Tekanan darah, indeks massa tubuh, gula darah, kadar trigliserida dan kolesterol serta kebiasaan berolahraga merupakan beberapa indikator kesehatan jantung yang harus diketahui sedini mungkin guna mencegah terjadinya penyakit jantung yang berbahaya.
Penyakit jantung terutama jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang kerap mengakibatkan kematian secara langsung pada para korbannya. Seseorang yang menderita jantung koroner berisiko besar mengalami serangan jantung yang begitu mematikan dan tak dinyana kedatangannya.
Faktanya, dari 75% korban serangan jantung merupakan orang-orang yang abai, pun tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatannya seperti tekanan darah, gula darah dan lainnya. Padahal itu semua merupakan indikator dalam menilai sistem kardiovaskular atau kondisi kesehatan jantung.
Berikut 5 indikator kesehatan jantung dan jumlah idealnya yang harus diketahui sebagai pengingat bila saja berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.
5 Indikator Kesehatan Jantung
1. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan ukuran dari seberapa kuatnya jantung dalam memompa darah hingga beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia.
Itulah alasan dibalik pentingnya memeriksa juga mengetahui tekanan darah secara rutin. Semakin ideal tekanan darah menandai kinerja jantung dan kondisi tubuh yang optimal.
Idealnya, tekanan darah normal untuk orang dewasa berada pada kisaran angka 90-120 mmHg untuk sistolik dan 60-80 mmHg untuk nilai diastoliknya. Jika dirata-ratakan maka nilai ideal untuk tekanan darah orang dewasa yakni 120/80 mmHg.
Baca juga: Jenis Suplemen untuk Mengatasi Hipertensi hingga Gangguan Kecemasan
2. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) menjadi salah satu indikator kesehatan jantung lainnya. Metode ini bertujuan untuk menentukan berat badan ideal dengan membandingkan berat dan tinggi badan. Namun IMT memiliki keterbatasan karena tidak memperhitungkan komposisi tubuh, apakah berat badan itu karena otot atau lemak, totally hanya jumlahnya saja.
Alasan itulah yang membuat para ahli menyarankan agar tidak terlalu terfokus pada IMT. Namun, perlu memakai metode lainnya yakni dengan mengukur lingkar pinggang. Mengingat lemak pinggang atau lemak perut lah yang paling berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung.
Untuk orang Asia, indeks massa tubuh idealnya berada pada kisaran 18,5-22,9. Ketika IMT-nya menyentuh angka 23-24,9 maka termasuk kategori pra-obesitas dan dianggap obesitas jika nilai IMT-nya berada di atas 25. Sedangkan untuk lingkar pinggang ideal pria yakni kurang dari 90 cm dan untuk wanita kurang dari 80 cm.
Baca juga: Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) Demi Berat Badan Ideal
3. Kadar Gula Darah
Tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemia ternyata tidak hanya berdampak pada timbulnya penyakit diabetes saja. Lebih dari itu, para ahli menunjukkan bahwa, tingginya kadar gula dalam darah juga dapat meningkatkan risiko terhadap kerusakan jantung bahkan pada seseorang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi terganggu sehingga berdampak pada kerja otot jantung yang melemah akibat kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.
Kondisi ini pun pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan saraf juga pembuluh darah, memungkinkan terjadinya gagal jantung atau stroke. Jadi, semakin tinggi kadar gula darahnya, maka semakin besar pula risikonya terhadap kerusakan jantung.
Kadar gula darah normal dapat diketahui melalui dua cara, yakni kadar gula darah puasa dan kadar gula darah sesaat (2 jam setelah makan). Kadar gula darah puasa normalnya berada pada kisaran 70-100 mg/dL, sedangkan untuk kadar gula darah sesaat harus berada dibawah 140 mg/dL.
Baca juga: 4 Tes Pemeriksaan Kadar Gula Darah
4. Kadar Trigliserida dan Kolesterol
Trigliserida dan kolesterol sama-sama berasal dari lemak namun memiliki peran terpisah. Trigliserida berperan sebagai cadangan energi, sedangkan kolesterol sendiri bermanfaat untuk membangun sel dan hormon tertentu.
Melihat perannya tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa keduanya memang dibutuhkan oleh tubuh, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Kadar trigliserida dan kolesterol (khususnya LDL) yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bagaimana bisa? Ketika kadar trigliserida dan kolesterol berada di atas normal maka aliran darah menuju jantung akan terhambat akibat pembuluh darah yang menyempit.
Bila tidak segera ditangani, penyempitan dan penebalan pembuluh darah ini berakibat pada penumpukan plak terus-menerus sehingga terbentuklah pembekuan darah yang menyebabkan peredaran darah dan suplai oksigen menuju jantung terhenti dan akhirnya terjadilah serangan jantung seketika.
Karena itulah, sangat penting bagi kita untuk menjaga kadar trigliserida dan kolesterol di dalam tubuh agar tetap ideal. Cara terbaik untuk mengatasi atau menjaga kadar ideal keduanya bukan dengan penggunaan obat, namun dengan penerapan gaya hidup sehat. Untuk diketahui, kadar trigliserida dianggap normal/ideal jika nilainya kurang dari 150 mg/dL, sedangkan batas normal kolesterol total dalam tubuh yakni 160-200 mg/dL.
Baca juga: Jenis Kolesterol dan Cara Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh
5. Kebiasaan Berolahraga
Kebiasaan berolahraga termasuk juga ke dalam salah satu indikator kesehatan jantung. Bagaimana tidak, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh American Heart Association, terungkap fakta bahwa dengan hanya berolahraga selama 60 menit (sekali berolahraga) sudah mampu menurunkan risiko gagal jantung hingga 46%.
Namun perlu di ingat, jangan berolahraga terlalu berat atau terlalu lama karena justru akan memperberat kerja jantung, terutama bagi mereka yang sudah menderita hipertensi atau mengalami penyempitan pembuluh darah.
Idealnya, olahraga yang baik bagi jantung adalah olahraga ringan seperti aerobik, jalan cepat atau jogging, bersepeda dan berenang, bukan olahraga yang bersifat kompetitif. Dan cukup dilakukan selama 2 hingga 3 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 30-60 menit dalam sekali berolahraga.
Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh
Dengan semua penjelasan di atas, tentunya kita sudah dapat menilai kesehatan jantung kita sendiri bukan? Mulai saat ini berilah perhatian lebih pada kondisi kesehatan tubuh dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan lainnya. Perbanyaklah konsumsi buah juga sayuran dan tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman keras.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.