Banyak wanita yang mengeluh saat haidnya terlambat, terlebih saat haidnya selalu normal setiap bulannya. Kegelisahan biasanya mulai muncul saat telat haid 1-2 minggu. Banyak yang berpikir tentang kemungkinan hamil, namun setelah melakukan tes kehamilan hasilnya malah negatif. Sebenarnya apa yang jadi penyebab telat haid 1-2 minggu?
Penyebab Telat Haid Lebih dari 1 Minggu
Siklus menstruasi normal pada wanita rata-rata setiap 28 hari. Siklus tersebut dapat bervariasi antara 24-35 hari dan masih dianggap sebagai siklus yang normal. Lamanya setiap siklus menstruasi normalnya 2 sampai 7 hari.
Baca juga: Memahami 4 Fase Siklus Menstruasi Secara Berurutan
Namun, jika saat ini Anda sedang mengalami telat haid 1 sampai 2 minggu, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab telat haid yang mungkin Anda alami:
1. Kehamilan
Kondisi hamil menjadi salah satu penyebab telat haid 1-2 minggu. Namun guna meamstikannya, Anda perlu melakukan pengecekan sendiri dengan test pack yang banyak tersedia di pasaran.
Saat seseorang sedang hamil, implantasi sel telur yang dibuahi akan menghasilkan produksi hormon HcG. Hormon ini biasanya terdapat di dalam aliran darah dan dapat dideteksi dalam waktu 6-12 hari setelah pembuahan.
Oleh karena itu, jika tes kehamilan yang dilakukan setelah telat haid 2 minggu menunjukkan hasil yang negatif, maka dapat dijamin hampir 80% bahwa kehamilan bukanlah penyebab dari telatnya haid.
2. Stres
Stres atau beban pikiran yang berat dapat mempengaruhi siklus haid termasuk mengakibatkan telatnya haid. Apabila Anda telah melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi dan khawatir akan kemungkinan kehamilan, kekhawatiran atau stres tersebut dapat menghentikan siklus haid.
Akibatnya, Anda jadi berpikir bahwa Anda sedang hamil padahal mungkin saja tidak.
3. Baru Pertama Kali Menstruasi
Jika usia Anda saat ini tergolong pra-remaja atau remaja yang baru saja mulai menstruasi (menarche), maka sangatlah normal jika siklus haid Anda sering tidak teratur. Hal ini erat kaitannya dengan keseimbangan hormon yang belum stabil.
4. Masalah Berat Badan
Apabila tiba-tiba berat badan Anda turun drastis baik melalui diet ketat ataupun masalah lainnya seperti anoreksia nervosa, hal ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Hal ini termasuk salah satu penyebab telat haid atau siklus haid menjadi lebih sering.
Konsumsi makanan sehat juga berperan penting dalam menjaga siklus menstruasi yang normal. Apabila Anda sering makan junk food, sebaiknya segera batasi sebab ini juga dapat berdampak pada periode menstruasi.
Oleh karena itu, pastikan menu sehari-hari Anda mengandung banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Tidak hanya mampu membantu menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan, langkah sederhana ini juga bisa membantu menormalkan siklus haid Anda.
5. Masalah Hormon Tiroid
Gangguan pada kelenjar tiroid dapat mempengaruhi siklus menstruasi, seperti terjadinya telat haid, perubahan frekuensi dan aliran menstruasi, serta tidak adanya menstruasi. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon triiodothyronine (T3) yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh yang normal. Jika kadar hormon tersebut berkurang, maka hal ini bisa berdampak langsung pada kesehatan tubuh, termasuk menyebabkan telat haid.
6. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Salah satu gangguan hormon reproduksi yang jadi penyebab telat haid adalah Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome). Wanita dengan PCOS biasanya sulit melepaskan sel telur matang dari ovarium.
Akibatnya, sel telur tersebut akan membentuk kantong-kantong kista di ovarium. Penderita kondisi ini biasanya mengalami kemandulan, namun kabar baiknya kondisi ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.
7. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal seperti KB suntik dan pil KB dapat mempengaruhi hormon di dalam tubuh. Semua jenis kontrasepsi hormonal tersebut akan mempengaruhi siklus menstruasi Anda.
Telat haid biasanya terjadi ketika Anda menggunakan KB suntik 3 bulan atau kontrasepsi yang mengandung Depo-Provera. Di beberapa kasus lainnya, malah siklus menstruasi menjadi lebih sering dan pendarahan menjadi lebih berat.
Jika Anda ingin kembali memiliki siklus haid yang normal, sebaiknya hindari penggunaan kontrasepsi hormonal. Pilihlah alat KB lainnya yang tidak mengandung hormon.
8. Faktor Usia
Wanita yang sudah mendekati masa menopause biasanya memiliki siklus haid yang tidak teratur. Bagi Anda yang saat ini berusia 45-55 tahun, Anda boleh curiga akan indikasi menopause jika Anda sering mengalami telat haid 1-2 minggu atau lebih.
9. Kondisi Lain
Selain kedelapan kondisi di atas, penyebab telat haid sampai 1-2 minggu juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Tumor otak
- Tumor pituitari: tumor jinak pada kelenjar pituitari yang mengganggu kinerja hormon menstruasi
- Sindrom Asherman: kondisi di mana jaringan parut terbentuk pada rahim setelah kuret
- Kelainan struktur genetik bawaan dari lahir
- Sumbatan pada vagina bagian dalam, sehingga mencegah aliran darah pada rahim dan mulut rahim
Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya
Itulah beberapa penyebab telat haid 1-2 minggu yang mungkin sedang Anda alami salah satunya. Apabila Anda merasa tidak ada satupun penyebab di atas, segera konsultasikan langsung dengan dokter Anda untuk memastikan penyebabnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.