Sorbitol adalah sejenis karbohidrat yang termasuk pemanis golongan gula alkohol. Zat ini sering digunakan ke dalam makanan seperti es krim, permen, obat batuk, hingga permen karet. Gula yang juga disebut dengan glucitol ini dimetabolisme oleh tubuh manusia secara lambat. Kalorinya pun lebih rendah daripada gula pasir, sehingga dinilai lebih sehat.
Dalam dunia medis, sorbitol digunakan sebagai pencahar (laksatif) untuk mengatasi sembelit (konstipasi). Obat ini memiliki efek hiperosmotik yang mampu menarik air ke dalam usus besar, sehingga kemudian mendorong pergerakan usus. Dengan begitu, feses jadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan lewat anus.
Tergantung dari mereknya, produk mengandung sorbitol dapat diminum atau dimasukkan lewat rektal (anus). Pastikan untuk selalu membaca aturan penggunaan yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakan produk jenis apa pun.
Mengenai Sorbitol
Golongan
-
Kemasan
- Tablet
- Rektal edema
Kandungan
Sorbitol
Manfaat Sorbitol
Sorbitol adalah gula alkohol yang banyak digunakan karena beberapa alasan. Pertama, gula alkohol sering digunakan sebagai pengganti gula pada makanan dan minuman untuk mengurangi kandungan kalorinya. Sorbitol mengandung sekitar 2/3 kalori gula meja dan memberikan 60% rasa manis sebanyak.
Sedangkan dalam dunia medis, sorbitol dapat digunakan sebagai obat pencahar (laksatif) untuk mengatasi sembelit. Efek kebelet buang air besar biasanya mulai terasa 25 menit sampai 1 jam setelah penggunaan obat secara rektal.
Akan tetapi, obat mengandung sorbitol hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, setidaknya sampai kebiasaan buang air besar Anda kembali normal. Hindari menggunakan sorbitol bersamaan dengan orang lain, terutama yang memiliki riwayat gangguan makan.
Kontraindikasi
Sorbitol tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi berikut:
- Anuria;
- Sakit perut akut;
- Mual muntah;
- Memiliki gejala usus buntu atau sakit perut yang tidak terdiagnosis.
Efek samping Sorbitol
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan sorbitol dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping sorbitol yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual muntah;
- Perut kembung (bergas);
- Diare;
- Kram perut;
- Iritasi anus;
- Mulut kering;
- Retensi air (edema);
- Dehidrasi;
- Kehilangan elektrolit;
- Gula darah meningkat.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Sorbitol
Dosis sorbitol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis sorbitol yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas
- Oral: 1 x sehari 30-150 ml (larutan 70%);
- Rektal: 1 x sehari 120 ml (larutan 25-30%) dalam bentuk rektal enema.
Anak-anak usia 2-11 tahun
- Oral: 1 x sehari 2 ml/kg berat badan (larutan 70%);
- Rektal: 1 x sehari 30-60 ml (larutan 25-30%) dalam bentuk rektal enema.
Sorbitol sebagai obat pencahar hanya boleh digunakan sementara, maksimal 1 minggu, sampai kebiasaan buang air besar kembali normal. Hindari penggunaan jangka panjang karena bisa memicu ketergantungan obat. Ingat, jangan minum obat pencahar tambahan lainnya tanpa anjuran dokter.
Interaksi Sorbitol
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan sorbitol adalah sebagai berikut:
- Lamivudine;
- Obat pencahar lainnya;
- Sodium polystyrene sulfonate;
- Pelunak feses.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan sorbitol adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama sakit perut yang belum diketahui penyebabnya, mual, muntah, perdarahan anus, dan perubahan kebiasaan buang air besar selama 2 minggu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan sorbitol saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Anak-anak dan lansia lebih rentan mengalami efek samping obat. Segera konsultasikan ke dokter bila efek samping berlanjut atau memburuk.
Artikel terkait: