Synalten obat apa?
Synalten adalah obat salep yang digunakan untuk mengobati peradangan serta rasa gatal di kulit yang disertai infeksi bakteri tertentu. Obat ini merupakan kombinasi antibiotik dari jenis aminoglikosida dengan kortikosteroid turunan hidrokortison. Sehingga dapat mengurangi peradangan sekaligus meredakan infeksi bakteri yang terjadi di kulit.
Obat yang diproduksi oleh PT. Ifars ini merupakan golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Untuk itu berikut kami ulas informasi tentang kegunaan, dosis lazim, efek samping Synalten dan kemungkinan interaksinya dengan obat lain serta keamanan Synalten jika dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui.
Ikhtisar Obat Synalten
Jenis obat | Anti-infeksi topikal |
Kandungan | Fluocinolone acetonide, gentamicin |
Kegunaan | Meredakan peradangan, dermatosis yang merespon kortikosteroid, serta yang mengalami komplikasi dengan infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap gentamicin |
Kategori | Obat Resep |
Konsumen | Dewasa dan Anak-anak > 1 tahun |
Kehamilan | Kategori C |
Sediaan | Synalten cream |
Mekanisme Kerja
Cara kerja krim Synalten dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa:
- Fluocinolone acetonide, merupakan senyawa turunan glukokortikoid yang dapat berikatan dengan reseptor sitosal glukokortikoid. Kemampuan anti inflamasi dari senyawa ini dianggap melibatkan lipokortin, fosfolipase A2 melalui penghambatan asam arakidonat, serta mengontrol biosintesis prostaglandin dan leukotrien sehingga dapat meredakan inflamasi atau peradangan yang terjadi.
- Gentamicin, merupakan antibiotik aminoglikosida spektrum luas yang bekerja dengan mengikat subunit ribosom 30S dari bakteri yang rentan. Karenanya, bakteri akan mengalami kesalahan pembacaan pada t-RNA nya sehingga ia tidak mampu memproduksi protein penting dalam siklus hidupnya yang kemudian menyebabkan kematian bakteri. Gentamicin sangat berguna untuk mengatasi infeksi yang melibatkan bakteri aerobik, bakteri gram negatif, seperti pseudomonas, acinetobacter, dan enterobacter.
Manfaat Synalten
Synalten cream digunakan untuk mengatasi peradangan dan gatal pada kulit akibat dermatosis atau kondisi lain yang juga diikuti adanya infeksi sekunder dari bakteri tertentu yang rentan terhadap gentamicin.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
- Penderita yang mengalami infeksi kulit primer akibat virus, atau lesi kulit akibat jamur.
- Tidak boleh diberikan pada anak umur kurang dari 1 tahun yang mengalami dermatosis.
Dosis Synalten
Synaltent tersedia bentuk sediaan cream dengan kekuatan dosis per tube nya seperti berikut:
- Fluocinolone acetonide: 0,025%.
- Gentamicin: 0,1%.
Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Synalten untuk mengatasi dermatosis dan infeksi bakteri
- Dosis dewasa: oleskan krim tipis-tipis pada area kulit yang sakit sebanyak 1 - 2 kali sehari.
Petunjuk Penggunaan:
- Gunakanlah obat ini hanya untuk pengobatan luar dan hindarkan dari area mata, rongga mulut dan rongga hidung, jika terkena bersihkan segera dengan air.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis, dengan berlebihan mengaplikasikan cream ini pada jadwal berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Synalten
Synalten umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Rasa terbakar di kulit.
- Gatal.
- Iritasi.
- Kulit kering.
- Folikulitis.
- Erupsi kulit menyerupai jerawat.
Efek Overdosis Synalten
Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Synalten. Namun penggunaan berlebihan terutama untuk area kulit yang luas dalam jangka waktu lama mungkin menyebabkan efek overdosis Synalten, terutama akibat kandungan kortikosteroidnya. Penyerapan berlebih obat kortikosteroid dari kulit dapat berdampak sistemik sehingga menyebabkan tekanan pada HPA (hipotalmik-pituari-adrenal), cushing sindrom, hiperglikemia, dan glukosuria.
Interaksi Obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Synalten, diantaranya yaitu:
- Penggunaan bersamaan dengan obat oral yang mengandung antibiotik aminoglikosida seperti gentamicin, amikacyn, kanamicyn dan neomicyn dapat meningkatkan risiko toksisitan obat ini. Efek yang mungkin muncul diantaranya hilangnya pendengaran, depresi pernapasan dan kerusakan ginjal.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
- Penggunaan pada area wajah dan kulit anak-anak sebaiknya tidak lebih dari 5 hari.
- Hati-hati penggunaan pada sekitar mata mulut dan hidung.
- Hentikan penggunaan obat jika terjadi iritasi, sensitisasi, dan super infeksi.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Synalten untuk ibu hamil dan menyusui?
- Bahan aktif Synalten digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi kandungan obat ini pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati menggunakan obat ini pada ibu hamil, terutama jika digunakan di area kulit yang luas dan dalam jangka waktu lama.
- Belum diketahui apakah bahan aktif Synalten yang terserap secara topikal melalui kuli dapat terekstraksi pada ASI ibu menyusui. Jikapun ada yang terekstraksi jumlahnya akan sangat kecil dan dianggap tidak berbahaya untuk bayi yang menyusu. Namun pemberian pada ibu menyusui harus mendapat perhatian dan sesuai dengan resep dokter.
Artikel terkait: