Tertatolol adalah satu jenis obat yang digunakan pada penyakit hipertensi. Tertatolol merupakan jenis obat golongan beta bloker seperti halnya obat golongan yang sama seperti propanolol dan pindolol.
Obat ini sudah banyak digunakan pada beberapa negara maju seperti Benua Eropa sebagai penurun tekanan darah.
Mengenai Tertatolol
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antihipertensi
Apa itu obat Golongan Beta Bloker
Obat golongan antagonis beta bloker adalah salah satu obat yang penting dalam terapi hipertensi. Obat lainnya seperti ARB (Alpha Receptor Blocker), CCB (Calcium Channel Blocker), juga memberikan efek penurunan tekanan darah namun dengan mekanisme yang berbeda.
Obat beta bloker sudah digunakan sejak tahun 1988 dengan penemuan obat pertama yaitu propanolol.
Beta bloker dikelompokkan menjadi 5 yaitu
- Beta Bloker non selektif, contohnya propanolo, timolol, pindolol, tertatolol
- Beta Bloker Kardioselektif
- Beta bloker membrane stabilizing, contohnya kinidin
- Beta bloker intrinsic sympathomimetic, contohnya acebutolol
- 3rd generation beta bloker, contohnya carvedilol, bicndolol, labelatol
Pemberian obat beta bloker diberikan pada pasien hipertensi dan resiko penyakit jantung koroner karena memiliki efek kronotropik negatif yang berfungsi untuk mengurangi denyut jantung serta efek inotropik negatif guna menurunkan kontraksi otot jantung.
Kinerja dari dua efek tersebut menurunkan konsumsi otot jantung sehingga dapat menurunkan pompa darah.
Obat Tertatolol pertama kali ditemukan di Prancis dan mulai banyak digunakan di beberapa negara bagian Uni Eropa. Obat ini merupakan golongan antagonis reseptor beta adrenegik yang terpilih karena memiliki beberapa efek diantaranya:
- Menurunkan kardiak output
- Menurunkan denyut jantung atau Heart rate
- Menurunkan nilai MAP atau Mean Arterial Blood Presure pada dosis tinggi, terutama pada pemberian 3 dosis pertama obat tertatolol atau propanolol.
- Menurunkan aliran darah di pembuluh karotid
- Menurunkan aliran darah arterivena
- Cocok sebagai terapi penyakit migraine
Apa itu Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan tinggi di atas normal yang sering di alami banyak orang sekarang. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg.
Peningkatan tekanan darah di atas normal perlu dilihat pada adanya keterkaitan faktor resiko seperti adanya riwayat keluarga, emosional, makanan, dan kebiasaan hidup yang buruk, dan adanya penyakit lain yang memicu hipertensi. Hipertensi paling sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.
Gejala hipertensi antara lain:
- sakit kepala
- nyeri belakang leher
- penglihatan buram
- cepat lelah
- nyeri dada
- sulit bernapas
Dosis dan cara pemakaian Obat Tertatolol
Obat Tertatolol tersedia dalam bentuk tablet minum dengan dosis 5 miligram. Obat ini dikonsumsi 1 hingga 2 kali sehari bergantung pada kondisi hipertensi yang dialami.
Pemberian obat ini sebaiknya tidak dicampur dengan obat lain, terkecuali ditemukan beberapa indikasi lainnya atau obat telah dinilai aman oleh dokter. Dosis serta lama penggunaan obat harus disesuaikan dengan resep dokter.
Obat harus disimpan di tempat sejuk dan terhindar dari cahaya matahari dan air. Apabila timbul efek samping, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan emergensi.
Efek samping obat Tertatolol
Hampir semua obat mengandung efek samping baik ringan atau berat. Sebagai obat golongan beta bloker, efek samping ringan yang dapat timbul selama penggunaannya antara lain:
- Hipotensi
- Bradikardia
- Gejala hipoglikemia
- Peningkatan kolesterol
- Peningkatan resiko diabetes
Efek samping berat yang dapat timbul akibat penyalahgunaan obat tertatolol yaitu:
- Gagal jantung
- Bronkospasme
Interaksi obat
Obat tertatolol tidak boleh diberikan bersamaan dengan beberapa obat seperti:
- Obat antihipertensi lainnya
- Obat anestesi
- Obat anti nyeri
- Obat NSAID (Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs) lainnya
- Obat oksitosin untuk persalinan
Perhatian khusus selama penggunaan Tertatolol
Beberapa perhatian khusus yang perlu diketahui sebelum diberikan pengobatan tertatolol antara lain:
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh diberikan pada beberapa penyakit seperti:
- AV blok derajat 2 dan 3.
- Sinus bradikardia
- Gagal jantung yang tidak terkontrol
- PAD (Peripheral Arterial Disease) kronis
- Asidosis metabolik
- Memiliki riwayat Terhambatnya saluran pernapasan