Sitagliptin obat apa? Sitagliptin adalah obat golongan DPP-4 (dipeptidyl peptidase-4) yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2, di mana kondisi gula darah terlalu tinggi sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara normal.
Obat Sitagliptin biasa digunakan bersamaan dengan penerapan pola makan sehat (diet) dan olahraga teratur. Terkadang penggunaan obat Sitagliptin juga diberikan bersamaan dengan obat lain. Cara kerja obat Sitagliptin adalah dengan meningkatkan jumlah zat alami incretin yang berfungsi menurunkan kadar gula darah saat melebihi batas normal, terutama setelah makan.
Beberapa merk obat yang tersedia di pasaran dan memiliki kandungan Sitagliptin adalah Janumet dan Januvia. Obat Sitagliptin umumnya dikemas dalam bentuk tablet 25 mg, 50 mg, atau 100 mg yang bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter.
Mengenai Sitagliptin
Golongan
Obat resep
Kemasan
Tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg
Kandungan
Sitagliptin
Manfaat Sitagliptin
Manfaat obat Sitagliptin adalah untuk membantu menjaga kadar gula darah yang terlalu tinggi pada penderita diabetes tipe 2, tetapi obat ini tidak dapat mengobati atau menyembuhkan penyakit diabetes. Meskipun begitu, obat Sitagliptin sebaiknya tetap diminum secara teratur.
Cara kerja obat Sitagliptin adalah dengan meningkatkan kadar zat alami incretin yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dengan meningkatkan pelepasan insulin serta menurunkan kadar gula yang dihasilkan oleh hati (liver).
Dalam membantu mengatasi gejala diabetes, pemberian obat diabetes seperti Sitagliptin ini juga perlu diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat, misalnya olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, serta menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, pemeriksaan gula darah secara rutin juga diperlukan agar dapat menjaga kadar gula darah dengan baik.
Penderita diabetes pun memiliki sejumlah risiko komplikasi, tetapi dengan mengonsumsi obat Sitagliptin disertai dengan perubahan gaya hidup diharapkan dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kerusakan saraf, gangguan seksual, hingga masalah pada mata, mulut, ataupun telinga.
Kontraindikasi
- Penderita diabetes tipe 1 atau ketoasidosis diabetik
- Penderita fungsi gangguan ginjal
- Ibu hamil
- ibu menyusui
Dosis Sitagliptin
Dalam menentukan penggunaan dosis Sitagliptin yang tepat tentu harus disesuaikan dengan indikasi penggunaan serta petunjuk dokter. Karena dosis obat Sitagliptin bisa berbeda antar pengguna dan bergantung dari usia, berat badan, kondisi kesehatan, serta tingkat keparahan penyakit diabetes yang dialami.
Perlu diingat bahwa penggunaan obat Sitagliptin hanya boleh digunakan oleh orang dewasa atau pengguna di atas usia 18 tahun. Berikut ini adalah dosis umum obat Sitagliptin yang biasa direkomendasikan oleh dokter, yaitu:
- Dosis: 100 mg, diminum 1 kali sehari
- Obat Sitagliptin bisa diminum dengan atau tanpa makanan
- Sitagliptin biasa dikonsumsi 1 kali sehari secara teratur di waktu yang sama
Efek samping Sitagliptin
Berikut ini beberapa efek samping Sitagliptin yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Diare
- Sakit perut
Salah satu efek samping penggunaan obat Sitagliptin yang tergolong serius adalah munculnya masalah fungsi ginjal dan jantung ataupun tanda gejala pankreatitis, seperti sesak nafas, mual muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri sendi, perubahan buang air kecil, sakit perut ataupun punggung, serta kelelahan yang tidak biasa. Jika hal itu terjadi, segera beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Namun, jika terjadi reaksi alergi seperti ruam, gatal, pembengkakan di area tubuh tertentu, pusing, serta sulit bernapas, sebaiknya hentikan dulu penggunaan obat Sitagliptin dan coba berkonsultasi dengan dokter secepat mungkin. Selain efek samping di atas mungkin masih ada tanda-tanda efek samping lainnya yang bisa terjadi. Tanda efek samping pada setiap pengguna obat Sitagliptin juga mungkin berbeda. Jika mengalami kekhawatiran akan penggunaan obat, coba tanyakan ke dokter.
Interaksi obat
Penggunaan obat Sitagliptin mungkin bisa menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Hal tersebut mungkin bisa mempengaruhi cara kerja obat dan menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Berikut ini beberapa obat lain yang dapat berinteraksi dengan Sitagliptin, antara lain:
- Obat diabetes lain, seperti insulin, glyburide, glipzide, sulfonylureas bisa meningkatkan risiko hipoglikemia
- Obat jantung, seperti digoxin
- Obat beta-blocker, seperti metoprolol, propranolol
- Obat tetes mata glaukoma, seperti timolol
- Obat anti jamur, seperti ketoconazole, itraconazole
- Obat HIV / AIDS, seperti ritonavir
- Obat antibiotik, seperti clarithromycin
- Alkohol
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, dokter mungkin akan memberikan dosis obat yang lebih rendah, mengganti obat, atau menghentikan penggunaan obat Sitagliptin untuk sementara waktu, terutama bagi penderita gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan obat Sitagliptin sesuai aturan dan petunjuk dokter.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat Sitagliptin sebagai obat diabetes, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut:
- Hindari penggunaan obat pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat
- Obat Sitagliptin biasanya dikonsumsi 1 kali sehari, dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
- Ibu hamil atau ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat Sitagliptin
- Beritahu dokter semua obat yang dikonsumsi terutama jika akan melakukan operasi atau tindakan pembedahan
- Selama menggunakan obat Sitagliptin sebaiknya lakukan pemeriksaan diabetes secara teratur
- Penderita gangguan ginjal, jantung, batu empedu, atau pankreas harus berhati-hati dalam menggunakan obat Sitagliptin
- Pengguna obat Sitagliptin sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi
Artikel terkait: