Mengenai Tetrabenazine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Golongan monoamine depletor
Apakah Tetrabenazine?
Tetrabenazine digunakan untuk mengurangi aktifitas otot tidak terkendali (chorea) pada pasien dengan penyakit Huntington, bekerja dengan cara mengurangi senyawa kimia tertentu seperti dopamine, serotonin, norepinephrine dalam otak yang terlalu aktif.
Namun demikian tetrabenazine tidak digunakan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi hanya membantu pasien untuk mengurangi gejala sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit Huntington. Tetrabenazine termasuk golongan obat monoamine depletor.
Dosis Tetrabenazine
Dosis yang diberikan dokter akan berdasarkan pertimbangan usia, toleransi pasien terhadap obat, tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan pasien. Jangan mengurangi atau menambah dosis jika tidak dianjurkan dokter, minum obat sesuai jadwal yang diberikan, jika pasien lupa meminum obat sesuai jadwal, jangan menggandakan obat pada jadwal minum berikutnya.
Dosis umum yang diberikan untuk orang dewasa adalah:
- Dosis awal: 12.5 mg secara oral satu kali pada pagi hari, dosis ditingkatkan menjadi 12.5 mg 2 kali per hari setelah 1 minggu
- Dosis perawatan: titrasikan perlahan melalui interval mingguan dengan dosis 12.5 mg per hari
- Dosis maksimum tunggal: 25 mg
Tetrabenazine dapat diminum dengan atau tanpa makanan, jika pasien berhenti menggunakan obat selama beberapa hari, pasien mungkin harus mengulang dosis dari awal dan meningkatkan dosis perlahan kembali.
Jika pasien mengalami kelebihan dosis seperti muntah, pusing, pingsan atau susah bernapas segera hubungi unit gawat darurat.
Simpan tetrabenazine jauh dari jangkauan anak dan jangan mengosumsi obat bersama dengan pasien lain, obat yang telah lewat masa penggunaan tidak boleh dikosumsi lagi.
Efek samping Tetrabenazine
Pada beberapa pasien tetrabenazine dapat menimbulkan efek samping seperti gejala memburuknya penyakit Huntington. Dokter mungkin akan mengurangi dosis untuk mengecek apakah hal ini dikarenakan efek samping obat, segera beritahu dokter jika gejala berikut muncul:
- Perubahan suasana hati atau mental seperti keinginan untuk bunuh diri, menjadi atau memburuknya depresi, pikiran yang kacau
- Gejala penyakit Parkinson yang ditandai dengan gemetar (tremor), penurunan daya gerak, hilang keseimbangan
- Sulit menelan
- Kepala terasa ringan seperti ingin pingsan
- Gerak otot yang tidak terkendali seperti berkedut, gerankan lidah, mata berkedip
- Detak jantung yang cepat
- Gejala peningkatan hormon prolactin yang ditandai dengan pembengkakkan payudara, produksi ASI yang tidak normal, berkurangnya keinginan seksual, perubahan siklus menstruasi)
- Walau jarang, pada beberapa pasien mungkin akan mengalami neuroleptic malignant syndrome.
Karena toleransi tubuh setiap pasien berbeda maka efek samping yang timbul akan berbeda, beberapa efek samping timbul karena tubuh yang belum beradaptasi dengan obat, jika hal ini terjadi umumnya penanganan medis tidak diperlukan karena gejala akan hilang dengan sendirinya, namun jika gejala tidak hilang dalam kurun waktu yang wajar, dokter harus segera dihubungi.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul adalah:
- Kantuk, lelah
- Merasa depresi
- Mual
- Merasa cemas, terganggu dan sulit istirahat
Juga hentikan pemakaian jika pasien mengalami gejala alergi yang ditandai dengan ruam, rasa nyengat, bengkak pada leher, lidah atau wajah, gatal, sulit bernapas dan pusing.
Perhatian
Pasien tidak boleh menggunakan tetrabenazine jika alergi terhadapnya atau memiliki:
- Pikiran untuk bunuh diri
- Gangguan organ hati
- Depresi yang tidak diobati atau parah
- Menggunakan reserpine dalam 20 hari terakhir
- Menggunakan MAO inhibitor (tranylcypromine, selegiline, rasagiline, phenelzine, linezolid, isocarboxazid, mocoblemide, safinamide, procarbazine, atau lainnya) dalam 14 hari sebelum memulai dan setelah berhenti menggunakan tetrabenazine.
Untuk memastikan jika tetrabenazine aman untuk pasien, beritahu dokter jika:
- Pasien sedang hamil, berencana untuk hamil atau sedang menyusui
- Mengalami serangan jantung belakangan ini
- Memiliki riwayat long QT syndrome (sindrom QT panjang)
- Penyakit jantung atau gangguan ritme jantung
- Riwayat atau sedang mengalami kanker payudara
- Sejarah ingin bunuh diri
- Gangguan emosi, penyakit mental atau depresi
Perlu diketahui bahwa tetrabenazine dapat berdampak pada munculnya keinginan untuk bunuh diri atau depresi sehingga dokter perlu melakukan cek secara berkala. Keluarga pasien juga harus waspada terhadap perubahan tingkah laku pasien.
Hindari minuman berakohol selama dalam pengobatan, kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti menyetir juga harus dihindari.