Sebagian besar perawatan stroke medis yang banyak digunakan saat ini bertujuan untuk mencegah penyebaran gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok otak.
Beberapa perawatan stroke yang sangat populer seperti aktivator jaringan plasminogen (tPA) dan trombolisis intra-arterial berfungsi untuk melarutkan gumpalan darah dengan tujuan mengatasi sumbatan pembuluh darah di otak.
Perawatan pengencer darah dan pembekuan darah ini dianggap revolusioner, tetapi juga berpotensi menimbulkan efek samping yang serius.
Setiap organ dalam tubuh, otak membutuhkan pasokan darah yang cukup untuk pengiriman oksigen dan nutrisi penting untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan berfungsi.
Sel-sel saraf di otak sebenarnya bekerja satu sama lain dengan cara yang unik, yaitu melalui sinyal listrik yang terkoordinasi. Ketika otak mengalami kerusakan akibat stroke, kemampuan otak untuk mengirim dan menerima sinyal listrik menjadi sangat terganggu.
Jadi, perawatan jaringan otak yang rusak dengan menggunakan stimulasi listrik secara langsung mungkin dapat membantu menghidupkan kembali kemampuan otak untuk dapat berfungsi dengan baik.
Apakah stimulasi listrik dapat membantu menyembuhkan cedera otak yang disebabkan oleh Stroke?
Sebuah penelitian yang menggambarkan eksperimen penelitian mengenai efek stimulasi listrik otak yang dilakukan di Universitas Queensland pada tahun 2014, menunjukkan bahwa stimulasi listrik kulit kepala yang non-invasif dapat menghasilkan perubahan pada aktivitas otak, seperti yang ditunjukkan oleh MRI otak fungsional.
Penelitian baru ini mungkin membuka pintu ke metode baru pengobatan stroke atau pencegahan stroke menggunakan terapi stimulasi listrik otak.
Stimulasi listrik dapat memberikan berbagai manfaat yang mungkin dapat digunakan sebagai terapi untuk mengembalikan fungsi otak di kemudian hari. Berikut adalah 5 manfaat stimulasi listrik sebagai metode pemulihan stroke:
- Meningkatkan Kelumpuhan pasca Stroke
Ketika otot menjadi lumpuh setelah mengalami stroke, stimulasi listrik dapat membantu untuk menginduksi terjadinya gerakan, yang sangat penting untuk pemulihan. Setelah seseorang mengalami stroke, mereka akan mengalami keterbatasan gerakan.
Stimulasi listrik yang disertai dengan rehabilitasi medis, dinilai dapat membantu proses pemulihan dari kelumpuhan dengan lebih cepat dan efektif.
- Meningkatkan gerakan fungsional
Terapi stimulasi listrik dapat dilakukan dengan waktu terbatas (seperti 20 menit per sesi), atau menggunakan perangkat yang dapat dipakai sepanjang waktu. Perangkat tersebut dapat memberikan stimulasi saat menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membantu dalam menjalani kehidupan secara fungsional.
- Mengurangi kekakuan berlebihan akibat Stroke
Saat seseorang mengalami masalah pada otak, otot-otot rangka akan menjadi terlalu kaku sehingga anggota gerak kehilangan fungsinya.
Karena kekakuan disebabkan oleh komunikasi otak-otot, Anda dapat mengobati kekakuan dengan mengaktifkan neuroplastisitas, yang meningkatkan koneksi otak-otot Anda dengan menggunakan stimulasi listrik dan latihan rehabilitasi.
- Berpotensi meningkatkan masalah sensorik
Stimulasi dari stimulasi listrik berpotensi membantu meningkatkan masalah sensorik setelah stroke. Contoh masalah sensorik termasuk mati rasa, kesemutan, atau sensasi panas / dingin (atau apa pun yang mengurangi kepekaan kulit terhadap rangsangan).
Tidak ada banyak penelitian mengenai stimulasi listrik yang dapat memperbaiki fungsi sensorik, tetapi jika metode ini layak dicoba.
- Meningkatkan efektivitas botox
Botox adalah pengobatan yang berguna untuk mengatasi kekakuan pasca stroke. Botox digunakan untuk membantu mengendurkan otot-otot untuk sementara waktu dengan menghalangi sinyal-sinyal yang memerintahkan otot-otot untuk mengencang.
Botox hanya memiliki efek yang sementara, oleh karena itu penggunaan botox paling baik bila dikombinasikan dengan latihan rehabilitasi untuk mengaktifkan neuroplastisitas dan menciptakan efek yang lebih permanen.
Menambahkan stimulasi listrik pada kombinasi terapi botox dan rehabilitasi medis sebagai terapi lapis ketiga, akan meningkatkan tingkat kelenturan secara lebih signifikan.
Stimulasi listrik untuk pemulihan Stroke
Stimulasi listrik dapat sangat bermanfaat bagi penderita stroke karena membantu mengaktifkan neuroplastisitas dan membawa pergerakan ke otot yang terkena.
Stimulasi listrik untuk pemulihan stroke dapat membantu meringankan berbagai efek yang ditimbulkan pasca stroke seperti kelumpuhan, kekakuan, dan masalah sensorik. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda harus menggabungkan terapi stimulasi listrik dengan terapi lain yang sudah terbukti manfaatnya.
Selain itu Andaperlu melakukan perawatan-perawatan di atas dengan dokter yang memiliki izin dan lisensi yang resmi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.