Serangan jantung atau dalam bahasa medis biasa disebut dengan Infark Miokard Akut merupakan suatu kondisi dimana aliran darah ke jantung tersumbat sehingga dapat menyebabkan keruskaan jaringan dan dapat mengakibatkan kematian. Sumbatan yang terjadi pada aliran darah tersebut biasanya disebabkan oleh penumpukan plak-plak yang berasal dari koleterol jahat, lemak jenuh, dll.
Pada kondisi ini sangat diperlukan penanganan yang cepat dan tepat khususnya bila muncul gejala-gejala seperti, nyeri dada dan punggung yang hilang timbul, kelelahan, pucat dan jantung terasa berdebar-debar. Pengobatan pada Infark Miokard Akut salah satunya dapat diberikan obat Tenecteplase. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Tenecteplase dalam menangani Infark Miokard Akut. Selamat membaca.
Mengenai Tenecteplase
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Injeksi
Kandungan:
Kegunaan Tenecteplase
Obat Tenecteplase diindikasikan untuk digunakan dalam pengurangan mortalitas yang terkait dengan infark miokard akut. Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin setelah timbulnya gejala infark miokard akut tersebut.
Obat Tenecteplase adalah aktivator plasminogen spesifik fibrin rekombinan yang berasal dari t-PA asli dengan modifikasi di tiga lokasi struktur protein. Obat ini bekerja dengan cara mengikat komponen fibrin trombus (bekuan darah) dan secara selektif mengubah plasminogen yang terikat trombus menjadi plasmin, yang menurunkan matriks fibrin dari trombus.
Tenecteplase memiliki spesifisitas fibrin yang lebih tinggi dan resistensi yang lebih besar terhadap inaktivasi oleh inhibitor endogen (PAI-1) dibandingkan dengan t-PA asli.
Dosis Tenecteplase
Obat Tenecteplase hanya diberikan untuk pemberian intravena dan diberikan berdasarkan resep dokter. Dosis total yang disarankan tidak boleh melebihi 50 mg dan diberikan berdasarkan pada berat badan pasien. Dosis bolus tunggal harus diberikan lebih dari 5 detik berdasarkan berat pasien. Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin setelah timbulnya gejala infark miokard akut.
Untuk pemberian dosis dari obat Tenecteplase yaitu sebagai berikut: (30-50 mg IV bolus lebih dari 5 detik sekali (berdasarkan berat badan))
- Berat badan <60 kg: 30 mg
- Berat badan 60-70 kg: 35 mg
- Berat badan 70-80 kg: 40 mg
- Berat badan 80-90 kg: 45 mg
- Berat badan > 90 kg: 50 mg
Bacalah selalu petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan atau resep dari dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
Efek samping Tenecteplase
Seiring dengan penggunaan obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Tenecteplase yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Aritmia reperfusi
- Demam
- Mual
- Muntah
- Embolisasi kolesterol
- Reaksi alergi
- Perdarahan
Apabila setelah penggunaan obat ini terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, sebaiknya segera datangi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangana yang lebih lanjut.
Kontraindikasi Tenecteplase
Terapi obat Tenecteplase pada pasien dengan infark miokard akut dikontraindikasikan dalam situasi berikut, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan:
- Pendarahan internal aktif
- Riwayat kecelakaan serebrovaskular
- Operasi atau trauma intrakranial atau intraspinal dalam waktu 2 bulan
- Neoplasma intrakranial, malformasi arteriovenosa, atau aneurisma
- Hipertensi berat yang tidak terkontrol
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Anistreplase
- Aspirin
- Apixaban
- Ardeparin
- Argatroban
- Bivalirudin
- Certoparin
- Dabigatran Etexilate
- Dalteparin
- Danaparoid
- Desirudin
- Enoxaparin
- Fondaparinux
- Heparin Sodium
- Lepirudin
- Nadroparin
- Parnaparin
- Pentosan Polysulfate Sodium
- Phenindione
- Phenprocoumon
- Protein C, Human
- Reteplase, Recombinant
- Reviparin
- Rivaroxaban
- Streptokinase
- Tenecteplase
- Tinzaparin
- Urokinase
- Warfarin
Perhatian dan peringatan penggunaan Tenecteplase
Beri tahu dokter apabila pernah mengalami reaksi yang tidak biasa atau riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya. Juga beri tahu jika memiliki riwayat jenis alergi lain, seperti makanan, pewarna, pengawet, dll.
Gunakan obat ini secara hati-hati pada pasien dengan riwayat operasi besar baru-baru ini, penyakit serebrovaskular, perdarahan saluran cerna, perikarditis akut, endokarditis subakut, pasien dengan stenosis mitral atau fibrilasi atrium, tromboflebitis parah, penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat, pasien yang saat ini menerima antikoagulan oral, retinopati hemoragik diabetes, dan penderita lanjut usia.
Obat Tenecteplase telah terbukti menyebabkan bahaya pada janin. Hindari penggunaan obat ini saat hamil. Jika Anda sedang hamil, diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat Tenecteplase selama kehamilan. Masih belum diketahui apakah obat Tenecteplase diekskresikan melalui ASI. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter mengenai penggunaan obat ini saat menyusui.
Obat Tenecteplase tidak disarankan digunakan pada anak-anak. Keamanan dan keefektivitasannya masih belum diketahui. Jika setelah penggunaan obat Tenecteplase terdapat perburukan kondisi dari penyakit Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.