Sodium atau natrium merupakan salah satu jenis logam yang sangat reakfitf. Karena itulah, logam ini tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Secara alami, natrium ditemukan dalam bentuk garam. Salah satu bentuknya yang paling umum adalah natrium klorida alias garam meja.
Tubuh membutuhkan sodium dalam bentuk natrium klorida untuk mencegah defisiensi natrium dalam tubuhl. Selain itu, memenuhi kebutuhan natrium juga dapat mencegah keracunan ginjal akibat obat amfoterisin B atau agen kontras yang digunakan untuk mencitrakan bagian tubuh.
Meski dibutuhkan oleh tubuh, bukan berarti Anda dapat mengonsumsi natrium sebebas-bebasnya. Batasi asupannya sebab jika kadarnya berlebihan dalam tubuh justru dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Mengenai Sodium (Natrium)
Golongan
-
Kemasan
- Garam
- Infus
- Inhaler
Kandungan
Natrium (sodium)
Manfaat Sodium (Natrium)
Berbagai manfaat natrium alias sodium untuk kesehatan adalah sebagai berikut:
- Memenuhi kebutuhan natrium dalam tubuh;
- Menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit dalam tubuh;
- Menjaga tekanan darah tetap stabil;
- Menjaga kesehatan ginjal dan jantung;
- Mencegah keracunan ginjal akibat obat amfoterisin B atau agen kontras yang digunakan untuk mencitrakan bagian tubuh;
- Mengurangi pembengkakan dan tekanan otak dalam tengkorak;
- Mengatasi komplikasi infeksi seperti sepsis;
- Mengatasi fibrosis kistik;
- Mengatasi pembengkakan sinus.
Dalam bentuk larutan natrium klorida (saline), natrium dapat digunakan untuk mengatasi mata merah (konjungtivitais), mata kering, sariawan, hingga sakit ternggorokan. Sedangkan pada makanan, natrium klorida banyak dimanfaatkan untuk menambah cita rasa masakan hingga mengawetkan makanan agar tidak cepat membusuk.
Efek samping Sodium (Natrium)
Secara umum, obat maupun suplemen mengandung natrium aman dikonsumsi selama mengikuti dosis dan aturan penggunaan. Meski begitu, sama seperti mineral lainnya, natrium juga dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, natrium dapat menyebabkan tekanan darah meningkat atau hipertensi. Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melebihi batas normal yaitu 120/80 mmHg. Bila dibiarkan terus-menerus, maka hal ini dapat memicu sejumlah penyakit lainnya seperti penyakit jantung hingga stroke.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan aturan penggunaan dari dokter guna meminimalisir risiko terjadinya efek samping yang membahayakan tubuh.
Dosis Sodium (Natrium)
Jumlah kebutuhan sodium pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan natrium harian sesuai umur adalah sebagai berikut:
- 0-6 bulan: 120 mg;
- 7-11 bulan: 200 mg;
- 1-9 tahun: 1000-1200 mg;
- 10-18 tahun: 1500 mg;
- 19-49 tahun ke atas: 1200-1500 mg;
Sedangkan dosis natrium untuk pengobatan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien, antara lain:
Oral
- Mencegah keracunan ginjal akibat amfoterisin B: 50 mEq natrium klorida secara oral, diberikan setiap hari selama pengobatan amfoterisin B.
Infus
- Mengatasi kadar natrium rendah dalam tubuh: dosis awal 100-150 ml cairan infus yang mengandung 3% natrium klorida, diberikan selama 29 menit dan diulang sampai kadar sodium meningkat 4-6 mmol/L. Setelah meningkat, berikan cairan 0,9% natrium klorida sampai kadar natriumnya meningkat 10 mmol/L dalam 24 jam. Setelah tercapai, berikan 8 mmol/L sampai kadar sodiumnya mencapai 130 mmol/L;
- Mencegah keracunan ginjal akibat amfoterisin B: 150 mEq natrium klorida setiap hari selama pengobatan amfoterisin B.
Inhalasi
- Mengatasi fibrosis kistik: 10 ml cairan natrium klorida 3-7% dengan menggunakan nebulizer, 2 x sehari.
Intranasal
- Mengatasi pembengkakan sinus: 150-500 ml irigasi hidung atau semprotan hidung mengandung 0,9-3% sodium klorida, gunakan 2-4 x sehari.
Interaksi Sodium (Natrium)
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan natrium adalah:
- Didanosine: menyebabkan kadar natrium darah menjadi sangat tinggi;
- Lithium: menurunkan efektivitas lithium dalam tubuh;
- Sodium phosphate: meningkatkan kadar natrium dalam darah;
- Obat hipertensi: menurunkan efektivitas obat hipertensi;
- Glukokortikoid dan tolvaptan: meningkatkan kadar natrium;
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat maupun suplemen mengandung sodium adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal, multiple sclerosis, obesitas, hingga osteoporosis;
- Konsumsi natrium untuk ibu hamil dan menyusui dapat dikategorikan aman selama tidak lebih dari 1,5 gram per hari;
- Hati-hati penggunaan natrium untuk anak. Pastikan untuk mengikuti dosis yang disarankan dan jangan berlebihan;
- Batasi asupan garam sehari-hari untuk menjaga kadar natrium tetap normal dalam darah. Kurangi konsumsi makanan kaleng maupun hidangan cepat saji yang kerap mengandung garam tersembunyi.
Artikel terkait: