan sendiri bukanlah cara utama untuk mengatasi gangguan Schizotypal personality disorder (STPD), tetapi dukungan anggota keluarga untuk terlibat membantu dan menemani merupakan cara yang paling efektif dalam menyembuhkan Schizotypal personality disorder (STPD).
Psikoterapi adalah salah satu bentuk terapi atau konseling yang juga merupakan cara paling sering digunakan untuk mengatasi Schizotypal personality disorder (STPD). Tujuan dilakukannya psikoterapi adalah untuk membantu seseorang mengubah gaya interpersonal, harapan, pola dupikasi dan kebiasaan berpikir serta berperilaku untuk mengembangkan keterampilan sosial yang lebih tepat dan efektif.
Melalui pengobatan yang tepat, seseorang dengan Schizotypal personality disorder (STPD) seringkali diajarkan untuk mengenali ketika mereka mengubah realitas.