Stupor merupakan kondisi penurunan kesadaran yang dapat menjadi suatu kondisi mental yang serius dimana seseorang tidak dapat menanggapi suatu percakapan yang normal.
Sebaliknya, kondisi ini hanya dapat merespon melalui stimulasi fisik. Stimulasi fisik yang biasa dilakukan yaitu melalui suatu rangsangan nyeri, rangsangan ini biasanya dilakukan dengan cara menekan dan menggosok kuat pada bagian tulang dada seseorang yang mengalami stupor. Pergerakan atau respon hanya ada saat dirangsang nyeri, setelah rangsangan nyeri hilang keadaan akan kembali seperti semula menjadi unresponsive.
Stupor dapat dianggap sebagai suatu gejala yang sangat serius karena selalu dikaitkan dengan gangguan-gangguan seperti overdosis obat, stroke, kekurangan oksigen, meningitis, atau pembengkakan otak. Jika menemukan seseorang yang menunjukkan tanda-tanda pingsan, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Apa saja gejala Stupor?
Seseorang yang mengalami keadaan stupor dapat sadar atau terbangun dengan suatu rangsangan yang kuat. Seseorang mungkin masih dianggap tidak sadar, tapi mungkin masih dapat merespons suatu rangsangan.
Kondisi ini berbeda dari seseorang yang mengalami koma, karena seseorang yang mengalami koma tidak dapat dibangunkan atau disadarkan sama sekali meskipun sudah diberikan rangsang nyeri. Stupor dapat menyebabkan beberapa gejala fisik sebagai berikut:
- Pernapasan yang abnormal, seperti pernapasan yang terlalu lambat atau cepat
- Otot yang berkontraksi secara abnormal
- Pupil yang melebar atau lebih kecil dari biasanya
- Pupil yang tidak bereaksi atau berubah dengan paparan cahaya
Mungkin masih terdapat gejala-gejala penyakit spesifik lainnya yang berhubungan dengan stupor.
Apa penyebab Stupor?
Ada banyak penyebab stupor, yang sebagian besar disebabkan karena penyakit yang parah. Contoh kemungkinan penyebab stupor meliputi:
- Keracunan alkohol
- Aneurisma otak
- Tumor otak
- Keracunan karbon monoksida
- Gagal jantung
- Delirium
- Demensia
- Overdosis obat
- Ensefalitis (infeksi otak)
- Cedera kepala
- Hiperglikemia
- Hipernatremia
- Hipertermia
- Hipertiroidisme
- Hipoglikemia
- Hiponatremia
- Hipotermia
- Hipotiroidisme
- Hipoksia atau kekurangan oksigen
- Gagal ginjal
- Gagal hati
- Meningitis
- Henti pernapasan
- Kejang
- Sepsis, infeksi aliran darah yang serius
- Stroke
- Perdarahan otak
Kapan saya mencari bantuan medis untuk keadaan Stupor?
Stupor selalu dianggap sebagai kondisi kegawatdaruratan medis. Segera hubungi rumah sakit terdekat jika seseorang di sekitar Anda mengalami stupor. Sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang cepat untuk mendiagnosis penyebab dari stupor tersebut.
Bagaimana cara mendiagnosis Stupor?
Seseorang yang stupor tidak dapat memberikan penjelasan mengenai riwayat medis. Jika terdapat keluarga atau orang terdekat atau saksi mata yang menyaksikan seseorang yang stupor, dokter dapat menanyakan tentang gejala-gejala atau riwayat medis yang berhubungan dengan kondisi tersebut.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan fisik terhadap orang tersebut. Berikut ini merupakan hal-hal yang diperlukan untuk memeriksa tanda-tanda vital pada seseorang yang mengalami stupor, seperti:
- Detak jantung
- Respirasi
- Tekanan darah
- Suhu
- Saturasi oksigen
Masing-masing pemeriksaan dapat memberikan informasi penting jika masalah tersebut berkaitan dengan paru-paru atau jantung. Dokter akan mengevaluasi bagaimana orang tersebut bernafas dan melihat cedera yang tampak untuk mengidentifikasi penyebab stupor. Hal ini termasuk cedera pada kepala serta tanda-tanda pendarahan pada tubuh. Postur atau posisi tubuh orang tersebut juga dapat mengindikasikan stroke.
Berikutnya adalah pemeriksaan neurologis atau otak. Pemeriksaan ini dapat mencakup pemeriksaan refleks orang tersebut, termasuk refleks pupil dan refleks gerakan. Dokter dapat memberikan rangsangan, termasuk rangsangan suara, penekanan atau gosokan pada tulang dada , untuk menguji respons orang tersebut. Dokter mungkin juga akan melakukan tes darah. Tes ini dapat membantu menentukan:
- Kadar gula darah
- Jumlah darah
- Pembekuan darah
- Tingkat elektrolit
Dokter juga dapat mengajukan pemeriksaan tes gas darah arteri. Tes ini bertujuan untuk menentukan pH darah seseorang, yang dapat menunjukkan apakah didalam tubuh seseorang tersebut terdapat terlalu banyak asam atau basa yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala-gejala stupor.
Tes pencitraan juga dapat dilakukan, terutama untuk melihat kondisi otak seseorang. Contohnya adalah pemeriksaan CT scan yang dapat digunakan dokter untuk menunjukkan tanda-tanda perdarahan.
Bagaimana mengobati Stupor ?
Pengobatan seseorang yang dirawat karena stupor tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Karena penyebab stupor dapat berkisar dari infeksi hingga yang penyakit yang berhubungan dengan jantung, paru-paru hingga semua hal yang telah dijelaskan di atas. Stupor membutuhkan pengobatan yang cepat dan hati-hati agar kondisi tidak cepat memburuk.
Pagi Dok, umur saya 17th 4 bln, saya mau tanya, akhir-akhir ini pinggang saya suka kedutan, kadang kedutannya terasa cepat tapi lebih seringnya pelan. Apa ini gejala ginjal saya ada masalah? Tks dok