Bakteri dan jamur memang sering kali menyerang bagian vagina wanita yang tidak melakukan perawatan dan tidak menjaga kebersihan vagina. Apabila vagina terserang bakteri atau jamur, maka vagina akan lebih mudah terserang oleh infeksi maupun serangan penyakit kelamin yang lainnya.
Namun tahukah Anda? Bahwa jamur tidak hanya menyerang pada bagian vagina saja, akan tetapi ada 6 anggota tubuh yang juga sering kali menyerang.
Brightening And Hair Removal By Pulse Light di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk menghilangkan rambut pada area keringat. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
Jamur tidak hanya memberikan rasa tidak nyaman saja bagi orang yang mendapatkan serangan jamur. Akan tetapi kehadiran jamur yang muncul pada anggota tubuh pun juga sering kali menimbulkan rasa tidak percaya diri ketika sudah berhadapan dengan banyak orang.
Meskipun jamur menyerang pada bagian tubuh yang tertutup, namun jangan membiarkan jamur terus berkembang ke tubuh Anda.
Bagian Tubuh yang Sering Ditumbuhi Jamur
Berikut ini, bagian tubuh yang sering dihinggapi jamur, di antaranya:
1. Jamur Candida Albicans yang menyerang bagian mulut
Jamur Candida Albicans sering kali menyerang pada bagian mulut, bagian kulit dan pada bagian saluran pencernaan. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi jamur mulut ini yaitu munculnya tanda bercak warna putih di sekitar lidah, mulut, dinding mulut dan tenggorokan.
Jika jamur mulut terus dibiarkan, maka jamur bisa menyebar pada bagian langit-langit mulut, amandel, belakang tenggorokan dan gusi.
Brightening And Hair Removal By Pulse Light di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk menghilangkan rambut pada area keringat. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
2. Bagian kaki yang cenderung bersentuhan dengan permukaan lantai
Bagian kaki adalah bagian yang paling rentan terhadap serangan jamur. Hal ini dikarenakan bagian kaki cenderung lebih bersentuhan terhadap permukaan lantai. Serangan jamur pada kaki ini sering kali disebut sebagai kutu air.
Gejala yang paling mudah Anda kenali yaitu bagian lenting yang berisi cairan, khususnya pada bagian sela-sela jari kaki. Jamur pada kaki inilah yang menimbulkan kulit kering, mengelupas, rasa terbakar, ruam, dan menimbulkan rasa gatal.
3. Jamur yang menyerang bagian Penis
Ternyata vagina tidak hanya menular pada bagian vagina saja, akan tetapi bagian penis pun juga menjadi serangan jamur. Hal ini dikarenakan pria sering kali melakukan hubungan badan tanpa menggunakan kondom. Kebersihan penis yang tidak terjaga dengan baik pun juga menjadi penyebab timbulnya jamur.
4. Jamur yang menyerang bagian lipatan ketiak
Bagian ketiak juga menjadi bagian tubuh yang lebih mudah terserang oleh jamur kulit, terutama pada bagian lipatan ketiak.
Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya jamur di daerah ketiak, seperti adanya cuaca panas, ketika yang selalu dalam kondisi lembab, gesekan antar lipatan kulit dan sirkulasi udara bagian ketiak yang kurang.
Brightening And Hair Removal By Pulse Light di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk menghilangkan rambut pada area keringat. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
5. Bagian selangkangan, bokong, anus dan perut bagian bawah
Jamur sering kali muncul pada bagian selakangan, bokong, anus dan perut bagian bawah yang cenderung lebih lembab dan basah. Jamur dapat menular jika berbagi handuk dengan orang yang memiliki serangan jamur.
6. Bagian tubuh yang lembab, hangat, dan manis seperti payudara
Infeksi jamur yang sering kali menyerang bagian payudara sering kali disebabkan ketika sedang menyusui. Apabila jamur tersebut tidak segera diatasi, maka dapat menimbulkan jamur mengalami pertumbuhan dan jamur pun juga akan semakin menyebar di area payudara.
Jamur menyukai area payudara karena kondisinya yang lembab, hangat dan manis.
Ke-6 anggota tubuh yang ada di atas haruslah diperhatikan dengan baik, khususnya dalam menjaga kebersihan dan kelembabannya. Hal ini memiliki tujuan agar serangan jamur tidak semakin melakukan penyebaran ke anggota tubuh yang lainnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.