April 05, 2019 09:37
Dijawab oleh
Galang Martin (dr)
Halo, terima kasih telah bertanya di Honestdocs
Saraf kejepit dapat dipicu karena adanya tekanan pada saraf. Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang. Dalam istilah dalam kedokteran saraf kejepit sering disebut dengan Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut
• Usia, dimana mengakibatkan penurunan kelenturan bantalan tulang belakang (proses degenerasi).
• Pengapuran tulang
• Aktivitas sehari-hari, seperti mengangkat benda berat dengan cara yang salah,
• Trauma seperti kecelakaan.
Tidak semua penderita HNP merasakan gejala tertentu, sebagian besar penderita biasanya mengalami gejala, yang berupa:
• Nyeri yang menjalar dengan intensitas yang dapat meningkat saat bergerak dalam posisi tertentu, nyeri dapat dirasakan pada area punggung, bahu, tangan, tungkai, atau kaki sesuai dengan lokasi terjepitnya saraf.
• Melemahnya fungsi otot
• Sensasi kesemutan, terbakar, atau kaku pada beberapa area anggota tubuh seperti area punggung, bahu, tangan, tungkai, atau kaki sesuai dengan lokasi terjepitnya saraf.
• Dapat menimbulkan nyeri kolik, kumat-kumatan, saat parah hingga menimbulkan muntah
Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh penderita nyeri punggung ringan akibat keseleo atau terpelintir. Dianjurkan untuk menemui dokter apabila seseorang merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya.
Terimakasih semoga bermanfaat
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Selamat pagi, Dokter. Mohon solusinya atas kondisi yang saya alami ya, Dok. Awal ceritanya dimulai dari 9 hari yang lalu saat saya mau mengangkat anak saya. Tiba-tiba ada rasa "tek" di pinggang bawah dan rasanya sakit kalau saya paksa tubuh saya berdiri tegak. Selain itu, bagian bokong dan kaki kanan saya juga terasa sakit. Saya masih bisa berdiri dan jalan, tapi harus membungkuk sekitar 45 derajat, Dok. Berikut hasil pemeriksaan dan konsultasi dari dokter yang saya kunjungi: 1. Tidur terlentang. Angkat kaki kanan dan kiri hingga lurus. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit, hanya rasa tarikan otot/urat seperti sedang olahraga tangan menyentuh ujung-ujung kaki) 2. Tekan bokong. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit. 3. Tekan sepanjang tulang belakang. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit. 4. Saya merasakan sedikit "baal", yaitu kurang sensitif saat disentuh pada kaki kanan kiri, tangan kanan kiri, dan seputar perut bagian depan. 5. Duduk dan berdiri tidak bisa lama karena sakit Saya sudah melakukan fisioterapi sebanyak 7 kali menggunakan 3 alat, yaitu ultra, panas, dan getar. Selain itu, ditambah juga upaya streching dan olahraga ringan seperti seat-up dan push-up di rumah. Setelah 8 hari, hasilnya kurang lebih seperti berikut: 1. Rasa sakit di pinggang hilang. Hanya kadang muncul rasa pegal di daerah bokong(kanan, khususnya kalau duduk lama 2. Dapat berdiri tegak kembali, duduk, dan berjalan juga. Hanya saja, kalau duduk agak membungkuk, ada rasa tarikan di otot tengah pinggang namun tidak sakit. 3. Kalau membungkuk sambil berdiri, muncul rasa tarikan di bokong dan rasa pegal Dari pengobatan itu, saya diberikan obat berupa 2 jenis obat racikan penghilang rasa sakit (dari jatah 5 hari, saya makan 3 hari saja) dan salep gel (rasanya dingin). Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya utarakan: 1. Hari ini (hari ke-10) tiba-tiba kepala bagian atas dan belakang saya serta bagian wajah terasa kesemutan? Kesemutannya kadang ada kadang tidak dan leher kiri saya juga pegal-pegal. 2. Rasa sakit di pinggang saya sudah hilang. Namun, rasa baal di kaki, tangan, dan perut masih terasa. Kadang juga timbul rasa kesemutan. Kira-kira itu kenapa ya, Dok. Mohon pencerahan dan solusinya. Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Dokter.
Selamat pagi, Dokter. Mohon solusinya atas kondisi yang saya alami ya, Dok. Awal ceritanya dimulai dari 9 hari yang lalu saat saya mau mengangkat anak saya. Tiba-tiba ada rasa "tek" di pinggang bawah dan rasanya sakit kalau saya paksa tubuh saya berdiri tegak. Selain itu, bagian bokong dan kaki kanan saya juga terasa sakit. Saya masih bisa berdiri dan jalan, tapi harus membungkuk sekitar 45 derajat, Dok. Berikut hasil pemeriksaan dan konsultasi dari dokter yang saya kunjungi: 1. Tidur terlentang. Angkat kaki kanan dan kiri hingga lurus. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit, hanya rasa tarikan otot/urat seperti sedang olahraga tangan menyentuh ujung-ujung kaki) 2. Tekan bokong. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit. 3. Tekan sepanjang tulang belakang. Hasilnya: tidak ada tambahan rasa sakit. 4. Saya merasakan sedikit "baal", yaitu kurang sensitif saat disentuh pada kaki kanan kiri, tangan kanan kiri, dan seputar perut bagian depan. 5. Duduk dan berdiri tidak bisa lama karena sakit Saya sudah melakukan fisioterapi sebanyak 7 kali menggunakan 3 alat, yaitu ultra, panas, dan getar. Selain itu, ditambah juga upaya streching dan olahraga ringan seperti seat-up dan push-up di rumah. Setelah 8 hari, hasilnya kurang lebih seperti berikut: 1. Rasa sakit di pinggang hilang. Hanya kadang muncul rasa pegal di daerah bokong(kanan, khususnya kalau duduk lama 2. Dapat berdiri tegak kembali, duduk, dan berjalan juga. Hanya saja, kalau duduk agak membungkuk, ada rasa tarikan di otot tengah pinggang namun tidak sakit. 3. Kalau membungkuk sambil berdiri, muncul rasa tarikan di bokong dan rasa pegal Dari pengobatan itu, saya diberikan obat berupa 2 jenis obat racikan penghilang rasa sakit (dari jatah 5 hari, saya makan 3 hari saja) dan salep gel (rasanya dingin). Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya utarakan: 1. Hari ini (hari ke-10) tiba-tiba kepala bagian atas dan belakang saya serta bagian wajah terasa kesemutan? Kesemutannya kadang ada kadang tidak dan leher kiri saya juga pegal-pegal. 2. Rasa sakit di pinggang saya sudah hilang. Namun, rasa baal di kaki, tangan, dan perut masih terasa. Kadang juga timbul rasa kesemutan. Kira-kira itu kenapa ya, Dok. Mohon pencerahan dan solusinya. Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Dokter.