Sekitar 75-90% natrium dalam tubuh berasal dari garam, yaitu natrium klorida. Natrium klorida atau sodium chloride adalah nama kimia untuk garam. Natrium adalah elektrolit yang berperan penting untuk mengatur jumlah cairan dalam tubuh serta mengendalikan impuls saraf dan kontraksi otot.
Natrium klorida paling umum terdapat pada garam. Selain itu, senyawa ini juga bertindak sebagai pengawet alami dan mampu meningkatkan warna alami makanan.
Sejumlah produk pembersih juga mengandung sodium chloride yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur seta menghilangkan noda dan lemak membandel.
Mengenai Sodium Chloride
Golongan
-
Kemasan
- Garam
- Cairan infus
- Semprotan (spray)
- Obat tetes mata
- Obat tetes hidung
Kandungan
Sodium klorida (natrium klorida)
Manfaat Sodium Chloride
Tubuh membutuhkan natrium klorida untuk menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti:
- Menyerap dan mengangkut nutrisi, seperti klorida, gula, air, dan asam amino;
- Menjaga tekanan darah tetap stabil;
- Menjaga keseimbangan cairan;
- Mengirimkan sinyal antar saraf;
- Mendukung kontraksi dan rileksasi otot;
Meskipun umumnya digunakan untuk memasak, garam juga ditemukan dalam berbagai makanan atau larutan pembersih. Dalam dunia medis, dokter atau perawat dapat memasukkan sodium chloride untuk:
- Mengobati dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit;
- Mengurangi post nasal drip dan hidung kering;
- Menjaga kelembapan rongga hidung;
- Melarutkan lendir yang kental atau berkerak sehingga lebih mudah dikeluarkan;
- Membersihkan luka;
- Mengatasi mata merah atau mata kering;
Akan tetapi, penggunaan natrium klorida untuk alasan medis harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari dokter.
Efek samping Sodium Chloride
Tubuh memang membutuhkan garam untuk menjalankan beberapa fungsinya. Akan tetapi, terlalu banyak atau sedikit garam juga bisa membahayakan kesehatan.
Sama seperti zat pada umumnya, penggunaan sodium chloride dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Terlalu banyak paparan sodium chloride dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, bengkak (terutama di tangan atau kaki), atau iritasi (pada mata, hidung, kulit, saluran napas, dan lambung). Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membilas area yang iritasi dengan banyak air atau menghirup banyak udara segar.
Selain itu, kebanyakan konsumsi garam juga dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, antara lain:
- Tekanan darah tinggi;
- Penyakit jantung;
- Gangguan ginjal;
- Retensi air, ditandai dengan pembengkakan di beberapa bagian tubuh;
- Dehidrasi.
Dosis Sodium Chloride
Dosis sodium chloride bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan natrium harian sesuai umur adalah sebagai berikut:
- Usia 0-6 bulan: 120 mg;
- Usia 7-11 bulan: 200 mg;
- Usia 1-9 tahun: 1000-1200 mg;
- Usia 10-49 tahun: 1500 mg;
- Usia 50-64 tahun ke atas: 1200-1300 mg.
Jika Anda berisiko memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, dokter menyarankan Anda untuk menjalani diet rendah natrium. Batasi asupannya di bawah 1500 mg, dengan cara membatasi asupan garam dalam makanan dan menghindari konsumsi makanan olahan seperti sosis maupun makanan cepat saji.
Sementara itu, dosis sodium chloride dalam bentuk infus akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Interaksi Sodium Chloride
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan sodium chloride adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama tekanan darah tinggi, retensi air, gangguan ginjal atau hati, penyakit jantung (gagal jantung kongestif), dan ketidakseimbangan cairan maupun elektrolit dalam tubuh;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan natrium klorida saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hentikan konsumsi sodium chloride jika Anda mengalami sakit perut, mual muntah, atau pembengkakan pada tangan maupun kaki.
Artikel terkait: