March 30, 2019 08:42
Dijawab oleh
Ferdy (dr)
Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Dalam Journal of Urology, ukuran penis secara umum saat sedang lembek sekitar 8,8 – 10cm dan saat ereksi bisa mekar jadi sekitar 13 - 14.2 cm. Sementara, ukuran penis rata-rata pria Indonesia saat ereksi berada di rentang 10,5 - 12,8 cm.
Dari data yang anda sampaikan, ketika ereksi 10cm, kurang sedikit dari rata-rata pria Indonesia.
Namun apabila tidak ada keluhan bermakna, tidak masalah.
Ukuran penis sedikit banyak lebih ditentukan secara genetik.
Perlu diingat juga bahwa suplemen atau vitamin pembesar penis kebanyakan ditemukan tidak aman untuk dikonsumsi. Dan ukuran dari penis bukan penentu kepuasan seksual pasangan anda.
Semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo, Dok, adik dari teman saya melakukan terapi hormon testosterone. Adiknya berumur 12 tahun, dan penisnya berukuran kecil sehingga orang tuanya meminta bantuan dokter dan diberikan hormon testosteron hingga pertumbuhan penisnya normal, bahkan hingga cukup besar. Apakah terapi tersebut dapat efektif untuk saya yang berusia 23 tahun? Berdasarkan apa yang saya baca, saya memiliki gejala kekurangan hormon testosteron, yaitu berkurangnya rambut pada tubuh, timbul pembengkakan pada kelenjar payudara, kecenderungan untuk mengalami depresi atau sedih secara keseluruhan sehingga menurunkan kualitas hidup, berkurangnya hasrat seksual, dan berkurangnya frekuensi ereksi spontan ketika sedang tidur. Walaupun saya laki-laki, dada saya cenderung besar sehingga saya khawatir memiliki kelainan gynecomastia. Selain itu, saya juga merasakan depresi dan sulit ereksi saat melakukan hubungan seksual, bahkan saya sudah tidak pernah lagi ereksi spontan saat sedang tidur. Ukuran penis saya lebih kecil dari rata-rata, yaitu 9,5 cm pada saat ereksi. Apakah masalah saya dapat diatasi dengan terapi tersebut, Dok?
Halo, Dok, adik dari teman saya melakukan terapi hormon testosterone. Adiknya berumur 12 tahun, dan penisnya berukuran kecil sehingga orang tuanya meminta bantuan dokter dan diberikan hormon testosteron hingga pertumbuhan penisnya normal, bahkan hingga cukup besar. Apakah terapi tersebut dapat efektif untuk saya yang berusia 23 tahun? Berdasarkan apa yang saya baca, saya memiliki gejala kekurangan hormon testosteron, yaitu berkurangnya rambut pada tubuh, timbul pembengkakan pada kelenjar payudara, kecenderungan untuk mengalami depresi atau sedih secara keseluruhan sehingga menurunkan kualitas hidup, berkurangnya hasrat seksual, dan berkurangnya frekuensi ereksi spontan ketika sedang tidur. Walaupun saya laki-laki, dada saya cenderung besar sehingga saya khawatir memiliki kelainan gynecomastia. Selain itu, saya juga merasakan depresi dan sulit ereksi saat melakukan hubungan seksual, bahkan saya sudah tidak pernah lagi ereksi spontan saat sedang tidur. Ukuran penis saya lebih kecil dari rata-rata, yaitu 9,5 cm pada saat ereksi. Apakah masalah saya dapat diatasi dengan terapi tersebut, Dok?