Streptokinase ialah obat golongan antikoagulan yang berbentuk berupa bubuk yang dilarutkan dan memiliki fungsi untuk melarutkan serta memecahkan gumpalan darah yang telah terbentuk di dalam pembuluh darah seseorang.
Obat jenis streptokinase umumnya digunakan pada para pasien yang menderita gejala serangan infark miokardium akut, jantung, emboli paru, dan trombosis vena dlaam yang terjadi di area kaki manusia dimana obat ini dipercaya mampu meningkatkan kelangsungan hidup dan kemampuan para pasien dalam bertahan hidup dan mengobati pembekuan darah yang terjadi di organ paru paru.
Cara kerja dari obat jenis streptokinase ialah dengan cara dilarutkan bubuknya lalu disuntikkan ke bagian intravena atau pembuluh darah dan disuntikan juga ke bagian intrakoroner atau pembuluh darah di jantung.
Obat jenis streptokinase biasanya berisi enzim yang dapat memecahkan gumpalan darah yang ada pada organ tubuh tertentu. Selain disuntikkan, obat ini juga bisa melarutkan gumpalan darah yang ada pada selang kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
Dosis penggunaan obat Streptokinase
Mengingat obat jenis streptokinase ialah obat yang diresepkan oleh dokter maka dosis dan takarannya pun juga akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan pada kondisi kesehatan pasien, tingkat keparahan penyakit yang ada pada pasien, serta respon tubuh pasien terhadap dosis awal yang diberikan oleh team dokter.
Walau begitu terdapat dosis standard yang biasa diresepkan oleh dokter. Contohnya untuk kasus penyakit infark miokardium akut, dosis yang biasa diberikan oleh team dokter ialah 1,5 juta unit IU yang dilarutkan dalam infus dan diberikan dalam jedah waktu 1 jam, obat streptokinase bisa diberikan 12 jam maksimal setelah terjadi serangan pada infark miokardium akut.
Sedangkan untuk kasus pasien dengan penyakt emboli paru dan trombosis vena dalam, maka dosis awal yang akan diberikan oleh team dokter ialah 250 ribu unit IU yang juga dilarutkan dalam infus dan dapat diberikan dengan jeda waktu 30 menit.
Setelah penggunaan 3 kali, maka dokter umumnya akan mengecek lagi keadaan para pasien dan respon tubuh pasien terhadap penggunaan obat streptokinase di dalam tubuh.
Untuk masa pemeliharaan maka biasanya dokter akan meresepkan dosis obat streptokinase sebanyak 100 ribu unit IU per jam nya selama kurun waktu 1 hingga 3 hari tergantung kondisi kesehatan pasien tersebut.
Peringatan dalam menggunakan Streptokinase
Obat jenis streptokinase termasuk jenis obat yang penggunaanya ialah dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau lewat sistem infus masuk kedalam tubuh pasien atau bisa juga melalui intrakoroner oleh team dokter atau team medis rumah sakit.
Maka dengan itu suntikkan harus diberikan secara benar, teliti dan seksama dimana bila dilakukan sembarangan dan tidak oleh tenaga medis yang sudah ahli maka akan mengakibatkan pendarahan yang serius sehingga penting untuk para pasien untuk memilih team medis yang benar benar dapat dipercaya.
Untuk para wanita yang sedang menjalani program kehamilan, sedang hamil dan sedang menyusui maka perlu untuk memberitahukan keadaan kesehatannya kepada team dokter sebelum memutuskan untuk meminum obat jenis streptokinase untuk menyesuaikan dosis obat yang diberikan.
Bila pasien memilik riwayat penyakit tertentu seperti penyakit tekanan darah tinggi, kerusakan fungsi hati atau ginjal, diabetes, hipotensi, dan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggumpalan darah, penyakit otak, penyakit paru dan penyakit mata serta mempunyai riwayat pendarahan, infeksi stretokokus dan pernah memasang kateter dan menderita infeksi maka diwajibkan untuk memberitahu team dokter sebelum dokter meresepkan obat jenis streptokinase agar obat tersebut tidak menimbulkan reaksi obat kimiawi dalam tubuh si pasien tersebut.
Jangan lupa juga untuk memberitahukan alergi apa yang pernah diderita oleh pasien atau sedang diidap sehingga dapat meminimalisasi respon tubuh terhadap alerginya.
Efek samping penggunaan Streptokinase
Terdapat beberapa efek samping yang bisa saja muncul pada pasien yang mengkonsumsi obat jenis streptokinase seperti pusing, sakit kepala, demam, berkeringat, tubuh terasa lelah, penglihatan yang menjadi kabur, munculnya ruam memar merah atau ungu pada tubuh, mimisan hingga muntah darah. Konsultasikan keadaanmu bila terjadi efek samping seperti yang sudah disebutkan diatas.