Jumlah penderita kanker yang semakin banyak meningkatkan penggunaan obat-obatan sitostatika atau kemoterapi. Pengobatan kemoterapi merupakan pengobatan yang bersifat jangka panjang, sehingga munculnya beberapa efek samping yang tidak diharapkan seringkali sulit dihindari.
Salah satu yang paling sering muncul adalah Hand and Foot Syndrome (HFS). Lewat artikel ini kita akan membahasnya.
Apakah Hand and Foot Syndrome (HFS) itu ?
Hand and Foot Syndrome atau disebut juga sebagai Palmar-Plantar Erythrodysesthesia adalah suatu peradangan yang terjadi dalam waktu yang lama (dapat muncul terus-menerus atau hilang timbul) pada telapak tangan dan kaki, sebagai efek samping dari kemoterapi.
Walaupun jarang, HFS dapat juga muncul di area lain seperti siku dan lutut. HFS biasanya muncul setelah 2-3 bulan kemoterapi.
Apa gejalanya ?
Gejala dan tanda yang sering dijumpai antara lain:
- Rasa terbakar, gatal, kesemutan, atau tebal (baal)
- Kulit kemerahan tampak seperti terbakar matahari
- Bengkak
- Sakit/nyeri jika disentuh
- Kulit telapak tangan dan kaki terasa kencang
- Penebalan dan luka pada kulit telapak tangan dan kaki
- Kulit mengelupas, pecah-pecah
- Luka pada telapak tangan dan kaki
- Nyeri hebat
- Kesulitan berjalan atau beraktivitas menggunakan tangan
Hand and Foot syndrome terjadi akibat adanya sejumlah kecil obat kemoterapi yang ‘menyelinap’ keluar dari pembuluh darah kecil yang ada pada telapak tangan dan kaki.
Beberapa obat kemoterapi mempengaruhi pertumbuhan sel kulit atau pembuluh darah kecil di tangan dan kaki. Jadi ketika obat keluar dari pembuluh darah, maka ia akan merusak area sekitarnya.
Inilah yang menyebabkan variasi gejala mulai yang ringan seperti kemerahan, hingga yang berat yaitu timbul luka dan menyebabkan sulit berjalan.
Apakah HFS muncul pada semua pasien yang menjalani kemoterapi ?
Tidak. Sindroma ini pertama kali dilaporkan oleh Lokich dan Moore pada tahun 1984 setelah penggunaan 5-Fluorouracil. Dalam perkembangannya, beberapa obat kemoterapi yang cenderung menyebabkan Hand and Feet Syndrome dibandingkan obat lain adalah:
- 5-FU
- Capecitabine (Xeloda)
- Cytarabine
- Doxorubicin
- Docetaxel
- Epirubicin
- High-dose interleukin-2
- Fluorodeoxyuridine (FUDR)
- Hydroxyurea
- Mercaptopurine
- Cyclophosphamide
- Docetaxel
Gejala dan tanda yang muncul bersifat individual. Penderita suatu kanker yang sama dan mendapat pengobatan kemoterapi yang sama, belum tentu pada keduanya muncul sindroma ini. HFS dilaporkan terjadi pada sekitar 42 persen pasien yang mendapatkan kemoterapi dengan obat-obat tersebut.
Pencegahan dan Penanganan
Penanganan efek samping adalah bagian penting dari penanganan dan perawatan penderita kanker untuk memeperbaiki kualitas hidup penderita. HFS dengan derajat yang berat membuat penderita merasa kesakitan sepanjang waktu dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu HFS perlu dicegah dan diobati.
- Batasi penggunaan air panas ketika mandi atau mencuci piring
- Mandi dengan air dingin
- Gunakan ice pack, air mengalir, atau handuk basah selama 15-20 menit untuk mendinginkan tangan dan kaki. Jangan menaruh es batu langsung pada telapak tangan dan kaki. Biasanya ice pack juga digunakan pada saat pemberian obat kemoterapi dengan paclitaxel, docetaxel, atau doxorubicin untuk mencegah terjadinya HFS
- Hindari aktivitas yang menyebabkan gesekan atau tekanan berlebih pada telapak tangan dan kaki. Gunakan sarung tangan dan kaus kaki, terutama 2 bulan pertama masa kemoterapi. Apabila memakai sarung tangan karet maka pakai dulu sarung tangan kain supaya tangan tidak bergesekan langsung dengan bahan karet
- Hindari kontak dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi, misalnya deterjen atau produk pembersih lantai
Beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk meredakan gejala HFS antara lain :
- Obat analgetik atau anti nyeri
- Krim kortikosteroid
- Pelembap yang mengandung urea, salicylic acid, atau amonium laktat
- Kortikosteroid oral
- Antibiotik topikal pada luka untuk mencegah infeksi sekunder
- Vitamin B6 (pyridoxine) dikatakan bermanfaat untuk menunda munculnya gejala HFS dan mengurangi risiko gejala HFS yang berat pada pasien yang menjalani kemoterapi. Dosis yang umum digunakan antara 50-300 mg per hari
Demikian sekilas tentang Hand and Foot Syndrome (HFS). Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kamu atau mungkin orang di sekitarmu yang mengalami gejala serupa sehingga kamu bisa membantunya. Konsultasikan dengan dokter apabila gejala yang dirasakan semakin berat dan mengganggu aktivitas.
Dok, selama ini saya mengonsumsi obat penggemuk badan yang dijual dipasaran, mungkin sudah bertahun-tahun. Pengaruhnya memang bagus. Dalam tiga bulan berat saya naik dari 49 kg ke 62 kg, badan saya fit, tidur teratur, dan kulit jadi lebih halus. Tapi, saat konsumsinya saya hentikan, saya mulai ke...