Imunitas atau yang kerap disebut dengan kekebalan tubuh merupakan sebuah sistem yang mampu melindungi tubuh dari serangan penyakit sekaligus menjaga kesehatannya. Sistem kekebalan tubuh bekerja sangat kompleks dan terdiri dari berbagai bagian yaitu saraf, jaringan, serta organ yang bekerja secara bersama-sama. Yuk, kenali lebih dalam seputar sistem kekebalan tubuh pada ulasan berikut ini.
Bagaimana cara kerja sistem kekebalan tubuh?
Setiap kali ada antigen atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan langsung menyerangnya supaya kesehatan tubuh tidak terganggu. Jenis antigen tersebut bisa berupa mikroba seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Proses transplantasi organ juga tidak selalu berjalan mulus dan kerap mengalami penolakan. Pasalnya, organ tersebut berasal dari tubuh orang lain dan dianggap sebagai benda asing, sehingga tubuh beraksi dengan melakukan penolakan demi menjaga kesehatan tubuhnya.
Ciri sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah mampu mengidentifikasi mana benda asing dan mana jaringan yang merupakan bagian dari sistem imun.
Baca Juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Fakta tentang sistem kekebalan tubuh manusia
Tidak hanya cara kerjanya saja yang istimewa, sistem kekebalan tubuh juga memiliki karakteristik yang sangat unik. Ada beberapa fakta mengejutkan mengenai sistem imun yang harus Anda ketahui, di antaranya adalah:
1. Antibodi berperan sebagai pasukan tentara
Ketika zat asing masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan langsung membentuk antibodi. Kerja antibodi ini adalah mengingat jenis antigen dan melakukan perlawanan agar tidak bisa melakukan serangan lagi di kemudian hari.
Sistem kerja dari antibodi inilah yang menjadi cikal-bakal pembuatan vaksinasi yang dimanfaatkan untuk mencegah jenis penyakit tertentu.
2. Sistem imun jarang salah
Sistem kekebalan tubuh akan terus melakukan adaptasi terhadap berbagai jenis antigen baru agar mampu merespon segala ancaman. Paparan yang dilakukan terus-menerus baik oleh bakteri, jamur, virus, maupun parasit justru membuat sistem imun semakin kuat karena semua karakter zat asing tersebut sudah dipelajari.
Jadi, meskipun ada antigen baru yang masuk ke dalam tubuh, sistem imun tetap bisa mendeteksinya dan melakukan serangan.
3. Sistem imun terbesar ada di usus
Usus atau saluran pencernaan merupakan bagian terbesar dari sistem imun. Saluran cerna bekerja paling keras untuk membedakan mana bakteri baik dan buruk agar kesehatan tubuh bisa tetap terjaga.
4. Kelenjar timus memegang peran penting dalam sistem imun
Kelenjar timus adalah organ yang bertanggung jawab pada pembentukan sel darah putih atau sel T. Cara kerja kelenjar timus adalah mematangkan sel T, kemudian sel T yang sudah matang inilah yang akan menjaga kekebalan tubuh agar tetap kuat.
5. Manusia dapat hidup tanpa limfa
Fungsi limfa adalah menyaring sel darah merah yang rusak dan menyimpan sel darah putih agar bisa memproduksi antibodi. Sebenarnya, manusia bisa tetap hidup tanpa limfa karena sistem imun memiliki banyak cara lainnya agar tubuh bisa terlindungi dari serangan patogen.
Cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak gampang sakit
Meski sistem imun memiliki pertahanan yang kuat, namun bukan berarti Anda lantas boleh berlaku bebas. Anda tetap harus menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit dan tidak menurun.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antara lain:
- Cukup istirahat dengan tidur 7-9 jam setiap hari
- Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
- Lakukan olahraga secara rutin
- Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Kelola stres dengan baik
Sistem imun memiliki peran penting untuk memelihara kesehatan tubuh. Jika kekebalan tubuh mengalami gangguan, maka tubuh akan gampang terserang berbagai macam penyakit. Untuk mencegahnya, pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan konsumsi makanan yang bernutrisi agar daya tahan tubuh tetap fit dan sehat.
Baca Selengkapnya: 12 Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.