Penggunaan obat Sulfamethoxazole Dalam Mengatasi Infeksi
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan munculya sebuah penyakit salah satunya adalah infeksi. Infeksi dapat terjadi karena beberapa hal, bisa disebabkan oleh virus, bakteri, parasit dan lain-lain. Sebaiknya pencegahan terhadap suatu infeksi dilakukan segera sebelum infeksi tersebut meluas ke bagian lain dalam tubuh. Dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik jika diketahui penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi.
Pada artikel ini khususnya akan membahas salah satu antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yaitu obat Sulfamethoxazole. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat tersbut. Selamat membaca.
Apa sih obat Sulfamethoxazole itu?
Sulfamethoxazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini biasanya dikombinasi dengan Trimetoprim (Kotrimoxazol). Kombinasi dari Sulfamethoxazole dan Trimetoprim dengan perbandingan 5:1, bersifat bakterisid dengan spektrum kerja lebih lebar. Trimetoprim dan Sulfamethoxazole menghambat reaksi enzimatik obligat pada dua tahap yang berurutan pada bakteri sehingga kombinasi kedua obat memberikan efek sinergistik.
Spektrum antibakteri Trimetoprim sama dengan sulfametoksazol, meskipun daya antibakterinya 20-100 kali lebih kuat dari Sulfamethoxazole. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi, antara lain
- infeksi telinga bagian tengah
- infeksi saluran kemih
- traveller diarrhea
- shigellosis
- infeksi saluran pernapasan (pneumonia berat, bronkitis)
- penyakit infeksi lainnya
Obat Sulfamethoxazole termasuk antibiotik, sehingga tidak akan berfungsi untuk mengobati infeksi virus.
Berapa dosis yang dianjurkan pada obat Sulfamethoxazole?
Pemberian dosis obat ini biasanya akan disesuaikan berdasarkan usia penderita. Berikut dosis yang biasa diberikan pada penggunaan obat Sulfomethoxazole:
Dosis dewasa: Dosis awal: 2 gr, dilanjutkan dengan 1 gr, 2 kali sehari. Untuk infeksi berat: 1 gr, 3 kali sehari.
Dosis anak usia lebih dari 2 bulan: Dosis awal: 50-60 mg/kgBB, dilanjutkan dengan 25-30 mg/kgBB, 2 kali sehari. Dosis maksimal harian: 75 mg/kgBB.
Jika Anda bingung dengan penggunaan dosis obat Sulfamethoxazole, tanyakan kembali ke dokter atau apoteker untuk mempermudah penggunaan obat tersebut.
Apa saja efek samping pada penggunaan obat Sulfamethoxazole?
Seperti halnya obat-obatan lainnya yang memiliki efek samping pengobatan. Obat Sulfamethoxazole juga dapat memicu munculnya efek samping. Namun efek samping pada setiap individu akan berbeda-beda.
Berikut efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat Sulfamthoxazole:
• Mual, muntah
• Pusing
• Diare
• Penurunan nafsu makan
• Lesu, lemas
• Ruam pada kulit
Efek samping yang lebih serius pun kadang dapat terjadi, meskipun jarang dialami termasuk:
- Kerusakan ginjal
- Thrombositopenia
- Adanya darah pada urine
- Kerusakan organ hati
- Anemia
Jika terjadi tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda seperti munculnya reaksi alergi, sesak napas dan lain-lain, segeralah temui dokter untuk medapatkan penanganan yang lebih tepat. Dokter dapat menghentikan pengobatan dan menggantinya dengan alternatif obat-obatan lainnya.
Perhatian dan Peringatan
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal. Hindari penggunaan obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap obat Sulfamethoxazole atau alergi obat-obatan lainnya. Hindari penggunaan obat ini pada penderita dengan gangguan darah (kecuali di bawah pengawasan spesialis). Serta pada penggunaan obat jangka panjang perlu dilakukan hitung jenis sel darah. Bila timbul ruam atau gangguan darah, obat segera dihentikan. Hati-hati pemberian obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter sebelum mengkonsumsi obat Sulfamethoxazole.
Monitor penggunaan obat ini pada penderita lanjut usia. Karena pada usia tersebut lebih sensitif terhadap efek samping Sulfamethoxazole, seperti reaksi pada kulit, mudah mengalami perdarahan, dan hiperkalemia. Waspadai penggunaan obat ini pada penderita diabetes, karena obat ini dapat memengaruhi kadar gula dalam darah. Lakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi.
Sebelum mengkonsumsi obat ini sebaiknya Anda membaca petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat tersebut. Jika masih bingung tanyakan ke dokter atau apoteker mengenai penggunaan obat tersebut dengan benar.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi ketika perut kosong. Minumlah tablet Sulfamethoxazole dengan air putih. Jika menyebabkan sakit maag, konsumsilah obat ini dengan makanan atau susu. Konsumsilah obat Sulfamethoxazole sesuai dengan anjuran dari dokter. Jangan menambahkan, mengurangi bahkan menghentikan pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.
Jika masih tidak ada perubahan terhadap penyakit Anda setelah pengobatan, kembali temui dokter untuk penanganan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.