Sirosis Hati (Hepatis)

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Sirosis Hati (Hepatis)

Penyakit sirosis hati atau sirosis hepatis merupakan penyakit liver kronis di mana sel-sel dan jaringan hati yang sehat diganti dengan jaringan parut yang tidak memiliki fungsi seperti hati yang normal. Kerusakan yang disebabkan oleh sirosis tidak dapat kembali normal dan akhirnya kerusakan bisa meluas sehingga hati berhenti berfungsi. Ini kondisi yang disebut dengan gagal hati.

Sirosis hati adalah suatu kondisi di mana hati secara perlahan-lahan mengalami kerusakan yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang (kronis). Sel-sel dan jaringan hati yang rusak kemudian berubah menjadi jaringan parut sehingga fungsi hati semakin lama akan semakin menurun.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Fungsi Liver (Hati) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fungsi liver (hati) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Hati adalah organ internal tubuh terbesar. Hati disebut pabrik metabolisme tubuh karena peran pentingnya dalam mengubah makanan menjadi energi setelah makanan dicerna dan diserap ke dalam darah. Hati memiliki banyak fungsi, termasuk:

  • Mengambil, menyimpan, dan memproses nutrisi dari makanan, termasuk lemak, gula, dan protein dan mengantarkannya ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
  • Membuat protein baru, seperti faktor pembekuan dan faktor kekebalan.
  • Memproduksi empedu, yang membantu tubuh menyerap lemak, kolesterol, dan vitamin yang larut dalam lemak.
  • Membuang produk limbah yang tidak bisa dibuang oleh ginjal, seperti lemak, kolesterol, racun, dan obat-obatan.

Bayangkan ketika hati mengalami kerusakan akibat penyakit sirosis hepatis, maka fungsi-fungsi yang sangat penting tersebut akan terganggu. Apalagi kerusakan hati yang ditimbulkan oleh sirosis hati ini bersifat irreversible atau tidak dapat kembali normal.

Sirosis hepatis dapat menjadi penyakit yang fatal jika sampai berkembang menjadi gagal hati. Namun, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai tahap ini dan untungnya pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangan nya.

Penyebab Sirosis Hati

Ada banyak kondisi yang dapat menjadi penyebab sirosis hepatis, berikut daftar penyebab yang paling utama:

Hepatitis C. Ini merupakan peradangan hati akibat infeksi virus yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Virus hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, seperti dari kecelakaan jarum suntik, penggunaan narkoba suntikan, atau menerima transfusi darah sebelum tahun 1992. Jarang, hepatitis C dapat ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau pada saat melahirkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya. Penyakit hepatitis C sering menjadi kronis atau berlangsung secara progresif sampai bertahun-tahun sehingga menyebabkan sirosis hati.

Konsumsi Alkohol Berlebihan. Penggunaan alkohol berat selama beberapa tahun membuat seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa minum minuman beralkohol 3 gelas atau lebih sehari dapat menyebabkan peradangan dan perlemakan pada hati, hal ini dapat menjadi penyebab sirosis hati.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Perlemakan Hati non-alkohol. suatu kondisi yang disebut steatohepatitis non-alkohol (NASH) tumbuhnya jaringan lemak berlebihan pada hati "fatty liver". Biasanya erat kaitannya dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

Hepatitis B. Seperti hepatitis C, ini disebabkan infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan kerusakan hati. Infeksi kronis dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan, fibrosis, dan sirosis. Hepatitis B virus menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, seperti sengaja jarum suntik, penggunaan narkoba suntikan, atau menerima transfusi darah sebelum pertengahan 1980-an. Hepatitis B juga menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi dan dari ibu yang terinfeksi kepada anak saat melahirkan. Baca juga: Gejala Hepatitis dan Cara Penularannya

Gejala Sirosis Hepatis

Banyak orang dengan sirosis hati tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal penyakit. Namun, ketika penyakit terus berlangsung, maka seseorang akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

  • Kelelahan, atau merasa lelah
  • Kelemahan
  • Gatal pada seluruh kulit
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Mual hingga muntah
  • Perut buncit akibat penumpukan cairan di perut (ascites).
  • Kaki bengkak akibat penumpukan cairan di kaki dan pergelangan kaki (edema tungkai).
  • Pembuluh darah seperti sarang laba-laba yang dapat terlihat dibawah kulit dada dan perut.
  • Penyakit kuning, suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata menjadi kuning.

Ketahui juga: Gejala Penyakit Liver

Diagnosis

Untuk menentukan seseorang mengalami sirosis hati atau tidak, maka dokter akan melakukan serangkaian anamnesis (wawancara medis) mengenai kemungkinan faktor resiko seperti pada penyebab di atas, pemeriksaan fisik, dan berbagai pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, utine, USG, dan biopsi hati.

Pengobatan Sirosis Hati

Saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan sirosis hati. Namun, ada pengobatan untuk meringankan gejala yang muncul dan komplikasi dapat diperlambat perkembangannya.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Mengobati kondisi yang mendasari yang mungkin menjadi penyebabnya, seperti menggunakan obat anti-virus untuk mengobati infeksi hepatitis C, juga dapat menghentikan sirosis semakin parah.

Pasien juga disarankan untuk mengurangi atau berhenti minum alkohol, atau anjuran untuk menurunkan berat badan jika obesitas.
Pada tahap yang lebih lanjut, jaringan parut yang disebabkan oleh sirosis hepatis dapat membuat hati berhenti berfungsi. Dalam hal ini, transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan pengobatan.

Pencegahan

Begitu pengerikannya penyakit sirosis hati ini, maka lebih baik mencegahnya dari sekarang, langkah pencegahan sirosis hepatis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Tidak melebihi batas yang direkomendasikan dalam mengonsumsi alkohol adalah cara terbaik untuk mencegah sirosis hepatis yang terkait alkohol.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Hepatitis B dan C adalah infeksi yang bisa melalui hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik saat menggunakan obat terlarang. Oleh karena langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menggunakan kondom saat berhubungan dan tidak menggunakan jarum suntik bersama-sama.
  • Vaksinasi tersedia untuk hepatitis B tersedia tetapi ada saat ini tidak ada vaksin untuk hepatitis C.

Dengan mengenali seluk-beluk penyakit sirosis hati semoga kita menjadi lebih berhati-hati dan selalu menjaga kesehatan kita sebagai wujud syukur kepada-Nya.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app