Meditasi kerap dihubungkan dengan hal berbau mistis dan supranatural. Meditasi juga dianggap sebagai salah satu cara beribadah suatu agama tertentu. Akan tetapi, meditasi sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja. Anda dapat melatih diri untuk memiliki pikiran dan sikap yang lebih baik dengan meditasi.
Latihan meditasi bertujuan untuk menjaga ketenangan pikiran dan tubuh yang lebih rileks. Latihan ini bisa dilakukan di mana saja tanpa alat bantu khusus. Meditasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, baik fisik maupun mental. Mau tahu lebih lanjut? Simak uraian berikut ini.
Mengontrol rasa cemas dan mengurangi stres
Sebuah studi tentang meditasi kesadaran selama delapan minggu membuktikan bahwa meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan. Meditasi juga dapat menurangi gejala gangguan kecemasan seperti paranoid, perilaku obsesif-kompulsif, dan serangan panik.
Meditasi juga dapat membantu mengendalikan kecemasan terkait pekerjaan di lingkungan kerja dengan tekanan tinggi. Sebuah studi mengatakan bahwa program meditasi dapat mengurangi kecemasan pada sekelompok perawat di rumah sakit.
Meditasi juga dapat membantu Anda mengurangi stres dan membuat Anda berpikir jernih. Dalam studi dengan responden 1.300 orang dewasa menunjukkan bahwa meditasi dapat mengurangi stres, khususnya bagi individu dengan tingkat stres yang tinggi.
Meningkatkan kesadaran diri
Beberapa jenis meditasi dapat membantu Anda mengembangkan pemahaman diri dan menjadi versi terbaik diri Anda. Meditasi penyelidikan diri dapat membantu Anda memahami diri dan hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda.
Meditasi ini membuat Anda memiliki kesadaran yang lebih besar sehingga Anda dapat mengarahkan pikiran ke pola yang lebih konstruktif.
Sebuah penelitian terhadap 21 wanita dengan kanker payudara membuktikan bahwa mereka yang mengikuti program meditasi memiliki penghargaan diri lebih tinggi dari pada ketika mendapatkan dukungan sosial. Latihan meditasi yang mendalam dapat menumbuhkan cara memecahkan masalah dengan lebih kreatif.
Menurunkan Tekanan Darah
Meditasi juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dengan mengurangi tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi membuat jantung lebih bekerja keras untuk memompa darah dan menyebabkan fungsi jantung memburuk.
Tekanan darah tinggi juga berkontribusi pada penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis yang menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian terhadap 996 sukarelawan menemukan bahwa ketika mereka bermeditasi dengan berkonsentrasi pada mantra bisu (kata yang diulangi tanpa disuarakan) dapat menurunkan tekanan darah sebanyak lima poin.
Meditasi dapat melemaskan sinyal-sinyal saraf yang mengoordinasikan fungsi jantung, ketengangan dalam pembuluh darah, dan respons yang meningkatkan kewaspadaan dalam situasi penuh tekanan.
Membantu melawan kecanduan
Disiplin mental dapat dikembangkan melalui meditasi. Hal ini bisa bermanfaat untuk melawan kecanduan atau ketergantungan dengan meningkatkan kendali dan kesadaran Anda akan perilaku adiktif.
Meditasi dapat membantu orang belajar mengarahkan perhatian, meningkatkan kemauan, mengendalikan emosi, dan meningkatkan pemahaman mengenai penyebab di balik perilaku adiktif.
Sebuah studi yang mengajarkan meditasi terhadap 19 pecandu alkohol menunjukkan bahwa peserta menjadi lebih baik dalam mengendalikan keinginan dan stres yang berkatikan dengan perilaku adiktif.
Penelitian lain menunjukkan bahwa meditasi mindfulness membantu partisipan mengurangi keinginan makan yang berlebihan.
Meningkatkan kualitas tidur
Banyak orang mengalami gangungan tidur atau insomnia. Sebuah studi membandingkan dua kelompok yang melakukan meditasi dengan yang tidak melakukan meditasi. Peserta yang bermeditasi dapat tertidur dengan lebih cepat dan tetap tertidur lebih lama dibandingkan peserta yang tidak bermeditasi.
Meditasi akan membantu Anda untuk rileks, melepaskan ketegangan, dan menjaga pikiran lebih tenang sehingga Anda lebih mudah untuk tidur. Menjadi terampil dalam bermeditasi dapat membantu Anda mengendalikan dan mengarahkan pikiran yang sering kali menjadi penyebab insomnia.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.